Pembalasan Gadis Peliharaan

Begitu Dingin hingga Membuatnya Tidak Berani Mendekat



Begitu Dingin hingga Membuatnya Tidak Berani Mendekat

0"Xiaoxin, jangan beritahu Kakak tentang ini. Aku tidak ingin dia bertengkar dengan calon iparmu," kata Wen Xiangyang.     

Sikap memaksa Wen Lisheng membuat Wen Xiangyang merasa lelah dan akhirnya memberitahukan semuanya pada Yan Xin. Namun, Yan Junyi berbeda dengan Yan Xin. Ia tidak mungkin bisa memberitahu Yan Junyi.     

Mendengar perkataan Wen Xiangyang, Yan Xin terdiam beberapa saat sebelum kemudian mengangguk, "Ya, Xiangyang, aku mengerti. Kau tenang saja, aku tidak akan memberitahu Kakak mengenai hal ini. Aku akan menyembunyikan ini darinya dan jangan sampai dia tahu."     

"Baik."     

"Xiangyang, jangan memikirkan hal-hal yang tidak menyenangkan ini ini. Ada kakakku, jadi urusan pemindahan rumah sakit Shaojie pasti akan segera selesai." Yan Xin melirik ke kiri dan ke kanan, kemudian merangkul lengan Wen Xiangyang dan mengalihkan topik pembicaraan, "Pemandangan di sini bagus. Ayo kita pergi jalan-jalan."     

"Ya."     

Yan Xin dan Wen Xiangyang keluar dari mobil dan berjalan di sepanjang jalan ini sambil mengobrol. Keduanya berbicara tentang masalah perusahaan dan juga membicarakan tentang pria yang mereka suka. Yan Xin juga menanyakan masalah yang terjadi akhir-akhir ini oleh Wen Xiangyang.     

Keduanya mengobrol dengan gembira sampai hari berganti malam. Setelah makan malam, Yan Xin mengantar Wen Xiangyang kembali ke kediaman aslinya. Kemudian, ia berpamitan dan mengendarai mobilnya pulang ke rumah.     

Wen Xiangyang berdiri di gerbang selama dua menit. Setelah itu, ia berbalik badan dan berjalan menuju stasiun bus untuk bergegas menuju bar. Begitu sampai, ia langsung berdandan dan mengganti pakaiannya. Lalu, ia mulai menjual alkohol.     

Wen Xiangyang benar-benar sepenuhnya sadar dengan tingkah lakunya hari ini. Meskipun waktu baru menunjukkan pukul sembilan malam, ia tidak akan lanjut menjual alkohol. Tidak peduli ada alkohol yang terjual atau tidak, ia harus segera membersihkan dirinya dan bergegas pulang ke vila.     

Setelah kembali ke vila, Wen Xxiangyang menyalakan lampu dan masuk ke dalam vila dan tidak ada seorangpun di sana. Sebuah vila besar terasa begitu hening dan malam yang dingin merasuk sampai ke tulang-tulang. Mu Lingqian sendirian tinggal di vila yang besar. Apa dia tidak merasa dingin? batin Wen Xiangyang.     

Wen Xiangyang menggelengkan kepalanya, menggenggam erat tangannya, dan berjalan ke lantai atas untuk kembali ke kamar. Ketika ia baru saja membuka pintu, tubuhnya gemetar karena angin yang menerpanya. Ia ingat bahwa ia sudah menutup jendela ketika akan meninggalkan vila pagi hari.     

Saat Wen Xiangyang masih merasa ada yang aneh, ia mendongak dan melihat sesosok tinggi berdiri di depan jendela. Melihat sosok bertubuh ramping di kamar benar-benar membuat hatinya takut. Pria itu tidak bergerak dan hanya berdiri di depan jendela, lalu angin dingin bertiup dari jendela ke wajahnya. Wen Xiangyang yang berdiri jauh dari jendela saja merasa dingin, namun pria itu seolah tidak merasakan apa-apa.     

Wen Xiangyang berhati-hati dan tidak menyalakan lampu. Hanya mengandalkan cahaya bulan redup di luar jendela, ia mendekati pria itu ragu-ragu dan memanggil, "Tuan... Tuan Mu?"     

Pria yang berdiri di depan jendela itu tidak menunjukkan reaksi apapun pada kedatangan Wen Xiangyang. Jangankan menjawab perkataannya, bergerak saja tidak. Ini adalah area vila kelas atas. Selain Mu Lingqian, Wen Xiangyan tidak dapat memikirkan orang lain yang bisa muncul di sini begitu malam dan juga berdiri di dalam kamarnya.     

Wen Xiangyang terdiam sesaat sebelum berjalan ke arah pria itu. Ia datang kepadanya, mendongakkan kepalanya, dan menatap pria itu. Dengan cahaya redup dari luar jendela, ia mulai mengenali pria yang berdiri di sampingnya. Wajah pria itu tidak terlihat terlalu jelas, dingin, dan bahkan sedikit memancarkan aura acuh tak acuh. Pria itu begitu dingin hingga membuat Wen Xiangyang tidak berani mendekat, apalagi mengganggu.     

Wen Xiangyang segera menunduk. Ia adalah orang yang dinafkahi dengan syarat. Mengganggu suasana hati tuan rumah yang jelas sudah buruk adalah hal yang tidak termaafkan. Mu Lingqian mengabaikannya dan ia pun berdiri menemani Mu Lingqian.      

Sayangnya, angin malam ini benar-benar dingin. Sangat dingin sehingga suasana terasa menyeramkan. Wen Xiangyang tidak tahu sudah berapa lama ia berdiri di sana. Ketika angin dingin berhembus, ia tidak bisa menahan diri lagi dan bersin di depan Mu Lingqian.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.