Pembalasan Gadis Peliharaan

Tiga Ratus Yuan, Aku Jual selama Tiga Hari



Tiga Ratus Yuan, Aku Jual selama Tiga Hari

0Wen Xiangyang memandang Mu Lingqian dengan tatapan bingung dan terkejut. Lalu, ia mendengar Mu Lingqian berkata, "Tiga ratus yuan, aku jual selama tiga hari. Mulai sekarang, aku bukan Mu Lingqian. Aku hanya seorang koboi."     

Apa maksud permainan ini? Wen Xiangyang jelas terlalu terkesiap hingga tidak dapat bereaksi. Namun, ketika ia mendengar nada bicara Mu Lingqian yang tak terbantahkan dan wajahnya yang dingin, ia tampaknya tidak punya pilihan selain menerimanya. Ia pun menggigit bibirnya, mengangkat kepalanya untuk melihat Mu Lingqian, dan membalas, "Oke, tapi kau harus janji tidak akan pernah mencari aku ataupun keluargaku untuk membalas dendam, dan kau tidak akan membalasku."     

Mu Lingqian melirik Wen Xiangyang dan membalas, "Aku janji."     

Setelah Mu Lingqian berjanji, Wen Xiangyang mengulurkan tangannya dan memegang pria itu. "Karena aku adalah tuanmu, sekarang kau dan aku akan kembali ke kabin. Di luar sangat dingin."     

Selain lecet karena luka bakar di tangannya, Wen Xiangyang tidak apa-apa. Namun, ia tidak ingin masuk angin lagi. Ia menarik Mu Lingqian masuk, menutup jendela dan pintu yang bisa ditutup, lalu menyalakan pengatur suhu ruangan dengan senyum puas di wajahnya. Lalu, ia berbalik dan melihat Mu Lingqian yang masih berdiri tegak di sana secara mandiri. Wen Xiangyang melangkah maju, menarik Mu Lingqian ke sofa, berjinjit dan menekan pria itu untuk duduk.     

"Tidak ada koboi berwajah muram sepertimu saat menemani tuannya?" Wen Xiangyang tersenyum pada Mu Lingqian, "Seperti aku, lebih banyak tersenyum. Kau terlihat sangat tampan.Jika tersenyum, pasti lebih terlihat menawan."     

Senyum Wen Xiangyang tetap tidak membuat Mu Lingqian tertarik dan masih belum ada ekspresi di wajah pria itu. Suasana hatinya tampaknya juga belum membaik. Wen Xiangyang menganggap Mu Lingqian sebagai teman hingga taraf tertentu. Di luar perbedaan identitas mereka, Wen Xiangyang tidak membencinya.     

Wen Xiangyang selalu memperlakukan seorang teman dengan hati. Karenanya, sepanjang hari ia memikirkan cara untuk membuat Mu Lingqian bahagia. Sebentar-sebentar ia bermain menjadi badut, lalu menceritakan lelucon, lalu berlari mengambil makanan kesukaan Mu Lingqian untuk membuatnya bahagia.     

Wen Xiangyang sudah kelelahan sepanjang hari, tapi Mu Lingqian tetap tidak menunjukkan senyum sedikitpun. Ia duduk dengan lelah di sisi Mu Lingqian dan mulai menemani Mu Lingqian duduk. Ia kemudian mulai merasa mengantuk dan telah mencoba menahannya, tapi ia tetap saja tertidur.     

Saat Mu Lingqian memandang Wen Xiangyang yang ingin tidur tapi masih berjuang untuk tetap terjaga, alisnya tidak lagi berkerut. Wen Xiangyang tertidur hingga jatuh di bahu Mu Lingqian, lalu ia mengulurkan tangan dan menangkapnya. Mu Lingqian menatap wajah cantik Wen Xiangyang yang kini terlihat tanpa kekhawatiran. Ketika wanita itu tidur, ia tampak sangat tenang dan seperti anak kecil.     

Apakah dia begitu saja percaya padaku? Mengapa dia tidak menjaga diri? pikir Mu Lingqian. Ia menyentuh wajah Wen Xiangyang yang cantik dan lembut. Ujung jarinya turun dari alis wanita itu hingga jatuh ke bibirnya yang berwarna merah jambu. Lalu, tatapan matanya berubah menjadi gelap.     

Wen Xiangyang terbangun oleh ciuman. Ia merasakan sesuatu yang menekannya hingga membuat kesulitan dan bahkan hampir tidak bisa bernapas. Ia menunggu hingga bisa membuka matanya dengan susah payah, lalu melihat wajah tampan Mu Lingqian yang begitu dekat dengan wajahnya sendiri. Bulu mata Mu Lingqian bahkan menyapu pipinya. Mu Lingqian mencium dengar sedikit mendominasi, namun tetap lembut.     

Setelah Wen Xiangyang terbangun, ia langsung mendorong Mu Lingqian. Ia tersipu malu karena masih merasakan suhu pria itu dan sentuhan kuat di bibirnya. Mu Lingqian tahu Wen Xiangyang terjaga, tapi pria itu tidak berhenti. Sampai wanita di pelukannya tidak bisa bernapas sama sekali, barulah Mu Linqian melepaskan bibirnya. Matanya yang dalam dan agresif menatap Wen Xiangyang lekat-lekat.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.