Pembalasan Gadis Peliharaan

Kesombongannya Membuat Orang Marah



Kesombongannya Membuat Orang Marah

0Entah sudah berapa lama waktu berlalu, Yan Junyi akhirnya membuka mulutnya, "Oke."     

Yan Xin merasa lega ketika mendengar jawaban kakaknya dan dengan cepat berkata, "Kak, kirimkan kontaknya sekarang padaku. Aku akan segera menghubungi Xiangyang. Kalau begitu, aku tutup teleponnya. Kirimkan lewat pesan teks."     

Setelah Yan Xin selesai berbicara, ia segera menutup teleponnya dan mengelus dadanya. Hatinya merasa takut, " Xiangyang, setiap kali kau dan aku berbohong pada kakakku, aku merasa seperti akan mengalami serangan jantung."     

Wen Xiangyang tidak bisa menahan tawa ketika melihat Yan Xin seperti ini. Ia menepuk punggung Yan Xin dan berkata, "Terima kasih atas jerih payahmu. Setelah aku selesai mengurusi masalah Shaojie, aku akan mengajakmu makan."     

"Oke, ini perkataanmu. Kau tidak boleh menyesalinya."     

"Tidak ada penyesalan."     

"Kalau begitu, aku akan mengantarmu ke tempat ayahmu. Tapi, Xiangyang, apakah tidak masalah jika kau pergi sendirian ke sana? Apakah ayahmu tidak akan memaksamu untuk melakukan sesuatu lagi?"     

"Tidak akan. Aku bisa menanganinya."     

"Kalau tidak, aku akan menemanimu bertemu dengannya."     

"Tidak perlu. Kau antar saja aku sampai ke depan pintu perusahaan ayahku."     

"Tapi—"     

"Tidak perlu tapi," Xiangyang mencubit pipi Yan Xin, "Aku tahu kau khawatir padaku, tapi aku jamin, aku tidak akan mengacaukannya."     

Wen Xiangyang menarik Yan Xin ke dalam mobil. Di tengah jalan, Yan Junyi mengirimi Yan Xin kontak rumah sakit yang telah ia temukan untuk Wen Shaojie dan Wen Xiangyang mencatatnya.     

Akhirnya, mereka sampai ke depan pintu perusahaan. Wen Xiangyang keluar dari mobil dan melambaikan tangan pada Yan Xin. Kemudian, ia melangkah lebar-lebar. Yan Xin masih sedikit khawatir dan setelah memikirkannya, ia memutuskan untuk diam-diam mengikuti Wen Xiangyang.     

Wen Xiangyang baru saja masuk ke perusahaan dan dicegat oleh resepsionis, "Permisi, Nona. Siapa yang Nona cari? Apakah Nona sudah membuat janji?"      

"Saya mencari Komisaris Wen. Anda bisa mengatakan padanya bahwa Wen Xiangyang yang datang," jawab Wen Xiangyang.     

Wen Xiangyang duduk di depan meja resepsionis dengan kedua tangan dilipat dan terlihat seperti seorang wanita yang sombong. Resepsionis tidak tahu siapa Wen Xiangyang, tapi ia bisa menebak dari penampilan sombong Wen Xiangyang bahwa gadis ini orang yang tidak bisa disinggung. Ia pun tersenyum dan berkata, "Mohon Nona tunggu sebentar."     

Setelah kira-kira lima menit duduk di depan meja resepsionis, Wen Xiangyang melihat sekretaris ayahnya berjalan ke hadapannya dengan cepat. Lalu, sekretaris itu membungkuk dengan hormat dan berkata, "Nona Wen, Komisaris mempersilahkan Nona naik ke atas."     

Wen Xiangyang mengikuti sekretaris menuju lift dan sekretaris mengantarkannya sampai ke dalam ruangan kantor komisaris sebelum kembali keluar. Wen Xiangyang berjalan ke depan sofa, ia duduk dan memiringkan kakinya, dan lebih dulu berkata, "Jika kau masih menginginkan kerjasama untuk mendapatkan di World Trade Center, segera kembalikan Shao Jie ke rumah sakit!"     

Wen Lisheng tidak mengira bahwa Wen Xiangyang akan mengetahuinya dengan begitu cepat dan langsung menemuinya. Ia awalnya ingin menggunakan masalah ini untuk memaksa anaknya datang. Namun, Wen Xiangyang tidak datang untuk mengakui kesalahan dan memohon belas kasihan dan malah dengan sombong mengancamnya. Hal ini membuat Wen Lisheng sedikit tidak yakin tentang anaknya.     

Wen Lisheng menahan diri untuk tidak memarahi Wen Xiangyang. Ia menunjukkan senyum ramah dan berkata, "Xiangyang, Ayah tidak hanya menyuruhmu kembali untuk melihat Ayah. Ibumu dan adik perempuanmu, mereka semua merindukanmu."     

Wen Xiangyang mendengar kemunafikan Wen Lisheng dan mencibir, "Ya, aku tidak berani. Jika Ayah tidak amnesia, Ayah seharusnya ingat bahwa ibuku sudah lama meninggal dan aku hanya memiliki dua adik laki-laki, tidak memiliki adik perempuan."     

Perkataan Wen Xiangyang membuat dada Wen Lisheng sesak dan seluruh wajahnya menegang karena amarah, "Wen Xiangyang—!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.