Pembalasan Gadis Peliharaan

Maaf, Aku Akan Segera Membereskannya



Maaf, Aku Akan Segera Membereskannya

0Hari ini, Mu Lingqian tidak berpaling tanpa mengucapkan satu katapun seperti biasa. Ia malah berbalik untuk menatap Wen Xiangyang dan berkata, "Aku tidak pernah minum."     

Wen Xiangyang hanya bisa terdiam sebelum berkata, "Maaf, aku akan segera membereskannya."     

Wen Xiangyang buru-buru mengumpulkan semua gelas anggur dan botol anggur merah. Mu Lingqian telah memeliharanya begitu lama. Selain malam saat Mu Lingqian berjanji akan memeliharanya, pria itu pasti tidak pernah menyentuhnya lagi jika ia membuat pria itu tidak sening.     

Biasanya Wen Xiangyang akan melihat Mu Lingqian mengerutkan kening ketika mengejeknya. Ia benar-benar tidak bisa menebak pikiran pria itu. Awalnya ia hanya berencana untuk minum lebih banyak anggur dan saat Mu Lingqian datang, ia ingin menggunakan kesempatan ini untuk meminta Mu Lingqian setuju menemaninya pergi ke rumah keluarga Wen. Namun, ia lupa bahwa pria ini tidak minum anggur. Di buku catatan sepertinya tertulis bahwa Mu Lingqian hanya minum air putih.     

Wen Xiangyang menyiapkan makan malam romantis dengan hati-hati. Akhirnya, hanya tersisa mereka berdua yang duduk di sana untuk makan bistik. Wen Xiangyang tidak berani memandang Mu Lingqian dan lebih tidak berani lagi mengungkapkan ketidakpuasannya. Ia hanya bisa memotong bistik sambil mengeluh dan menatap tangan Mu Lingqian yang sedang memotong bistik.     

Sepuluh jari ramping memegang pisau dan garpu. Semua gerakannya, baik memotong ataupun membelah bistik, terlihat sangat teratur dan elegan. Secara tak terduga, memotong bistik menjadi adegan yang menyenangkan mata.     

Wen Xiangyang hanya tahu bahwa Mu Lingqian memiliki wajah yang tampan dan temperamen buruk, tapi tidak pernah mengamati setiap gerakan pria itu dengan cermat. Sekarang, melihat Mu Lingqian membuatnya terpana hingga lupa bergerak sampai Mu Lingqian meletakkan pisau dan garpu di tangannya kemudian berdiri. Wen Xiangyang membeku sejenak, mengangkat kepalanya, dan melihat bahwa Mu Lingqian bermaksud naik ke atas.     

Wen Xiangyang segera bangkit dan bertanya, "Tuan Mu, apakah kau sudah kenyang? Apakah kau ingin mandi? Aku akan membantumu menuangkan air." Setelah itu, ia berdiri dan berlari ke lantai atas. Mata Mu Lingqian memancarkan secercah cahaya.     

Wen Xiangyang membantu Mu Lingqian menuangkan air, mengecek suhu air, kemudian keluar dari kamar mandi. Ia duduk di seberang Mu Lingqian yang sedang membaca dokumen di sofa dan berkata, "Tuan Mu, airnya sudah diisi."     

Mu Lingqian mengangkat matanya dengan ringan, menatap Wen Xiangyang, dan bangkit. Ia berjalan ke kamar mandi dan melihat Wen Xiangyang tidak berniat untuk keluar. Matanya sejenak tetap menatap Wen Xiangyang, namun tatapan panas dan tajam ini bagaikan siksaan bagi Wen Xiangyang.     

Wajah Wen Xiangyang terasa panas ketika ditatap Mu Lingqian. Ia langsung menundukkan kepalanya, namun ia sepertinya masih sempat melihat tawa di bibir Mu Lingqian. Ia terkejut dan ragu-ragu mengangkat kepalanya untuk melihat ke arah pria itu lagi. Masih bagus jika Wen Xiangyang tidak melihatnya.     

Begitu Wen Xiangyang melihat Mu Lingqian, pria itu ternyata sedang membuka pakaian perlahan-lahan. Kancing kemejanya terbuka satu demi persatu mengikuti gerakan jari-jarinya. Otot sawo matang perlahan-lahan terekspos di udara hangat kamar mandi hingga membuat Wen Xiangyang kesulitan bernapas.     

Setelah Mu Lingqian melepaskan semua pakaiannya dan menunjukkan tubuhnya yang sempurna di depan Wen Xiangyang, wajah Wen Xiangyang sudah berubah memerah seperti udang rebus. Mendengar suara orang masuk ke dalam air, Wen Xiangyang memberanikan diri untuk mengangkat kepalanya dan berjalan menuju Mu Lingqian. Ia berjongkok di depan pria itu dan menawarkan, "Tuan Mu, aku akan membantumu mengusap punggungmu."     

Mata Mu Lingqian yang terpejam akhirnya terbuka. Wanita kecil di depannya jelas-jelas tersipu malu. Wajahnya memerah seperti udang rebus, tapi ia masih bersikeras. Mu Lingqian ingin tahu berapa lama Wen Xiangyang dapat bertahan.     

"Hng," jawab Mu Lingqian singkat dan menutup matanya lagi.     

Wen Xiangyang dengan cepat mengambil handuk yang telah disiapkan untuk menyeka punggung Mu Lingqian. Sulit baginya untuk menghindari menyentuh punggung pria itu, apalagi menyentuh kulit punggungnya yang sangat keras dan elastis. Hah? Apa ini? batinnya saat menggosok ke bawah dan melintasi air, seperti menyentuh sesuatu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.