Pembalasan Gadis Peliharaan

Diberi Hati, Meminta Jantung



Diberi Hati, Meminta Jantung

0Ketika Wen Xiangyang sedang mengusap, Mu Lingqian tiba-tiba membuka matanya dan meraih tangan Wen Xiangyang yang sedang meraba. Tatapan matanya sedikit dingin dan ia berkata, "Keluar!"     

Wen Xiangyang hanya bisa terdiam. Mu Lingqian tidak tahu sudah berapa kali ia mengusir Wen Xiangyang selama ia memelihara wanita kecil itu. Wen Xiangyang pun merasa sedikit kesal. Jika bukan karena uang peliharaan dua puluh ribu Yuan setiap bulan dan untuk membuat ayahnya yang brengsek takut, Wen Xiangyang tidak ingin menemani pria seperti ini. Tahan! Aku harus menahannya! batin Wen Xiangyang.     

Wen Xiangyang berdiri, tapi tidak keluar dan berdiri di samping sambil menundukkan kepala hingga terlihat menyedihkan. Ia terlihat seperti wanita yang ditinggalkan. Mu Lingqian mengerutkan kening saat melihat Wen Xiangyang. Pria itu berdiri dan memakai handuk, kemudian berjalan di depannya sambil mengangkat rahangnya. Wajahnya yang dingin mendekat beberapa inci. "Langsung katakan jika kau ada masalah. Tidak perlu melakukan hal yang berantakan seperti ini," kata Mu Lingqian.     

Wen Xiangyang memeras otaknya untuk menyenangkan dan merayu Mu Lingqian, Mengapa itu dianggap menjadi hal yang berantakan? Apakah dia benar membenciku? Sekarang Wen Xiangyang masih membutuhkan Mu Lingqian sehingga saat ini ia tidak bisa membuat pria itu membencinya.     

Wen Xiangyang tiba-tiba melingkarkan tangannya di leher Mu Lingqian, membuka mulutnya, dan menggigit bibir Mu Lingqian yang tipis. Digigit dan bahkan dijilat dua kali, tapi Mu Lingqian yang dipeluk tidak memberikan respons apapun. Wen Xiangyang menarik tangannya dengan frustasi. Apa lagi yang bisa ia lakukan untuk membuat Mu Lingqian peduli padanya sedikit dan memberi sedikit respons terhadapnya dalam hubungan peliharaan ini? Di luar hal lain, bukankan setidaknya Mu Lingqian harus memperhatikannya setelah empat bulan?     

Sementara Wen Xiangyang masih merasa bingung, tubuhnya tiba-tiba melayang, "Ah—"     

Wen Xiangyang memekik ketakutan dan memeluk benda terdekat tanpa sadar, lalu terkejut saat mendongak dan mendapati bahwa Mu Lingqian sedang memeluknya. Mu Lingqian menggendong wanita dengan wajah ketakutan di pelukannya hingga ke atas tempat tidur. Lalu, pria itu menunduk dan melihat wajah wanita kecil yang kelihatannya belum sepenuhnya berkembang. "Aku bilang, aku masih berhutang budi padamu. Katakan saja jika ada sesuatu. Jangan bermain-main trik denganku," kata Mu Lingqian.     

Tentu saja, Wen Xiangyang mengingat hutang budi ini. Tetapi, ia ingin tetap menyimpan hutang budi ini untuk kelak jika ia benar-benar menyinggung Mu Lingqian dan menggunakannya ketika pria itu marah. Kesempatan itu tidak dapat digunakan di saat seperti ini. Jika tidak, mengapa Wen Xiangyang bermain begitu banyak trik?     

"Tuan Mu, bisakah aku tidak menggunakan hutang budi ini untuk memohon sesuatu kepadamu?" Wen Xiangyang seketika menahan diri dan bertanya dengan ragu.     

Mata Mu Lingqian yang dingin tertuju pada mata besar Wen Xiangyang yang penuh harapan dan memandangnya dengan gugup. Wanita yang sangat bodoh, namun imut. Mu Lingqian mengusap kepala Wen Xiangyang dengan keras dan berkata, "Katakan."     

Kepala Wen Xiangyang sedikit dipukul dan Mu Lingqian masih menggunakan nada bicara yang begitu kasar. Ia semakin yakin bahwa Mu Lingqian tidak ingin melihatnya. Namun, meskipun Mu Lingqian tidak ingin melihatnya, Ia tetap harus mengatakannya, "Itu… Jadi begini. Ayahku mengundang kita untuk makan malam. Kapan kau ada waktu? Bisakah kau meluangkan waktu dua jam?"     

Setelah Wen Xiangyang selesai berbicara, ia melihat Mu Lingqian yang mengerutkan kening dan menatapnya tanpa berkata apapun. Ia lalu melanjutkan, "Itu… Masalah ini tidak mendesak. Jika akhir-akhir ini kau tidak ada waktu, bulan depan—"     

"Besok?"     

"Hah?" Wen Xiangyang tidak menduga bahwa Mu Lingqian akan menyetujuinya dengan begitu mudah. Ia melihat bahwa wajah Mu Lingqian tidak muram, namun ia masih sedikit ragu saat berkata, "Kalau begitu, apa bisa besok lusa saja?"     

Bagaimanapun, Ayah akan ketakutan selama dua hari! batin Wen Xiangyang. Sementara itu, Mu Lingqian memandang Wen Xiangyang dan tidak berbicara.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.