Pembalasan Gadis Peliharaan

Bersaing dengan Kecerdikan



Bersaing dengan Kecerdikan

0Tatapan Mu Lingqian membuat Wen Xiangyang menelan ludah, "Jika—"     

"Lusa, jam empat sore."     

"Oke, oke."     

Ini adalah pertama kalinya Wen Xiangyang tersenyum tulus pada Mu Lingqian. Ekspresi bahagianya membuat mata Mu Lingqian tenggelam. Mu Lingqian mematikan lampu, lalu kaki panjangnya naik ke tempat tidur dan ia menarik seluruh tubuh Wen Xiangyang masuk ke dalam pelukannya.     

Wen Xiangyang seketika terpana. Ia baru saja ingin bergerak saat mendengar suara rendah Mu Lingqian dari belakang punggungnya, "Tidur."     

Maksud Mu Lingqian dengan tidur sebenarnya adalah hanya tidur di bawah selimut. Wen Xiangyang sengaja mengenakan halter top di depan Mu Lingqian, tinggal di kamar mandi untuk mengusap punggung Mu Lingqian, dan juga berinisiatif mencium pria itu. Namun, Mu Lingqian tetap tidak ada niat untuk menyentuhnya.      

Aku ditolak begitu saja? Wen Xiangyang menghela napas, Jika mau tidur, tidur saja. Lagi pula, tubuh kecilnya tidak tahan dengan sifat liar Mu Lingqian yang sering melemparnya.     

Setelah Wen Xiangyang tertidur di pelukan Mu Lingqian, Mu Lingqian membuka matanya dan bangkit dari tempat tidur untuk pergi keluar. Kemudian, ia kembali setelah setengah jam. Setelah kembali, ia berdiri di depan tempat tidur dan memandang Wen Xiangyang yang sedang berbaring di tempat tidur.     

Kali ini Mu Lingqian akan naik ke tempat tidur dan menarik Wen Xiangyang kembali ke pelukannya. Begitu ia datang, Wen Xiangyang seakan telah menemukan bantal. Seluruh tubuh Wen Xiangyang melilit di tubuhnya. Salah satu pahanya diletakkan di atas tubuhnya, lengannya mengenai mulutnya, dan seluruh tubuhnya menjorok ke dalam pelukannya.     

Mu Lingqian mengerutkan kening saat melihat paha yang menjepit tubuhnya. Ia ingin menggerakkan paha Wen Xiangyang ke bawah, tapi kaki Wen Xiangyang langsung menjeratnya lagi dalam sedetik. Mu Lingqian memindahkan lagi, lalu Wen Xiangyang mengangkat pahanya lagi. Mu Lingqian memindahkan lagi, tetap Wen Xiangyang mengangkat pahanya lagi…     

Saat Mu Lingqian memindahkannya lagi, Wen Xiangyang sangat marah hingga seluruh tubuhnya bergeser ke atas dan menindih tubuh Mu Lingqian. Tubuh Wen Xiangyang menekan Mu Lingqian dan memperlakukannya sebagai bantal manusia. Seluruh tubuh Wen Xiangyang seperti gurita yang begitu menjeratnya.     

Mu Lingqian kehilangan kata-kata. Bagaimana mungkin seorang wanita tidur seperti ini?! pikirnya kesal.     

Beberapa hari yang lalu, Mu Lingqian berada dalam suasana hati yang buruk dan semua perhatiannya tidak tertuju pada hal-hal seperti ini. Begitu ia menyadari hal ini sekarang, ia langsung memisahkan tangan dan kaki Wen Xiangyang. Lalu, ia keluar dari tempat tidur untuk mencari tali. Ia berniat mengikat kedua kaki dan kedua tangannya yang bergerak sembarangan.     

Ketika Mu Lingqian melihat bahwa Wen Xiangyang tidak bisa lagi menjeratnya, ia kembali ke tempat tidur dan memeluknya lagi.     

———     

Keesokan harinya, Wen Xiangyang yang mengantuk berguling di tempat tidur. Namun, tiba-tiba ia terguling ke lantai     

Brak!!!     

"Aw!" Wen Xiangyang berteriak kesakitan karena terluka. Ia ingin meraih dan mengusap kepalanya yang terbentur, tapi ternyata tangannya diikat Ketika ia menggerakkan kakinya, kedua kakinya benar-benar juga diikat.     

Hah! Wen Xiangyang terkejut dan mengira bahwa ia dirampok di tengah malam. Tetapi, begitu ia tersadar, ia teringat, Bukannya aku tidur dengan Mu Lingqian? Bagaimana bisa dirampok? Wen Xiangyang kemudian melihat sekeliling dan berpikir, Bukankah ini kamarku sendiri? Kondisi seperti apa ini?     

Wen Xiangyang terkejut, bingung, dan semua perasaan yang tidak dapat dijelaskan bercampur menjadi satu. Terdengar suara dari pintu dan pun ia mengangkat kepalanya untuk melihat ke arah pintu, lalu melihat Mu Lingqian yang berdiri di pintu dan menatapnya dengan jijik. Wen Xiangyang tidak bisa berkata-kata.     

Mu Lingqian berjalan ke Wen Xiangyang dan membukakan ikatan dasi yang mengikat tangan dan kakinya, kemudian membuang dasi seharga puluhan ribu Yuan itu ke tong sampah. Pria itu berdiri di depan Wen Xiangyang yang masih duduk di tanah sambil menggosok pergelangan tangannya. Tatapan Mu Lingqian begitu dalam dan ekspresinya menjadi muram saat ia berkata, "Nanti, kembalilah ke kamarmu sendiri dan tidurlah di sana."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.