Pembalasan Gadis Peliharaan

Dilempar Selama Lebih dari Empat Jam



Dilempar Selama Lebih dari Empat Jam

0Wen Xiangyang tidak bisa bergerak karena tubuhnya ditekan. Ia hanya bisa melihat wajah pria di depannya dengan penerangan cahaya bulan dari luar jendela. "Tu, Tuan Mu…"     

Wajah Mu Lingqian yang muram dan dingin membuat Wen Xiangyang sedikit gugup. Ia menggeliat dengan tidak nyaman, tapi ia masih tidak bisa menggerakkan tubuhnya. Ia mulai berusaha, namun seluruh tubuhnya tiba-tiba diangkat dan terlempar ke tempat tidur. Wen Xiangyang berbalik dan baru saja ingin bangun, tapi Mu Lingqian mendorongnya dan menindih seluruh tubuhnya hingga membuatnya tidak bisa bergerak sama sekali.     

Wen Xiangyang mulai berjuang untuk melepaskan diri dan Mu Lingqian melihatnya. Pria itu pun melepas dasi di lehernya, menekan kedua kaki Wen Xiangyang, lalu mengikat kedua tangan wanita kecil itu dengan dasi dan mengikatnya ke palang di papan kepala tempat tidur. Napas Mu Lingqian menerpa wajah Wen Xiangyang. Mata pria itu seperti serigala kesepian di malam hari, seakan hendak menelannya hidup-hidup.     

Kedua tangan Wen Xiangyang diikat dan seluruh tubuhnya terbaring seperti ikan di atas talenan. Ia benar-benar tidak mampu bergerak. "Mu Lingqian, apa yang akan kamu lakukan?" teriak Wen Xiangyang dengan sedikit cemas, bahkan memanggil marga keluarganya.     

"Mau melakukan apa?" Mu Lingqian balik bertanya dengan tatapan yang tertuju pada tubuh Wen Xiangyang. Ia mengulurkan tangannya dan menanggalkan mantel wanita kecil itu. Ia kemudian mengangkat dagu Wen Xiangyang, menggigit bibirnya, dan berkata dengan sangat dingin, "Aku akan memberitahumu apa yang akan aku lakukan sekarang! Wen Xiangyang, aku sudah pernah memperingatkanmu. Jangan menentang perintahku!"     

Mata dan perilaku Mu Lingqian memaksa Wen Xiangyang untuk berjuang keras. Ia sepertinya sudah mendapat firasat bahwa hal buruk akan terjadi, terutama mata Mu Lingqian yang membuatnya terkejut dan takut. Ia menatap Mu Lingqian dengan marah dan berteriak, "Lepaskan aku! Kau tidak punya hak untuk mengikatku!"     

"Hak? Sekarang aku akan membiarkanmu dengan jelas melihat apa yang disebut dengan hak!"     

Wajah Mu Lingqian menggelap dan nada suaranya yang dingin membuat Wen Xiangyang semakin takut. Setelah berkata begitu, Mu Lingqian melepas baju Wen Xiangyang. Lalu, ia meraih kedua kaki Wen Xiangyang dan mengikat seluruh tubuhnya seperti huruf kapital.     

Wen Xiangyang berjuang, berjuang, dan terus berjuang mati-matian. Namun, ia tidak bisa membebaskan diri. Ia melihat Mu Lingqian keluar dan ketika kembali lagi, pria itu memegang cambuk kulit berwarna gelap. Wen Xiangyang semakin kaget dan mulai berteriak dengan kalut, "Apa yang kau inginkan, Mu Lingqian? Aku tidak ingin bermain denganmu! Aku tidak butuh uangmu! Lepaskan aku! Aku tidak mau kau memeliharaku lagi! Biarkan aku pergi! Lepaskan aku!"     

Mu Lingqian sangat marah sehingga ia ingin memberikan pelajaran sendiri kepada Wen Xiangyang agar wanita itu mengingat perkataannya dengan baik dan konsekuensi jika tidak mematuhinya. Namun, kalimat Wen Xiangyang bahwa ia tidak ingin Mu Lingqian memeliharanya lagi terasa seperti duri yang menusuk tenggorokan pria itu. Kalimat itu membuat Mu Lingqian meremas cambuk kulit di tangannya dengan erat, melangkah maju ke arah Wen Xiangyang, dan menatap wanita yang terikat di tempat tidur itu dengan merendahkan.     

"Apa katamu?"     

Perkataan Mu Lingqian yang dingin tanpa emosi membuat hati Wen Xiangyang menegang. "Aku bilang aku tidak ingin—"     

Wen Xiangyang tidak sempat menyelesaikan kalimatnya saat ia melihat Mu Lingqian merobek kemejanya sendiri dengan kasar dan menyerang bibirnya. Kemudian, Mu Lingqian merobek pakaian di tubuh Wen Xiangyang hingga kulit cerahnya langsung terlihat. Malam yang dingin membuatnya kedinginan dan kulitnya diperlakukan dengan kasar hingga mulai memerah dengan tidak normal.     

"Hmm!" Mata Wen Xiangyang melebar. Ia tidak percaya bahwa pria yang menindihnya benar-benar melepaskan semua pakaiannya dan membelah kakinya. Kemudian, sesuatu yang panjang melaju lurus ke dalam tubuhnya. Pria itu bahkan tidak memberinya kesempatan kedua untuk berbicara.     

Mu Lingqian, kau bajingan! Wen Xiangyang hanya bisa mengutuk dalam hati. Ia tidak menduga bahwa pria itu benar-benar akan memperlakukannya seperti ini. Ia selalu berpikir bahwa Mu Lingqian tidak stabil dan sulit diprediksi. Namun, ia tidak pernah mengira bahwa Mu Lingqian akan melakukan hal seperti itu padanya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.