Pembalasan Gadis Peliharaan

Ia Tidak Bekerja Selama Dua Hari



Ia Tidak Bekerja Selama Dua Hari

0Mu Lingqian sedikit mengerutkan keningnya saat melihat gaya tidur Wen Xiangyang yang seperti ini. Jika dulu Wen Xiangyang tidur seperti ini, ia tidak akan pernah bisa melihatnya.     

Ketika Wen Xiangyang setengah sadar, ia merasa bahwa ada bantal ekstra hangat di sisinya. Ia pun memeluknya dengan kedua tangannya sekaligus kedua kakinya. Namun, begitu ia memeluknya, ia merasa bahwa bantal itu sangat kaku dan sepertinya agak jijik karena diraih olehnya.     

Wen Xiangyang sedikit tidak senang dan kemudian memeluknya lagi. Entah setelah berapa kali, bantal yang melilitnya tidak lagi melawan. Ia pun tersenyum puas, mengusap-usap bantalnya, dan kemudian tidur lagi.     

———     

Keesokan harinya, sinar matahari keluar menembus jendela dan menggerakan kelopak mata Wen Xiangyang hingga akhirnya ia membuka matanya. Kemarin, ia beristirahat sepanjang hari dan tidur sangat nyaman dengan begitu lama. Sekarang, ia merasa lebih segar dan pusingnya sudah membaik.     

Wen Xiangyang bangun dan bangkit dari tempat tidur. Ia berjalan ke kamar mandi dan membersihkan dirinya, kemudian berjalan keluar dan melewati pintu kamar Mu Lingqian. Ia menghentikan langkahnya dan melihat ke arah jam yang menunjukkan pukul sepuluh pagi.     

Wen Xiangyang tidak tahu Mu Lingqian masih ada di rumah atau tidak. Ia lupa melihat apakah mobil Mu Lingqian masih ada di parkiran atau tidak. Jika Mu Lingqian tidak di rumah, ia berencana untuk menelepon Yan Junyi dan bertanya tentang pemindahan Wen Shaojie. Ia juga perlu pergi ke pekerjaan paruh waktu lagi karena ia sudah cuti terlalu lama. Jika terus seperti ini, ia harus mencari pekerjaan paruh waktu lain lagi.     

Wen Xiangyang terdiam sesaat dan berbalik kembali ke kamarnya, kemudian berjalan ke jendela dan melihat ke bawah. Ia kecewa saat melihat Rolls-Royce miliki Mu Lingqian masih terparkir di garasi. Apakah pria ini tidak perlu bekerja lagi? Dia tidak bekerja selama dua hari, pikirnya.     

Wen Xiangyang mengalihkan pandangannya dan menarik tirai dengan perasaan agak tertekan. Mu Lingqian ada di rumah. Bisakah aku keluar? batinnya lagi. Ia pun mengeluarkan ponselnya dan menemukan kontak Yan Junyi. Ia tahu soal aturan Mu Lingqian, tapi ia tidak bisa selalu menghindari kontak dengan Yan Junyi karena takut pada Mu Lingqian. Belum lagi, Yan Junyi berhubungan erat dengan Wen Shaojie sekarang. Akhirnya, ia memutuskan untuk menelepon Yan Junyi.     

"Hei, Kak? Masalah perpindahan rumah sakit Shaojie—"     

"Apakah kau Wen Xiangyang?"     

Suara seorang wanita datang dari telepon dan memotong kata-kata Wen Xiangyang sebelum ia selesai berbicara. Ia membeku sejenak dan mendengarkan nada buruk wanita itu, "Wen Xiangyang, aku peringatkan kau untuk jangan mengganggu tunanganku lagi. Sepertinya kau tidak mengerti perkataanku."     

"Nona Zhang…"     

"Tidak peduli orang macam apa, mereka memiliki moral sendiri. Wen Xiangyang, jika kau terus menjerat tunanganku lagi, aku tidak bisa menjamin kau tidak akan kecelakan nanti saat keluar. Dan juga adikmu..."     

Wen Xiangyang mengerutkan kening ketika mendengar ini. Lalu, ia berkata, "Nona Zhang, aku tumbuh bersama dengan Kakak dan Xiaoxin. Di dalam hatiku, dia adalah kakakku. Aku tidak tahu bagaimana kau bisa salah paham, tapi tolong jangan libatkan adikku."     

"Bagus jika begitu."     

Tut… Tut… Tut...     

Setelah itu, terdengar nada putus. Wen Xiangyang melihat layar ponselnya yang menunjukkan telepon yang terputus. Semua jenis emosi seperti khawatir dan marah mulai muncul dan berkecamuk di hatinya. Ia yakin bahwa Yan Junyi pasti akan membantunya, tapi ia masih tidak merasa tenang walaupun urusan rumah sakit Wen Shaojie telah diatur.     

Wen Xiangyang duduk di kamar untuk sementara waktu, lalu ponselnya berdering lagi. Ia mengambil ponselnya dan bahwa yang menelepon ternyata Yan Junyi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.