Waktu Bersamamu

Dia Memilih untuk Tidak Melepaskannya Lagi



Dia Memilih untuk Tidak Melepaskannya Lagi

0Tang Xinluo tidak menyangka Lu Yuchen akan menyatakan perasaan kepada dirinya seperti ini. Dia mengetahui pria ini mencintai dirinya. Namun, sejak dulu pria ini selalu tertutup, dingin dan tidak pernah menunjukkannya. Walaupun saat melamar dirinya di hotel dengan kembang api yang ada di luar, pria ini juga tidak terlihat seperti sekarang yang gelisah dan seolah tidak terkendali.      

Sayang sekali, Lu Yuchen hanya memberikan waktu istirahat sebentar kepada Tang Xinluo. Satu detik kemudian, dia kembali menindih tubuh wanita itu. Tangannya memegang belakang kepala Tang Xinluo, kemudian kembali mencium bibirnya dengan agresif. Ciumannya begitu agresif hingga membuat Tang Xinluo merasa Lu Yuchen seperti orang lain.     

Awalnya, Tang Xinluo masih bisa memberontak, namun kemudian dia hanya merasa seluruh tubuhnya terasa begitu lemas di bawah tubuh Lu Yuchen. Hingga akhirnya, tidak hanya bibirnya yang menjadi merah dan bengkak, bahkan pakaiannya yang baru saja digunakannya tidak lama kemudian sudah dibuka lagi oleh Lu Yuchen. Kulitnya pun terlihat, karena dia baru saja melahirkan, tubuhnya menjadi lebih berisi. Dadanya terasa sakit karena harus menyusui, lalu karena sentuhan lembut Lu Yuchen, dia hampir tidak bisa merasakan dadanya lagi sekarang.     

Tang Xinluo ingin memberontak, namun dia sama sekali tidak bisa mendorong Lu Yuchen yang sedang menekan tubuhnya itu. Kemudian, dia teringat bahwa pria itu mengatakan kepada dirinya bahwa tahu batasan, sehingga dia pun memutuskan untuk membiarkannya melakukan apa yang diinginkannya.     

30 menit kemudian, tubuh Lu Yuchen akhirnya merasa puas.     

Tang Xinluo sudah merasa lemas sejak awal, jadi sekarang dia hanya bisa berbaring dengan lemas di atas ranjang. Dia bahkan tidak ingin membuka kelopak matanya. Sementara Lu Yuchen merapikan pakaian Tang Xinluo, kemudian menyelimutinya. Setelah itu, dia mengulurkan tangannya untuk membantu wanita itu merapikan rambutnya. Dia lalu mencium dahinya dengan lembut dan penuh kasih sayang.      

"Istirahatlah, aku akan meminta Bibi Zhang untuk menemanimu. Nanti setelah aku menyelesaikan masalah perusahaan, aku akan kembali untuk menemuimu lagi," ucap Lu Yuchen dengan suara pelan. Lu Huanting akhir-akhir ini berhenti melakukan pergerakan, sehingga dia bisa mencari waktu dan menemani Tang Xinluo di rumah sakit saat siang hari. Hanya saja, hari ini waktunya di rumah sakit tentu lebih lama daripada biasanya.     

"Hm…" Tang Xinluo menjawab dengan lemas. Dia berada di dalam selimutnya dan tidak ingin bergerak sama sekali. Lu Yuchen! Dia hanya menciumku, tapi bisa membuatku sampai seperti ini. Setelah aku pulih sepenuhnya, maka… Batinnya.     

Tang Xinluo tiba-tiba memiliki sebuah firasat buruk. Dia merasa saat itu tiba, Lu Yuchen benar-benar akan melakukan apa yang diinginkannya tanpa menahan diri sedikitpun. Kemudian, setelah Tang Xinluo mendengar suara pintu, dia akhirnya merasa lega dan perlahan mulai tertidur.     

***     

Setelah Lu Yuchen keluar dari kamar rawat inap dan belum jauh dari sana, dia berhenti dan tidak bergerak. Sementara Meng Ze melihat Lu Yuchen yang seperti sedang berpikir. Dia pun tidak berani mengganggunya, sehingga hanya menunggu di sampingnya dengan tenang.     

Lu Yuchen mengerutkan alisnya, kemudian dia memejamkan matanya. Bulu matanya yang panjang jadi terlihat dengan jelas dan kelopak matanya membuat semua perasaan yang terpancar di dalam matanya tidak terlihat. Xiao Luo… Ternyata dia adalah malaikat kecil itu… Bagaimana ini? Kalau sudah begini, maka aku jadi semakin tidak bisa untuk melepaskannya. Walaupun Lu Huanting ataupun diriku yang lain mau membuat masalah, aku hanya bisa terus maju, katanya dalam hati.     

Sekarang, bagi Lu Yuchen, Tang Xinluo tidak hanya adalah wanita yang dia cintai, tapi merupakan sebuah keajaiban, harapan dan anugerah. Dia bahkan membayangkan bahwa mungkin saja berkat Tang Xinluo, dia bisa membuat dirinya yang lain untuk menyerah dan menyatukan kedua dirinya untuk hidup untuk melindungi Tang Xinluo.     

Lu Yuchen berdiri untuk waktu yang cukup lama dan berpikir cukup lama pula, hingga akhirnya dia menggenggam tangan kanannya yang ada di sisi tubuhnya dan membuat keputusan. Benar, aku tidak akan melepaskannya! Aku tidak akan melepaskannya lagi! Pikirnya. Akhirnya, semua perasaan rumit yang dirasakan oleh Lu Yuchen selama beberapa hari terakhir ini menjadi jelas.      

Meng Ze yang melihat raut wajah Lu Yuchen yang menjadi lebih tenang akhirnya bicara dengan suara pelan, "Tuan Lu, sudah waktunya untuk bertemu dengan Nyonya Gu."     

Sebenarnya, Lu Yuchen sudah terlambat 20 menit. Namun, Meng Ze mengetahui bahwa Lu Yuchen sangat peduli pada Tang Xinluo, sehingga dia tidak ingin mengganggu waktu mereka bersama.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.