Waktu Bersamamu

Dia adalah Wanita yang Aku Cintai, Malaikat Kecil-ku



Dia adalah Wanita yang Aku Cintai, Malaikat Kecil-ku

0"Xiao Luo… Kamu…"     

Tang Xinluo untuk pertama kalinya melihat raut wajah terkejut Lu Yuchen. Saat ini, Lu Yuchen terlihat sedikit tidak bisa mengendalikan perasaannya. Dia melihat ke arah kalung kristal kuning itu, kemudian beralih melihat ke arah wajah Tang Xinluo. Lalu, dia kembali melihat ke arah kalung kristal kuning itu lagi. Dia melakukan itu selama beberapa kali, seolah benar-benar tertegun dan kebingungan.     

"Bagaimana? Apa kamu sudah mempertimbangkannya? Apa kamu mau menggunakan perasaan dan tubuhmu untuk membalas budi?" Tang Xinluo merasa semakin ingin menggoda Lu Yuchen yang terlihat begitu panik dan kebingungan.     

"Oh, tidak benar… Aku hampir saja lupa, kamu mengatakan sudah tidak memiliki perasaan apa pun kepada penyelamatmu, kan?" Tang Xinluo berpura-pura menghela napasnya, lalu berkata, "Hmm, yang kamu katakan benar, memintamu untuk membalas budi dengan menggunakan perasaan dan tubuhmu adalah hal yang keterlaluan… Anggap saja aku tidak pernah mengatakannya, lupakan saja."     

Tang Xinluo menutup liontin kalung kristal kuning miliknya. Lalu, tanpa memedulikan Lu Yuchen, dia berbalik badan, naik ke atas ranjangnya dan masuk ke dalam selimut. Setelah itu, Lu Yuchen yang baru menyadari pelukannya terasa kosong. Dia baru sadar bahwa Tang Xinluo sudah kembali ke atas ranjangnya. Saat ini, dia baru tersadar dari perasaan terkejut dan senangnya.     

"Xiao Luo… Jangan pergi, sekarang aku akan menggunakan perasaan dan tubuhku untuk membalas budi…" ucap Lu Yuchen. Dia sama sekali tidak sempat berpikir apa pun dan langsung mengatakan semua itu. Tangannya yang besar itu langsung menarik tubuh Tang Xinluo ke dalam pelukannya. Dia tidak akan pernah memberikan kesempatan kepadanya untuk menolak ataupun kabur darinya.      

Lu Yuchen kemudian menundukkan kepalanya dan mencium bibir merah Tang Xinluo dengan agresif. Lidahnya yang panas langsung masuk ke dalam mulut wanita itu. Dia bersikap seperti citah yang penuh dengan gairah dan tidak terkendali. Sebuah perasaan antusias yang tidak terduga memenuhi dadanya. Jika bukan karena keadaan Tang Xinluo yang tidak memungkinkan, maka dia pasti sudah melakukan hal itu dengannya saat ini juga.     

Ciuman Lu Yuchen begitu hangat, bergairah dan agresif serta mendominasi hingga Tang Xinluo hampir tidak bisa bernapas. Saat ini, bernapas melalui hidungnya sudah tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan oksigen tubuhnya. Dada kedua orang itu benar-benar menjadi penuh gairah. Lu Yuchen memeluk Tang Xinluo, seolah berusaha untuk menyatukan tubuh mereka berdua. Tang Xinluo sendiri membiarkan bibir kecilnya dicium dan dijilat oleh suaminya. Sebelum Tang Xinluo bisa melakukan apa pun, Lu Yuchen mendorongnya ke ranjang, lalu menekan tubuhnya dan terus menciumnya.     

Tang Xinluo-ku, wanita yang aku cintai, dia adalah malaikat kecil-ku, batin Lu Yuchen.     

"Hmm… Lu Yuchen… Jangan…" Tang Xinluo akhirnya bisa menemukan kesempatan untuk bicara. Napasnya terengah-engah dan dia menggunakan tenaganya untuk mendorong dada Lu Yuchen.      

Tapi, jelas sekali bahwa Lu Yuchen sama sekali tidak memberikan Tang Xinluo kesempatan untuk melakukan itu. Perempuan yang dia cari selama lebih dari 10 tahun ada di depannya saat ini. Dia mengira bahwa malaikat kecilnya sudah terpolusi oleh dunia yang jahat ini. Namun, ternyata sekarang dia baru tahu bahwa ternyata malaikat kecilnya selama ini sama dengan wanita yang dia cintai. Dia merasa Tuhan benar-benar sedang mengasihinya. Dia yakin Tang Xinluo lahir untuk dirinya. Dia yakin Tang Xinluo adalah reinkarnasi dari seorang malaikat yang terlahir di dunia ini untuk menyelamatkannya.     

"Jangan takut…" Lu Yuchen mencium bibir Tang Xinluo dengan lembut, dia kemudian menggigit bibirnya yang sedikit bengkak itu. "Akal sehatku masih ada, aku tahu harus melakukannya sampai di tahap mana… Tapi Xiao Luo, jangan tolak aku… Aku…"     

Saat bicara sampai di sini, Lu Yuchen tidak bisa menahan dirinya untuk memegang tangan kanan Tang Xinluo, kemudian meletakkannya di dada. Dia menekan tangan istrinya dengan kuat ke dada kirinya sendiri.     

"Kamu dapat merasakannya? Jantungku berdetak karena dirimu, Xinluo… Kamu mungkin tidak tahu apa artimu bagiku." Lu Yuchen mengecilkan suaranya yang terdengar serak dan gemetar.     

"Sayang, jangan tinggalkan aku… Jangan dorong aku, jangan membuangku. Bagiku, kamu adalah anugerah dari surga… Xinluo, aku… mencintaimu…"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.