Waktu Bersamamu

Membalas Budi Kepada Penyelamat



Membalas Budi Kepada Penyelamat

0"Kamu mengetahui masalah Gu Xuan'er?" tanya Lu Yuchen. Saat melihat kalung itu, dia langsung mengira bahwa ada orang yang merebut kalung milik Gu Xuan'er dan memberikannya kepada Tang Xinluo. Dan dia berpikir orang yang memberikan kalung itu kepada Tang Xinluo ingin merusak hubungan suami istri antara mereka. Selain itu, saat melihat raut wajahnya, dia sangat yakin bahwa wanita ini sudah mengetahui semua tentang dirinya dan Gu Xuan'er. Dia mengira bahwa istrinya sekarang sedang ingin mengintrogasinya. Sorot matanya pun seketika terlihat sedih.     

"Xiao Luo, aku dan dia hanya berutang budi, aku tidak memiliki perasaan lain untuknya. Tapi sekarang bahkan perasaan utang budiku kepadanya sudah dihancurkan sendiri olehnya. Kamu harus percaya kepadaku…" tutur Lu Yuchen. Dia khawatir Tang Xinluo tidak akan memercayainya sehingga dia berkata lagi, "Bagiku, sekarang dia hanya orang asing yang pernah menyelamatkanku, tidak ada hal yang aku ingat-ingat lagi dari kejadian itu."     

"Begitu?" Tang Xinluo merasa ingin tertawa melihat raut wajah Lu Yuchen.     

Lu Yuchen menganggukkan kepalanya dengan yakin. Dia bahkan tidak lupa untuk menarik garis yang jelas antara dirinya dan Gu Xuan'er. Dia pun kembali berkata, "Kata temanmu memang benar, aku bisa menggunakan cara lain untuk membayar utang budi. Dia selalu menginginkan perasaan dan diriku, itu sudah keterlaluan."     

Itu adalah perkataan Su Qing.     

"Oh, begitu…" Tang Xinluo tersenyum sambil menganggukkan kepalanya. Matanya yang indah itu melihat wajah Lu Yuchen dengan sorot mata sinis.     

Sorot mata Tang Xinluo itu membuat Lu Yuchen seketika menjadi panik. Apa Xinluo tidak percaya kepadaku? Batinnya.     

Lu Yuchen merasa gelisah. Dia tidak tahu apa yang harus dilakukannya untuk bisa mengembalikan rasa percaya Tang Xinluo kepadanya. Sekarang, dia yakin 99% orang yang mengatakan hal ini kepada Tang Xinluo adalah Qiao Mohan, temannya yang tidak bisa menjaga mulutnya. Saat memikirkan hal itu, dia langsung memutuskan bahwa setelah keluar dia akan memberikan pelajaran kepada Qiao Mohan.     

"Hm, kenapa tidak bicara lagi?" Tang Xinluo menarik tangan Lu Yuchen yang membuatnya tersadar dari lamunannya. "Apa tidak ada hal lain yang perlu kamu jelaskan kepadaku?"     

"Aku tadi sudah menjelaskannya," jawab Lu Yuchen. Saat ini, perasaannya kepada Gu Xuan'er, selain merasa jijik, tidak ada hal lain yang dirasakannya.     

"Ehm, kalau begitu… Sekarang dengarkan aku." Tang Xinluo bangkit berdiri, lalu memeluk Lu Yuchen.     

Sikap tiba-tiba Tang Xinluo membuat Lu Yuchen dengan cepat mengulurkan tangannya untuk memegang tubuhnya karena takut istrinya itu akan terjatuh.     

"Kamu mau bicara apa? Duduk di dalam selimut saja, nanti kamu bisa flu," kata Lu Yuchen sambil mengerutkan alisnya dan terlihat tidak senang.     

"Tidak perlu, sekarang sama sekali tidak dingin." Tang Xinluo tersenyum sambil memeluk leher Lu Yuchen, kemudian mencium bibirnya.     

Sorot mata Lu Yuchen berubah menjadi semakin muram. Dia kemudian menyentuh dagu Tang Xinluo, lalu beralih menyentuh ke hidung kecilnya dengan hidungnya dan bertanya, "Kenapa hari ini kamu bersikap tidak seperti biasanya, apa masih ada yang ingin kamu interogasi dariku?"     

"Hm… Aku tadi tidak sedang menginterogasi dirimu, aku hanya mengatakan apa kamu tidak mau mempertimbangkan untuk… Memberikan perasaan dan tubuhmu kepada penyelamatmu?"     

"Kamu…" Lu Yuchen hampir saja memukul pantat Tang Xinluo karena merasa marah.     

"Untuk apa kamu begitu marah… Aku mengatakan ini juga untuk kebaikanmu, kenapa? Kamu tidak mau mempertimbangkannya?" Tang Xinluo sengaja mengatakan itu sambil tetap memeluk Lu Yuchen. Dia ingin membuatnya marah, namun juga tidak bisa melakukan apa pun kepada dirinya.     

Lalu, Lu Yuchen dengan wajah dingin berkata, "Aku sudah bilang, aku dan Gu Xuan'er tidak akan pernah bersama. Nantinya, kamu tidak perlu mengatakan hal ini lagi, walaupun kamu hanya bercanda aku juga tidak…"     

Sebelum selesai bicara, pandangan Lu Yuchen tertarik ke arah kalung kristal kuning yang ada di tangan Tang Xinluo. Dia melihat dengan jelas bahwa lionting kalung kristal kuning itu terbuka menjadi dua bagian, seperti saat malaikat kecil yang manis itu menunjukkan kepadanya ketika dia masih kecil.     

Tang Xinluo menunjukkan kalung itu sambil tersenyum manis ke arahnya. Lalu, dia berkata, "Bagaimana… Apa sekarang masih tidak mau mempertimbangkan untuk memberikan perasaan dan tubuhmu kepada penyelamatmu?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.