Waktu Bersamamu

Sakit, Perutku Sangat Sakit



Sakit, Perutku Sangat Sakit

0"Kamu…" Dahi Shi Weizheng sudah penuh dengan keringat dingin. Dia memegang tangan kirinya dan dengan suara gemetar berkata, "Baiklah, Tuan Chen kamu memang mendapat masalah saat berada di tempatku dan aku tidak akan membuat perhitungan denganmu untuk tanganku, tapi… Tapi… Wanita itu berasal dari Keluarga Gu, dia adalah nona Keluarga Gu. Sikap Tuan Chen ini sudah termasuk sebagai percobaan pembunuhan, kamu tidak seharusnya pergi begitu saja. Aku adalah presiden dan aku tidak akan… Aku tidak akan membiarkan ini begitu saja."     

Maksud Shi Weizheng adalah dia ingin menyuruh orang untuk menangkap Lu Yuchen. Dia juga ingin sekaligus menegakkan 'keadilan' untuk dirinya setelah pria itu mematahkan pergelangan tangannya.     

"Kamu mau menangkapku? Dirimu?" Lu Yuchen melihatnya dengan tatapan peringatan.     

"Kamu… Aku adalah presiden Tiongkok, aku… Aku…"     

"Pak Presiden sebaiknya jangan," ujar Lu Qin. Dia dapat melihat situasi ini lebih jelas daripada Shi Weizheng. Kemudian, dia menghampiri Shi Weizheng dan dengan suara pelan berkata, "Tuan Lu yang sekarang bukan orang yang bisa kita lawan."     

Orang yang tidak bisa dikalahkan oleh Lu Huanting, bagaimana mungkin dapat dikalahkan oleh Shi Weizheng. Awalnya, Shi Weiheng ingin bersikeras menangkap Lu Yuchen untuk menyelamatkan harga dirinya, tapi setelah mendengar perkataan Lu Qin, akhirnya dia mengurungkan niatnya.     

"Baiklah, aku tidak akan membuat perhitungan denganmu karena Lu Qin. Ayo Lu Qin, kita pergi dari sini!" Shi Weizheng pun membawa anak buahnya pergi dari sana.     

Saat para tamu yang lain melihat semuanya berubah menjadi seperti ini, mereka juga tidak berani untuk tetap tinggal di sana dan melihat hal yang terjadi. Terlebih lagi saat Shi Weizheng mengatakan bahwa Lu Yuchen melakukan percobaan pembunuhan, mereka semua langsung meninggalkan tempat itu dengan terburu-buru.     

Setelah semua orang pergi, di lantai dua itu hanya tersisa Lu Yuchen, Tang Xinluo, Yue Ze, Qiao Mohan, Su Qing dan Qiao Yinyin. Saat ini, Tang Xinluo baru merasakan bahwa dirinya panik. Dia perlahan mengulurkan tangannya dan ingin menahan tubuh Lu Yuchen. Tapi saat dia baru saja mengulurkan tangannya yang kecil itu, pria yang sebelumnya tidak menghiraukannya seperti dapat merasakan gerakannya dan dengan mudahnya menghindarinya. Tiba-tiba, dia merasa seperti ada sebuah batu besar yang membuat perasaannya terasa begitu berat. Entah kenapa dia merasa tidak rela dan kembali mengulurkan tangannya. Kali ini, dengan cepat dia berhasil memegang ujung pakaian suaminya yang belum sempat dikancingkan itu.     

Lu Yuchen merasakan sesuatu dan menolehkan kepalanya melihat Tang Xinluo. Sementara Tang Xinluo hanya merasakan seluruh perasaannya terasa dingin karena sorot mata dingin Lu Yuchen kepadanya. Lu Yuchen memicingkan matanya, namun dia tidak mengatakan apa pun dan hanya melihat wajah istrinya dengan sorot mata dingin.     

Yue Ze, Su Qing dan Qiao Yinyin yang berdiri di belakang Tang Xinluo sama sekali tidak mengerti kenapa Lu Yuchen bisa menjadi seperti ini, mereka semua kebingungan. Hanya satu orang yang langsung menyadari sesuatu, yakni Qiao Mohan. Namun, sebelum dia sempat menahan Lu Yuchen, dia sudah mendengar suara pelan, berat, dingin dan tidak berperasaan milik sahabatnya itu.     

"Lepaskan…" Suara Lu Yuchen benar-benar begitu dingin, berat dan sama sekali tidak terdengar ada emosi apa pun.     

Tang Xinluo melihat Lu Yuchen dengan tertegun. Dia menatapnya dengan sorot mata tidak percaya. Namun, dia sama sekali tidak melepaskan genggaman tangan kecilnya itu, dia bahkan memegang ujung pakaiannya dengan semakin erat.     

Lu Yuchen kemudian melihat ke arah tangan Tang Xinluo yang memegang ujung pakaiannya. Lalu, dia berkata, "Kotor…"     

Setelah mengatakan satu kata itu, Lu Yuchen mengalihkan pandangannya dengan dingin. Saat mendengarkan kritikan pria itu kepada dirinya, Tang Xinluo hanya bisa merasa seperti ada yang menusuk jantungnya dengan sebuah pisau.     

"Lu Yu…"      

Tang Xinluo ingin bertanya padanya, namun sebelum dia sempat mengatakannya, tiba-tiba terdengar suara yang berasal dari tangannya. Lu Yuchen menepis tangannya dengan keras. Punggung tangannya yang lembut dan berwarna putih itu dalam sekejap langsung menjadi merah. Dia pun melepaskan tangan pria itu karena merasakan sakit. Dia hanya bisa melihat suaminya pergi tanpa perasaan dengan mata terbelalak.     

"Xinluo… Xinluo, kamu kenapa? Jangan membuatku takut…"     

Perut, perutku sangat sakit… Batinnya.     

Su Qing sangat khawatir, kemudian dia dan Qiao Yinyin memegang tubuh Tang Xinluo yang perlahan terlihat akan terjatuh ke bawah.     

"Xinluo, perut Xinluo… Cepat, cepat bawa dia ke rumah sakit!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.