Waktu Bersamamu

Lu Yuchen yang Menakutkan dan Berdarah Dingin



Lu Yuchen yang Menakutkan dan Berdarah Dingin

Kemudian terdengar suara benda jatuh. Lalu, sebuah sabuk yang penuh dengan bercak darah jatuh ke lantai dari tangan kanannya.     
1

"Astaga, bukannya ini terlalu kejam? Wajahnya… Itu karena sabuk?"     

"Ini… Ini seperti dia ingin membunuh orang…"     

Para tamu yang ada di belakang mulai berbisik satu sama lain. Tang Xinluo pun dapat mendengarnya. Apa yang dia dengarkan saat ini membuatnya lebih terkejut daripada saat mengetahui Lu Yuchen dan Gu Xuan'er sedang bersama. Dia tidak pernah melihat sosok suaminya yang seperti ini. Dia tidak bisa menjelaskan perasaannya. Hanya saja, saat ini dia merasa pria yang ada di depannya seolah bukan Lu Yuchen yang dikenal olehnya. Dia saat ini berdiri dengan pikiran kosong karena begitu terkejut.     

Lu Yuchen kemudian menolehkan kepalanya. Mereka berdua saling bertukar pandang. Sorot mata Lu Yuchen begitu dingin dan sama sekali tidak terlihat seperti sorot mata manusia. Selain itu, bola matanya yang berwarna hitam itu memperlihatkan kekejaman seolah haus akan darah.     

Tang Xinluo merasa saat dirinya bertukar pandang dengan Lu Yuchen, dia dapat merasakan udara dingin yang mengalir dari kaki hingga ke belakang kepalanya yang membuatnya tidak bisa menahan diri untuk melangkah mundur. Saat melihat itu, ujung mata Lu Yuchen terlihat sedikit bergetar. Dia melihat sekelompok orang tersebut dengan tatapan dingin. Setelah itu, dia pun memalingkan wajahnya. Kemudian, dia mengambil pakaiannya yang berwarna putih yang sebelumnya dia lempar ke atas sofa. Dia sama sekali tidak memedulikan bercak darah yang ada di pakaiannya. Setelah menggunakannya, dia berjalan menuju ke arah Tang Xinluo.     

Tang Xinluo merasa bahwa suara detak jantungnya semakin lama semakin jelas. Suara detak jantungnya seolah mengikuti langkah kaki Lu Yuchen yang semakin mendekat ke arahnya. Hingga akhirnya, pria itu tepat berhenti di depannya.     

"Lu Qin…" Lu Yuchen berdiri di samping pintu dan bahkan sama sekali tidak melihat ke arah Tang Xinluo. Dia langsung melihat sosok Lu Qin yang bersembunyi di tengah kerumunan para tamu.     

"Tuan… Tuan Lu…" ucap Lu Qin. Walaupun sudah meninggalkan Keluarga Lu selama bertahun-tahun, tapi saat melihat tubuh Lu Yuchen yang penuh dengan bercak darah, dia melihatnya seperti pria yang baru saja berjalan keluar dari neraka. Kebiasaan yang dia miliki selama bertahun-tahun membuatnya secara spontan membungkukkan tubuhnya saat bertemu dengan pria itu.     

"Katakan kepada Lu Huanting untuk menjauh dariku, aku tidak memiliki waktu untuk bermain permainan kekanak-kanakan seperti ini."     

"..." Lu Qin tidak berani untuk mengiyakan perkataan Lu Yuchen, tapi dia juga tidak berani menolaknya.     

"Lalu kamu, Shi Weizheng…" Lu Yuchen menolehkan kepalanya, lalu melihat ke arah Shi Weizheng yang kedua kakinya sudah lemas sejak awal.     

"Tuan… Tuan Chen, ada apa?" Entah kenapa, Shi Weizheng merasa Lu Yuchen yang saat ini membuatnya sama sekali tidak memiliki keberanian untuk melawan.     

"Ventilasi udara ruangan ini bermasalah dan ada yang meletakkan obat. Properti ini adalah milik Keluarga Shi, sebaiknya kamu memberiku penjelasan yang memuaskan tentang hal ini."     

"Ini… Ini, tidak mungkin. Tuan Chen, mungkin ini hanya salah paham…"     

"Salah paham atau tidak kamu yang mengetahuinya dengan jelas." Lu Yuchen tersenyum sinis dan sorot matanya juga begitu dingin, sehingga membuat orang merasa ketakutan. Setelah itu, di depan semua orang dia langsung mengulurkan tangannya dan menggenggam tangan kiri Shi Weizheng. Tiba-tiba, terdengar suara tulang patah. Suara itu adalah suara pergelangan Shi Weizheng yang patah.     

"Ah… Ah… Lepaskan, lepaskan!" Shi Weizheng memegang pergelangan tangan kirinya dengan wajah kesakitan.     

Melihat hal itu, anak buahnya yang ada di belakangnya hendak mengarahkan pistol ke arah Lu Yuchen. Namun setelah Lu Yuchen melihat mereka semua dengan sorot mata dingin, mereka langsung bergerak mundur. Selain itu, anak buah Shi Weizheng mengikuti arahan dari Lu Qin. Sedangkan Lu Qin sama sekali tidak bisa berbuat apa-apa melihat Lu Yuchen yang haus darah seperti saat ini. Dia pernah melihat Lu Yuchen yang seperti ini dulu. Saat itu, Lu Yuchen sama seperti sekarang, dia mematahkan kaki Lu Huanting, ayah kandungnya sendiri. Lu Yuchen yang seperti ini membuat orang sangat ketakutan dan sama sekali tidak akan memiliki keberanian untuk melawan.     

"Ini hanya sebagian kecil bunga dari utang yang harus kamu bayar." Lu Yuchen tersenyum dingin dan melepaskan tangannya. Wajah tampannya yang penuh dengan bercak darah, ditambah dengan senyuman di wajahnya, membuat dirinya terlihat sangat memesona dan kejam di saat yang bersamaan. "Sisanya, aku akan menagihnya perlahan-lahan kepadamu saat aku memiliki waktu luang."     

Lu Yuchen memiliki banyak kesabaran untuk hal seperti penyiksaan secara perlahan seperti ini.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.