Waktu Bersamamu

Menghalangi Mereka Masuk



Menghalangi Mereka Masuk

0"Kak, jangan dengarkan mereka… Aku sudah menghadiri begitu banyak pesta dan ini pertama kalinya aku mendengar peraturan begini. Walaupun presiden menyambut tamu penting di salah satu ruang istirahat di lantai dua, tapi kami juga bukannya ke atas untuk mengganggu mereka. Kami hanya mau mencari seseorang, mereka ada di ruang istirahat pertama dan kami tidak akan membuat kekacauan di tempat lain, jadi atas dasar apa mereka melarang kami naik!" tutur Qiao Yinyin. Saat ini, dia terlihat jauh lebih marah daripada Su Qing. Dia adalah nona dari Keluarga Gu dan dia tidak pernah menerima perlakuan seperti ini.     

Qiao Mohan melihat salah satu pelayan yang terlihat seperti kepala pelayan dengan tatapan yang dalam. Tadinya, dia merasa bahwa Su Qing dan Qiao Yinyin membesar-besarkan masalah, tapi sekarang dia merasa memiliki alasan untuk merasa curiga dan berpikir bahwa spekulasi yang mereka berdua buat itu mungkin saja benar. Dia yakin terjadi sesuatu dengan Lu Yuchen di atas.     

"Baik, menyingkirlah…" perintah Qiao Mohan sambil melihat ketiga pelayan itu dengan sorot mata dingin. "Kami terburu-buru, kalau kalian tidak mau membuat pesta milik presiden menjadi memalukan, sebaiknya kalian berhenti menghalangi kami."     

"Tuan Qiao…" Pelayan itu tidak menyangka Qiao Mohan akan mengatakan hal tersebut secara langsung. Pria ini bukan hanya tidak menghiraukan perintah presiden, tapi juga langsung mengancam mereka. Namun, mereka benar-benar tidak bisa membiarkan ketiga orang itu lewat. Perintah dari presiden dan istri presiden, mereka tentu saja tidak berani melanggarnya.     

"Untuk apa bicara omong kosong dengan mereka? Kalau terus bicara omong kosong, maka suami Xinluo akan benar-benar…" Su Qing memiliki sifat yang tidak sabaran, jadi dia langsung menjatuhkan pelayan yang ada di depannya.     

Awalnya, ruangan pesta penuh dengan alunan musik, lalu tiba-tiba terdengar suara yang sangat keras. Semua orang terkejut karena mendengar suara itu. Mereka langsung melihat ke sekeliling dan mendapati tiga orang pelayan yang terbaring di atas lantai sambil merintih kesakitan. Sedangkan Qiao Mohan bersama Su Qing dan Qiao Yinyin naik ke lantai dua dengan terburu-buru.     

"Apa yang terjadi? Ada apa dengan Tuan Qiao dan yang lainnya?"     

"Tidak tahu, bukannya tadi baik-baik saja?"     

Semua orang mulai membicarakan hal ini dan tidak ada yang mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Mereka hanya melihat presiden dengan cepat menghalangi jalan Qiao Mohan dan yang lainnya di atas.     

"Apa yang sedang kalian lakukan? Siapa yang mengizinkan kalian naik ke sini!" teriak Shi Weizheng. Saat mendengarkan laporan, dia langsung membawa anak buahnya keluar. Dia tidak membiarkan mereka bertiga untuk lewat karena dia mengetahui bahwa saat ini adalah waktu yang sangat penting, jadi dia tidak akan membiarkan ketiga orang itu mengganggu.     

"Pak Presiden, bukan hal besar. Aku hanya mau mencari temanku, jadi tolong minggir," pinta Qiao Mohan. Walaupun Shi Weizheng adalah presiden baru, tapi dia sama sekali tidak memedulikannya.     

"Tuan Qiao masih muda dan benar-benar sangat berani. Beberapa orang di bawah mungkin bukan lawan Tuan Qiao, tapi aku akan berada di sini untuk menggantikan mereka menemanimu. Maaf, di atas sedang ada tamu penting dan untuk saat ini lantai dua ditutup," balas Shi Weizheng. Dia benar-benar tidak bisa menahan diri untuk menyuruh anak buahnya mengusir Qiao Mohan dan yang lainnya keluar dari sini, tapi dia tidak bisa melakukan itu. Dia hanya bisa menekan kemarahannya karena dia baru saja menempati jabatan ini dan merasa sekarang bukan saatnya untuk melawan keluarga yang memiliki sejarah panjang seperti Keluarga Qiao.     

"Pak Presiden tidak perlu melakukan ini, aku mau mencari temanku, Lu Yuchen, Kepala Keluarga Lu. Dia ada di ruang istirahat pertama karena Anda sedang sibuk menyambut 'tamu penting', maka aku bisa mencarinya sendiri."     

Setelah Qiao Mohan selesai bicara, dia langsung bersiap untuk melewati Shi Weizheng dengan paksa. Shi Weizheng sendiri sama sekali tidak mengira bahwa Qiao Mohan benar-benar berani melakukan hal ini. Koridor lantai dua cukup sempit dan di belakangnya ada anak buahnya, jika Qiao Mohan bisa melewati dirinya begitu saja, maka anak buah yang ada di belakangnya tidak akan berani untuk menahannya. Dia baru saja ingin menahan Qiao Mohan, tapi tiba-tiba terdengar suara dari belakang kepalanya. Itu adalah suara pelatuk pistol. Setelah itu, sebuah pistol berwarna hitam muncul dari pundak sebelah kiri Shi Weizheng dan mengarah ke kepala Qiao Mohan.     

"Tuan Qiao, pistol tidak memiliki mata, aku sarankan untuk sebaiknya tidak memaksa untuk melewatiku."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.