Waktu Bersamamu

Lu Yuchen, Terus Saja Melawan Sekuat Tenagamu



Lu Yuchen, Terus Saja Melawan Sekuat Tenagamu

0Gu Xuan'er menginginkan posisi Nyonya Lu, hanya dengan membuat terjadi sesuatu antara dirinya dan Lu Yuchen di dalam ruangan ini, kemudian membiarkan reporter mengambil foto mereka untuk memancing Tang Xinluo dan menekan Keluarga Gu, maka itu sudah cukup. Oleh karena itu, dia diam-diam membuang obat yang diberikan oleh Lu Aitong kepadanya, kemudian dia meminta Paman Zhong untuk menyiapkan obat lain dari tempat neneknya itu. Obat itu semacam wewangian yang tidak berwarna ataupun berbau.      

Namun, itu bukan hanya obat biasa. Obat tersebut bisa membuat orang yang meminumnya berhalusinasi dan merangsang hal yang paling diinginkan oleh pria. Obat itu sudah disembunyikan di dalam lubang pendingin ruangan. Obat itu sama sekali tidak memiliki reaksi apa pun terhadap perempuan, oleh karena itu dia sama sekali tidak khawatir dirinya akan kehilangan akal sehatnya. Dia hanya menggunakan pakaian yang mirip dengan 'putri kecil' dan duduk diam di dalam ruangan itu. Berdasarkan perkataan Paman Zhong, dalam waktu 20 menit, pria itu pasti akan langsung benar-benar menjadi gila dan terpikat oleh dirinya.     

Gu Xuan'er awalnya khawatir obat Paman Zhong tidak bekerja, tapi dia tidak menyangka bahwa Keluarga Shen benar-benar sangat hebat dalam hal ini. Bahkan, jauh lebih hebat daripada pihak Lu Aitong. Obat itu tidak berwarna, tidak berbau dan dapat bereaksi melalui udara. Yuchen, kamu pasti tidak akan mengira hal ini terjadi, kan? Batinnya sambil tertawa dalam hati.     

Gu Xuan'er melihat sorot mata dingin milik Lu Yuchen yang terlihat sedang berusaha memberontak dan menahan rasa sakit. Hal itu membuat senyum di wajahnya menjadi semakin dalam. Lu Yuchen, terus saja melawannya sekuat tenagamu… Setelah efek obat itu benar-benar sudah menguasai otakmu, maka entah seberapa kuat kamu mau menahan diri, pada akhirnya kamu dengan sendirinya akan menekan tubuhmu dan melakukan itu kepadaku! Batinnya lagi.     

***     

Di dalam ruang pesta, Su Qing sudah berkata kepada Qiao Mohan untuk ke 33 kalinya.     

"Mereka sudah berada di dalam berapa lama? Ini sudah terlalu lama… Tidak bisa, aku harus ke sana."     

"Qingqing, aku sudah menjelaskannya padamu, Lu Yuchen sama sekali tidak memiliki maksud lain dengan Gu Xuan'er. Dia pergi bersamanya hanya untuk memastikan masalah kalung itu. Kamu tidak perlu memikirkannya, kamu tenang saja, aku tidak mungkin berbohong kepadamu," ujar Qiao Mohan. Dia mengetahui betapa pentingnya kalung itu untuk Lu Yuchen. Kalung itu tidak hanya sebuah ingatan dalam memori Lu Yuchen, tapi merupakan benda utama yang bisa digunakan untuk menekan 'orang itu'. Oleh karena itu, walaupun kali ini Su Qing akan marah padanya, dia akan berdiri di sisi Lu Yuchen dan tidak hanya berdiam diri.     

"Qiao Mohan, aku merasa kamu sedang melindungi Lu Yuchen dan menutupi sesuatu! Tadi, sorot mata Gu Xuan'er terlihat jelas seolah bisa memakan Lu Yuchen hidup-hidup, apa kalian tahu kalau bagian bawah tubuh kalian para pria bisa berpikir terlebih dahulu? Apa menurutmu tidak ada yang terjadi setelah mereka berdua berada di dalam ruangan tertutup?"     

"Xiao Qing, kalau kamu mau menghinanya, maka jangan bawa-bawa aku."     

"Kamu… Baiklah, kamu tidak mau pergi, kan? Kalau kamu tidak mau pergi, maka aku pergi sendiri!" Su Qing tidak lagi ingin menghiraukan Qiao Mohan. Dia lalu berbalik badan dan berjalan menuju tangga.     

Sementara Qiao Yinyin juga merasa analisa Su Qing itu benar. Kembalinya Gu Xuan'er kali ini membuatnya menyadari bahwa wanita yang baik dan lembut yang ada di dalam ingatannya sudah berubah menjadi orang lain.     

"Kak Xiao Qing, kali ini aku mendukungmu, aku temani ke atas!" ucap Qiao Yinyin.     

Mereka berdua kemudian berjalan ke arah tangga bersama-sama. Namun, saat mereka baru saja tiba di ujung tangga, tiga orang pelayan pesta menahan mereka.     

"Maaf Nona, ruang istirahat di lantai atas untuk sementara tidak dibuka."     

Qiao Mohan segera mengejar mereka dan tiba di saat yang tepat ketika keduanya mulai bertengkar dengan para pelayan itu. Dia pun bertanya, "Apa yang terjadi?"     

Saat melihat Qiao Mohan datang, sikap para pelayan itu menjadi lebih baik dari sebelumnya.     

"Tuan Qiao, bukannya kami mau mempersulit kedua Nona ini, tapi Pak Presiden sedang ada di atas dan menerima tamu penting. Hal yang dibicarakan adalah tentang masalah negara, oleh karena itu kami mendapat perintah untuk tidak membolehkan siapa pun naik ke atas. Namun, kedua Nona ini memaksa untuk naik… Maafkan kami, tapi tidak ada yang bisa kami lakukan."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.