Waktu Bersamamu

Kak Yuchen, Kamu Merasa Tidak Nyaman?



Kak Yuchen, Kamu Merasa Tidak Nyaman?

0Saat Lu Yuchen sedang ingin melihat hal di depannya lebih jelas, sosok bayangan berpakaian merah muda itu muncul di depannya. Seketika ilusi muncul dan tubuh bagian bawahnya terasa panas. Kemudian, dia merasakan sebuah tangan kecil dan lembut sedang menyentuh seluruh tubuhnya, mulai dari dada, perut dan terus bergerak ke bawah. Dia pun membelalakkan matanya dan menahan tangan kecil yang sudah kelewatan batas itu.     

"Ah… Kak Yuchen, kamu sedang apa? Sakit!"     

"Kamu…" Lu Yuchen melihat wanita yang ada di depannya itu dengan kebingungan. Wanita dengan gaun merah muda, kalung kristal kuning, wajah memelas dan mata berkaca-kaca yang sedang melihat ke arahnya.     

"Kak Yuchen, kamu kenapa… Apa kamu tidak mengenal diriku?" Wanita itu menggigit bibir bawahnya dan meneteskan air matanya. Hal itu membuatnya terlihat sangat mirip dengan bayangan sosok wanita berpakaian merah muda yang ada di dalam ingatan Lu Yuchen.     

"Kamu adalah…" Untuk pertama kalinya, wajah tampan Lu Yuchen terlihat kebingungan. Tanpa sadar dia melepaskan pegangan tangannya. Kemudian, dia melihat ke arah wanita yang duduk di atas tubuhnya itu. Dia dapat merasakan tubuhnya yang bereaksi terhadap wanita yang ada di depannya itu. Dia juga merasa wanita itu adalah malaikat kecil yang ada di dalam ingatannya. Seluruh tubuhnya terasa panas dan tidak terkendali, tapi di saat yang sama hatinya malah merasa jijik. Perasaan itu terasa sangat jelas di hatinya. Dia ingin wanita itu untuk turun dari atas tubuhnya. Dia ingin menutup mulut wanita itu dan menyuruhnya agar tidak menangis lagi. Perasaan itu sangat kuat seperti sebuah monster yang berusaha untuk keluar.     

"Kak Yuchen, aku adalah Xuan'er… Xuan'er yang paling kamu sukai, malaikat kecil-mu." Kemudian, wanita itu menangis dan berkata, "...Kak Yuchen, tubuhmu terasa sangat panas… Apa kamu merasa kepanasan? Jangan takut, Xuan'er akan membantumu melepaskan pakaian agar tidak merasa panas lagi."     

Gu Xuan'er terus membuka pakaian Lu Yuchen. Namun, sebelum berhasil membuka seluruh pakaiannya, dia melihat Lu Yuchen yang melihat ke arahnya dengan tatapan tidak senang dan sama sekali tidak berusaha untuk menghentikannya. Dia pun menjadi semakin berani, dia mengarahkan tangannya ke bawah dan hendak membuka sabuk pria itu. Namun, dia tidak menyangka bahwa saat tangannya baru menyentuh sabuk tersebut, Lu Yuchen menghentikannya.     

"Apa yang kamu lakukan?" Lu Yuchen bertanya dengan suara dingin. Sebenarnya, saat ini dia sedang menahan diri untuk menyobek dan menghancurkan gaun merah muda yang digunakan oleh Gu Xuan'er.     

"Aku… Kak Yuchen, tubuhmu terasa panas, aku takut kakak kepanasan… Lihatlah tubuhmu sangat panas, kalau seperti ini terus, aku takut nanti bisa melukai otakmu."     

"Panas?"     

"Iya, apa kamu tidak merasakannya? Tubuhmu benar-benar terasa sangat panas, tapi kulitku malah terasa sangat dingin… Bukannya tanganku yang kamu pegang terasa sangat nyaman?"     

Sebelum Gu Xuan'er mengatakannya, Lu Yuchen masih baik-baik saja. Tapi setelah Gu Xuan'er mengatakan itu, dia juga dapat merasakan bahwa tubuhnya terasa panas, sementara tangan wanita itu terasa dingin. Benar… Sangat panas, batinnya.     

Di dalam dadanya, seperti ada sebuah monster yang sedang mengamuk dan berusaha untuk keluar. Jika Lu Yuchen tidak menenangkan monster itu, maka dia merasa dirinya seperti akan benar-benar dalam masalah besar. Lalu, dia tertegun melihat tangan kanannya sendiri. Tangan kanannya itu sedang menggenggam pergelangan tangan Gu Xuan'er yang kecil.     

"Kak Yuchen, bukannya kamu merasa sangat nyaman saat memegang tanganku?" Gu Xuan'er terus mendekat ke tubuh Lu Yuchen dan berusaha untuk terus menggodanya.     

Lu Yuchen tidak bisa menahan dirinya untuk menjawab dalam hati, 'Benar, perasaan ini, sangat nyaman, benar-benar nyaman…'     

Saat Gu Xuan'er melihat Lu Yuchen yang tergerak, dia tersenyum puas. Dia merasa benar-benar beruntung karena mengganti obat 'ka-82-ti' yang diberikan oleh Lu Aitong kepadanya di saat-saat terakhir. Lu Yuchen adalah penopang utamaku, aku tidak berani memberikan obat sekuat 'ka-82-ti' kepadanya, batinnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.