Waktu Bersamamu

Dia Mau Memeriksanya Sendiri



Dia Mau Memeriksanya Sendiri

0'Malaikat kecil dan 'kalung kristal kuning', walaupun Gu Xuan'er tidak paham dengan semua itu, tapi dia mengetahui bahwa hal-hal tersebut ada hubungannya dengan alasan kenapa Lu Yuchen dulu terlihat begitu emosional saat menemuinya. Seketika, dia langsung dapat berpikir bahwa 'malaikat kecil' itu adalah 'putri kecil' yang menggemaskan yang dulu pernah dilihatnya di panti asuhan. Sedangkan 'kalung kristal kuning' tersebut terlihat sangat penting bagi Lu Yuchen. Oleh karena itu, dia menduga kalung tersebut merupakan benda yang berharga untuk keduanya.     

Saat Lu Yuchen mendengar Gu Xuan'er mengatakan 'malaikat kecil', dia langsung memercayai perkataannya. Dia kemudian melihat dandanan Gu Xuan'er hari ini. Gaun berwarna merah muda, kupu-kupu di kepalanya dan rambut yang terurai… Penampilan itu benar-benar mirip dengan 'malaikat kecil' yang ada di dalam ingatannya. Jika saja ditambah dengan outer rajut yang berwarna pastel, maka Gu Xuan'er pasti akan terlihat persis seperti 'malaikat kecil'-nya hari itu. Dandanan Gu Xuan'er hari ini, ditambah dengan kalung kristal kuning, jelas sekali bahwa dia sengaja ingin membangkitkan ingatannya di hari itu. Hanya saja, 'kebetulan' itu malah membuat Lu Yuchen merasa jijik dan tidak senang. Bahkan dia merasa 'malaikat kecil' yang ada di dalam ingatannya saat ini menjadi buruk.     

Lu Yuchen melihat Gu Xuan'er dengan sorot mata dingin. Akhirnya, dia membuat keputusan untuk mengujinya terakhir kali. Jika sampai terbukti bahwa kecurigaannya itu salah dan Gu Xuan'er benar-benar bocah perempuan itu, maka dia akan memaafkannya kali ini karena apa yang sudah dilakukannya dulu. Setidaknya, dia tidak akan sampai membunuhnya.     

"Ikut denganku…" Lu Yuchen menarik tangan Gu Xuan'er dan membawanya naik ke atas.     

"Yuchen, kamu mau bawa aku kemana…" Gu Xuan'er berpura-pura panik dan sedikit memberontak.     

"Mencari ruang istirahat, ada yang mau aku bicarakan berdua denganmu." Sorot mata Lu Yuchen terlihat muram dan suaranya terdengar dingin.     

Saat mendengar itu, Gu Xuan'er merasa senang karena mengira semua berjalan sesuai keinginannya. Namun, dia malah berpura-pura malu dan wajahnya memerah. Dia lalu berkata, "Di sini ada banyak orang yang melihat… Yuchen, kita lakukan nanti saja setelah pulang."     

Suara Gu Xuan'er tidak pelan, sehingga para tamu di sekitar mereka dapat mendengar dengan sangat jelas. Mereka juga dapat menangkap maksud dari suara Gu Xuan'er yang malu-malu itu.     

Kemudian, Lu Yuchen melihatnya dengan sorot mata dingin. Dia dapat dengan mudahnya melihat Gu Xuan'er sebagai wanita murahan atau wanita penggoda. Tapi, sekarang dia tidak memiliki waktu luang untuk memedulikan hal itu karena dia hanya ingin mencari tempat yang sepi, tanpa ada satu orang pun saat ini. Dia ingin membuktikan dengan mata kepalanya sendiri dan membuka kalung itu.      

Lu Yuchen ingat bahwa bocah perempuan yang berada dalam kenangannya itu mengatakan kepadanya bahwa kalung tersebut adalah rahasia miliknya. Bocah perempuan itu juga mengatakan bahwa dia tidak boleh membuka rahasia tersebut di depan orang lain. Namun, saat itu dia menunjukkannya kepada Lu Yuchen kecil untuk menyemangatinya. Dia melakukannya untuk membuat Lu Yuchen bertahan karena 'malaikat kecil' selalu menjaga mereka berdua secara diam-diam.     

Saat kembali mengingat kehangatan bocah perempuan itu, raut wajah Lu Yuchen yang dingin perlahan terlihat sedikit hangat. Dia menundukkan kepalanya dan dengan suara yang sangat dingin berkata kepada Gu Xuan'er, "Aku tidak memiliki maksud lain, aku hanya mau pergi ke ruang istirahat untuk bicara sesuatu denganmu."     

Suara Lu Yuchen sangat pelan, namun terdengar sedikit manis. Para tamu yang sebelumnya mendengar suara Gu Xuan'er masih mengira bahwa Lu Yuchen tidak bisa menahan hasratnya dan ingin melakukan hal itu dengannya di lantai atas. Namun, saat mendengar suara Lu Yuchen, mereka melihat raut wajahnya yang begitu dingin dan sama sekali tidak terlihat seperti ingin melakukan hal itu dengan Gu Xuan'er. Dalam sekejap, mereka langsung berpikir bahwa semua yang mereka pikirkan sebelumnya hanyalah sebuah ilusi. Mereka mulai berpikir bahwa Lu Yuchen merasa malu dengan status Gu Xuan'er. Pria itu mungkin merasa tidak seharusnya Gu Xuan'er muncul di tempat ini, sehingga dia ingin membawanya ke tempat yang sepi untuk bicara secara pribadi dengannya.     

Gu Xuan'er merasa sedikit tidak senang. Dia baru saja berusaha untuk membuat suasana yang hangat, tapi dengan mudahnya dihancurkan begitu saja.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.