Waktu Bersamamu

Xinluo, Bibi Melakukan Ini untuk Kebaikanmu (1)



Xinluo, Bibi Melakukan Ini untuk Kebaikanmu (1)

0"Xinluo…" Su Qing tidak tahu harus mengatakan apa. Jika Tang Xinluo tidak bertanya, maka dia masih bisa berusaha menguatkan dirinya bahwa dia sedang membantu pasangan ini. Tapi setelah sahabatnya itu bertanya dengan wajah serius kepadanya, dia benar-benar tidak bisa berbohong kepadanya karena mereka sudah berteman sangat lama.     

"Baiklah, Xiao Qing, kamu tidak perlu bicara. Biarkan Tang Ruolan dan Tang Mi saja, aku akan bicara secara langsung dengan mereka," tutur Tang Xinluo.     

"Tidak bisa, Xinluo, jangan bertemu dengan mereka!" jawab Su Qing.     

"Kenapa? Apa aku orang yang tidak seharusnya bertemu dengan orang lain?" tanya Tang Xinluo.     

"Tentu saja bukan… Bukan itu maksudku…"     

Tang Xinluo melihat dilema dalam sorot mata Su Qing. Dia sadar bahwa perkataannya barusan sudah sedikit keterlaluan dan dia pun menyesalinya dalam sekejap. Dia lalu berkata, "Maaf Su Qing, tadi bicaraku sudah berlebihan. Tapi kamu tenang saja, aku hanya akan duduk dan bicara dengan mereka, tidak akan ada yang terjadi, aku juga akan membawa pengawal untuk menemaniku."     

Su Qing mengetahui jika dia tidak membiarkannya bertanya kepada kedua orang itu, Tang Xinluo tidak akan merasa tenang. Sahabatnya itu juga tidak akan mau mendengar perkataannya nanti. Sehingga, dia hanya bisa menyerah untuk menghalanginya dan berkata, "Baiklah kalau begitu, kamu hati-hati ya."     

Dengan cepat, Tang Ruolan dan Tang Mi dibawa masuk ke dalam kediaman Keluarga Tang. Mereka pernah tinggal di dalam vila ini, tapi sekarang saat kembali masuk kemari, mereka bahkan tidak memiliki hak apa pun atas tempat tersebut. Mereka berdua dibawa oleh pengawal berpakaian hitam menuju ke ruang baca. Di dalam ruang baca, Tang Xinluo sedang duduk santai di atas sofa. Di sisi kanan dan kiri sofa tersebut berdiri dua orang pengawal berpakaian hitam yang bertubuh tinggi dan besar.     

Setelah masuk ke dalam ruang baca, Tang Ruolan dan Tang Mi langsung melihat perut Tang Xinluo yang besar.     

"Kamu… kamu hamil?!" Tang Ruolan langsung mengatakan itu karena terkejut.     

Tang Xinluo melihat ke arahnya dan tidak mengatakan apa pun. Dia juga tidak menjawab pertanyaan yang sudah jelas itu.     

"Duduk…" kata Tang Xinluo dengan santai sambil menggerakkan dagunya untuk menunjuk ke arah sofa.     

Tang Ruolan menyadari bahwa dia baru saja diacuhkan oleh Tang Xinluo. Dia juga tidak berani bicara apa-apa lagi dan hanya membawa Tang Mi untuk duduk di sofa seberang keponakannya itu. Namun sekarang, dia sudah memiliki rencana baru sebelum datang kemari dia tidak tahu bahwa Tang Xinluo sedang hamil. Tapi sekarang… Tang Ruolan kembali melihat ke arah perut Tang Xinluo dan membuatnya jadi memiliki sebuah ide yang lebih bagus lagi.     

"Katakan, apa yang ingin kalian sampaikan kepadaku sampai-sampai datang ke sini?" tanya Tang Xinluo. Sorot matanya terlihat sangat dingin dan tenang, tidak terlihat emosi apa pun di dalamnya. Atau bisa dikatakan karena mungkin sejak awal dia sudah memiliki kecurigaan dan setelah mendengar teriakan Tang Mim dia bahkan tidak merasakan amarah sama sedikit pun. Tak hanya bersikap tenang, dia bahkan sekarang mulai memikirkan apa yang sebenarnya sedang direncanakan oleh Lu Yuchen hingga mengatur semuanya menjadi seperti ini. Dia saat ini baru menyadari bahwa karena dirinya sudah bersama begitu lama dengan Lu Yuchen, setiap kali menemui masalah, dia selalu mulai berpikir lebih dalam tentang, bukannya merasa panik ataupun marah.     

Saat Tang Xinluo sedikit lengah, Tang Ruolan menambahkan minyak ke dalam api. Dia memberitahu mengenai rumor yang beredar tentang Lu Yuchen dan Gu Xuan'er lagi kepada Tang Xinluo.     

"Intinya itu yang terjadi… Xinluo, kamu harus percaya kepada bibi. Bagaimana mungkin bibi mau benar-benar melukaimu? Kita pada akhirnya tetaplah keluarga, Lu Yuchen…" tutur Tang Ruolan. Dia melirik sejenak ke arah pengawal yang berdiri di samping Tang Xinluo. Saat melihat para pengawal itu hanya berdiri dengan wajah datar tanpa ada perubahan emosi apa pun dan dia baru merasa tenang untuk terus bicara, "Lu Yuchen, walaupun dia dulu baik kepadamu, tapi bagaimanapun dia adalah orang luar. Selain itu, dia adalah seorang pria… Hati seorang pria adalah hal yang sangat sulit untuk bisa dipercaya. Xinluo, bibi tahu, kedatangan bibi hari ini untuk mengatakan semua ini bisa membuatmu merasa tidak senang…"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.