Waktu Bersamamu

Zhuo Yarong ‘Menampar’ Wajah Gu Xuan’er



Zhuo Yarong ‘Menampar’ Wajah Gu Xuan’er

0Gu Xuan'er merasa senang dalam hatinya karena dia tidak menyangka bahwa Nyonya Lu bisa keluar untuk 'menjemput' dirinya secara langsung. Sekarang penantianku di luar dan terkena angin dingin sudah terbayar, batinnya.     

Perasaan bangga perlahan muncul dalam hati Gu Xuan'er dan sekarang dia sedang memikirkan apa yang harus dikatakannya saat Zhuo Yarong tiba di depannya. Namun, Zhuo Yarong yang sebelumnya terlihat elegan dan anggun, setelah mendekat ke arahnya, wajahnya perlahan berubah menjadi jijik dan tidak senang.     

"Hm, aku kira siapa yang datang, ternyata rubah penggoda tidak tahu malu!" kata Zhuo Yarong. Perkataannya sangat tenang dan terlihat aura arogan yang muncul dari tubuhnya. Setelah dia tiba di depan pintu gerbang rumahnya dan melihatnya, dia langsung menghancurkan semua rasa senang dan bangga yang dirasakan oleh Gu Xuan'er dengan mengatakan hal itu.     

"Nyonya Lu, Anda… Kenapa Anda berbicara seperti itu…" Gu Xuan'er mengatakannya dengan mata merah dan suara yang lemah. Dirinya adalah wanita lemah dan tidak berdaya.     

Bibi Li yang melihat itu merasa sedih, tapi dia berusaha menahan dirinya yang saat ingin membantu Gu Xuan'er.     

"Memang kenapa? Ada yang salah dengan perkataanku?" ucap Zhuo Yarong sambil melihat ke arah Gu Xuan'er dengan wajah dingin. Dia memang wanita yang terkenal dan dia juga sering bersosialisasi dengan orang kaya lainnya. Saat ini, dia sama sekali tidak tersenyum, sorot matanya begitu dingin dan seluruh tubuhnya mengeluarkan aura yang kuat, seolah tidak ada yang bisa mengalahkannya.     

"Nyonya Lu, Anda… Anda jelas-jelas mengetahui hubunganku dan Yuchen, bagaimana Anda bisa menghinaku seperti ini? Hari ini aku datang ke sini karena mendengar Yuchen terluka. Aku mengkhawatirkannya dan ingin menjenguknya," tutur Gu Xuan'er dengan wajah yang terlihat malu seolah baru saja menerima perlakuan yang sangat tidak adil. Matanya yang sebelumnya lembut itu mulai berair, tapi untuk tidak membiarkan air matanya menetes, dia membuka matanya dengan lebar. Sikapnya yang seperti ini membuatnya terlihat sangat menyedihkan. Dia membuat Zhuo Yarong seperti sosok ibu mertua jahat yang ada di acara serial televisi yang berusaha memisahkan pasangan muda.     

Zhuo Yarong mengendus dingin dan berkata, "Perkataanmu benar-benar sangat konyol, kamu kira orang lain tidak tahu apa hubunganmu dengan Yuchen? Apa ada yang salah dengan perkataanku? Kalau kamu bukan rubah, lalu kamu itu apa? Yuchen sudah memiliki keluarga, kamu datang ke sini berusaha masuk ke dalam hidupnya, kalau bukan rubah penggoda, lalu kamu apa?!"     

Awalnya, Zhuo Yarong hanya ingin membantu Lu Yuchen bersandiwara untuk memberikan pertunjukan agar orang lain bisa melihatnya. Namun, setelah bicara sejauh ini, dia menjadi benar-benar sangat marah kepada Gu Xuan'er.     

"Selain itu, kamu bukan dokter, kalau Yuchen terluka, memangnya apa yang bisa kamu lakukan untuknya? Kamu mau mengobatinya? Nona Gu, seorang wanita yang paling baik adalah yang menjaga dirinya dengan baik. Keluarga Gu juga termasuk keluarga yang terpandang, jadi aku sarankan kepadamu untuk segera pulang dan jangan membuat orang tuamu malu."     

"Aku…" Gu Xuan'er benar-benar merasa seperti ditampar oleh Zhuo Yarong lagi dan lagi setelah mendengar semua perkataan tersebut. Dia sama sekali tidak bisa membantah. Apalagi yang paling utama adalah dia tetap harus berusaha untuk bersikap baik kepada Zhuo Yarong, walaupun sudah dihina seperti ini. Dia berusaha menahan semua amarah yang dirasakannya dan terus mengingatkan dirinya untuk menahan diri. Tahan, harus tahan. Setelah aku masuk ke Keluarga Lu dan menjadi istri Lu Yuchen, maka hal pertama yang aku lakukan akan memberikan obat kepada wanita tua ini dan meracuninya! Batinnya.     

Tangan kanan Gu Xuan'er meremas pakaiannya dengan erat. Untuk menutupi amarahnya dia bicara dengan suara yang manis, "Nyonya Lu, Anda benar-benar salah paham kepadaku… Terhadap Yuchen, kami benar-benar saling mencintai!"     

Gu Xuan'er menahan dirinya dengan menggigit bibir bawahnya. Wajahnya terlihat pucat dan tubuhnya gemetar. Dia terlihat seperti bisa pingsan kapan saja.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.