Waktu Bersamamu

Mulai Menyelidiki Masalah Itu (4)



Mulai Menyelidiki Masalah Itu (4)

0Qiao Mohan mengerutkan alisnya dan perlahan berusaha mengingat kembali saat Lu Yuchen bercerita kepadanya. Setelah itu, dia menjawab, "Aku ingat Yuchen sepertinya pernah mengatakan kalau dia bisa mengenal anak perempuan di foto itu adalah anak yang menyelamatkannya karena Gu Xuan'er juga memiliki sebuah benda yang dimilikinya."     

"Benda…" Qiao Yinyin bertanya dengan penasaran, "Benda apa?"     

Qiao Mohan menggelengkan kepalanya dan menjawab, "Aku juga tidak tahu, Yuchen tidak pernah mengatakannya kepadaku."     

Sebenarnya, bukannya Lu Yuchen sengaja tidak mengatakan ini. Namun, setiap kali membicarakan hal tersebut, pria itu berubah menjadi lebih pendiam. Kemudian, setelah dia menemukan Gu Xuan'er, saat membicarakan hal ini dia berubah lagi, bahkan menjadi lebih pendiam dari sebelumnya.     

"Tapi aku ingat kalau Yuchen pernah bilang… Dia bilang…" ucap Qiao Mohan. Namun, saat tiba-tiba mengingat bahwa Tang Xinluo masih ada di sini, dia pun berhenti bicara. Dia hampir saja lupa bahwa semua wanita suka cemburu. Jadi, dia tidak akan mengatakan panggilan 'Malaikat Kecil' itu di depan wanita ini.     

"Tidak apa-apa Tuan Qiao, katakan saja secara langsung. Karena aku sudah ada di sini, maka aku tidak mungkin merasa keberatan dengan masa lalu Yuchen," tutur Tang Xinluo. Hari ini dia datang kemari hanya agar bisa mengetahui dengan jelas masalah yang terjadi di antara dirinya dan Lu Yuchen. Pasalnya, di dalam hatinya dia memiliki sebuah perasaan yang sangat kuat, seperti ada sebuah suara yang terus mendesaknya untuk mencari tahu semua ini sampai tuntas.     

Qiao Mohan berdeham ringan, lalu melanjutkan, "Lu Yuchen pernah bilang, saat dia awalnya bertemu dengan Gu Xuan'er, Keluarga Gu tidak memperlakukannya dengan baik."     

Namun, Qiao Mohan tetap saja tidak berani mengatakan julukan itu, sehingga dia hanya bisa mengubah topik pembicaraan. Dia kembali menceritakan, "Dia memiliki kelainan jantung dan tidak diterima dengan baik oleh keluarganya, oleh karena itu Lu Yuchen berinisiatif ingin menjaganya. Awalnya, dia hanya benar-benar ingin menjaga tanpa maksud lain, tapi kemudian sepertinya Gu Xuan'er salah paham dan perlahan muncullah gosip tentang mereka berdua. Kebetulan, Lu Yuchen tidak memiliki orang yang dia suka dan dia juga memiliki perasaan bersalah kepada Gu Xuan'er. Oleh karena itu, dia berkata apa pun yang terjadi, Gu Xuan'er mendapatkan sakit ini karena menyelamatkan dirinya. Selain itu, Gu Xuan'er di mata Lu Yuchen dulu… Hmm… Tidak terlalu buruk, dia merasa Gu Xuan'er adalah wanita yang baik."     

Qiao Mohan hampir saja menggigit lidahnya sendiri. Dia sama sekali tidak berani mengatakan julukan itu. Setelah itu, dia berkata, "Jadi, dia langsung memiliki inisiatif untuk menikahinya. Tapi setelah Keluarga Lu mengetahuinya, Nyonya Besar Lu tidak setuju Lu Yuchen menikah dengan Gu Xuan'er. Lalu, Gu Xuan'er pun dikirim ke Negara M untuk berobat. Kurang lebih seperti itu ceritanya."     

Qiao Mohan bicara dengan tubuh gemetar karena dia takut jika dirinya tidak berhati-hati, maka dia bisa memancing kecemburuan Tang Xinluo. Saat ini, setelah selesai bercerita, dia merasa batu besar yang menindihnya akhirnya menghilang. Dia diam-diam menghela napas, lalu berkata kepada Tang Xinluo, "Kakak ipar bagaimana? Apa ada hal lain yang ingin kamu ketahui? Tanyakan saja."     

Tang Xinluo akhirnya tersadar. Sebelumnya, dia larut dalam perasaan sedih dan kacau dalam dirinya sendiri. Ketika dia mendengar Qiao Mohan memanggilnya, dia langsung mengangkat kepalanya dan terlihat panik. Su Qing dan Qiao Yinyin juga melihat sikapnya, mereka mengira dia merasa sedih karena mendengar masalah Gu Xuan'er.     

"Tidak apa-apa Xinluo, Gu Xuan'er menyelamatkan suamimu itu adalah hal yang baik. Suamimu berhutang budi kepadanya juga adalah hal yang wajah, itu membuktikan bahwa suamimu orang yang baik," tutur Su Qing.     

"Benar Kak Xinluo, walaupun dulu aku tidak menyukai Kak Xuan'er, tapi… Bagaimanapun juga, Kak Xuan'er pernah membantu Kak Yuchen. Semua itu sudah berlalu jadi jangan terlalu memikirkannya," tambah Qiao Yinyin.     

Suara lembut kedua orang itu terdengar menasehatinya, tapi Tang Xinluo merasa seluruh tubuhnya aneh. Dia merasa sangat aneh, semakin berpikir, maka dia merasa kepalanya terasa begitu sakit hingga akhirnya rasa sakit itu tiba-tiba seperti meledak. Dia merasa seperti ada banyak gambaran yang muncul dengan sangat cepat di dalam kepalanya. Dia merasa seperti ada yang memaksa masuk dan membuka kepalanya.     

"Hm… Sakit…"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.