Waktu Bersamamu

Tang Xinluo, Akhirnya Memahaminya (2)



Tang Xinluo, Akhirnya Memahaminya (2)

0"Kak Xuan'er?"     

Tang Xinluo masih belum mengatakan apa pun, tapi Su Qing yang masih berpelukan dengannya begitu terkejut hingga matanya terbelalak dan berkata, "Kamu memberitahu masalah Gu Xuan'er kepada Xinluo?!"     

"Xiao Qing, kamu juga sudah tahu tentang masalah Gu Xuan'er?"     

"Xinluo, jangan marah…" Su Qing dengan merasa bersalah berkata, "Aku juga baru mengetahui hal itu satu hari sebelum acara perjamuan. Aku melihatmu begitu bahagia malam itu, jadi aku tidak berani untuk memberitahumu. Selain itu, aku merasa perkataan Qiao Mohan memang benar… Wanita itu hanya masa lalu dan bukan apa-apa untuk sekarang ataupun kelak."     

Su Qing memegang tangan Tang Xinluo, lalu meminta maaf padanya, "Xinluo, aku minta maaf. Aku tidak bermaksud menyembunyikan ini darimu, kamu jangan marah ya?"     

"Tenang saja, aku tidak mungkin marah karena hal seperti ini," ucap Tang Xinluo. Dia menahan tangan Su Qing, lalu mengulurkan tangannya yang lain dan memegang tangan Qiao Yinyin. "Hari ini aku meminta kalian datang ke sini karena aku ingin mengaku masalah diriku yang berpura-pura hilang ingatan. Makanya aku juga ingin bicara dengan kalian masalah Gu Xuan'er."     

"Kak Xuan'er, dia, sebenarnya…" Awalnya, Qiao Yinyin ingin membela Gu Xuan'er, tapi saat dia mau bicara, tiba-tiba ada hal yang muncul di dalam kepalanya dan itu membuatnya tidak bisa melanjutkan perkataannya.     

Tang Xinluo membawa mereka semua untuk kembali duduk, lalu dengan hangat melihat ke arah Qiao Yinyin dan buka suara, "Yinyin, aku tahu kamu memiliki hubungan yang sangat baik dengan Gu Xuan'er dan kalian sudah saling mengenal sejak lama. Kamu tenang saja, aku tidak akan memaksamu untuk mengatakan hal buruk tentang dirinya dan tidak akan memintamu untuk melakukan hal buruk juga kepadanya."     

Setelah mengalami penculikan itu, cara Tang Xinluo melihat Qiao Yinyin sudah sangat berbeda. Dia percaya bahwa wanita muda itu adalah orang yang baik. Oleh karena itu, dia tidak ingin memaksanya, tapi dia ingin meminta bantuannya.     

"Sebenarnya, aku meminta kalian datang karena aku memiliki keraguan dalam hatiku dan aku ingin kalian membantuku untuk menganalisanya," ujar Tang Xinluo. Dia kemudian menceritakan apa yang terjadi kemarin saat dia pergi menemui Lu Yuchen. "Aku meminta bantuan Diana agar aku bisa bersandiwara kehilangan ingatanku hanya karena aku ingin melindungi anak yang ada di dalam kandunganku. Di malam perjamuan itu, tanpa sengaja aku mendengar perkataan Lu Yuchen dan Pengacara Fan. Dia meminta Pengacara Fan menyiapkan surat perceraian baru dan membuatku menandatanganinya. Saat itu, aku benar-benar sangat terluka dan pada keadaan itu, aku bertemu dengan Yinyin. Kemudian, aku mendengar nama Gu Xuan'er dari Yinyin, kedua hal itu datang di saat yang bersamaan dan menjadi pukulan yang hebat untukku. Saat itu, semua pikiranku hancur dan aku hanya merasakan diriku dikhianati oleh seluruh dunia."     

Semakin Tang Xinluo bicara, suaranya semakin gemetar. Dia sama sekali tidak bisa mengendalikan dirinya. Seluruh dirinya dipenuhi oleh perasaan negatif dan merasa perasaannya seolah akan hancur. Dia sadar bahwa dirinya yang seperti ini sama sekali tidak bisa menjadi contoh untuk anak yang dia kandung. Tapi dia mengetahui bahwa jika di saat ini dia benar-benar hancur dan menyerah, maka kelak dia hanya akan bisa hidup di dalam air mata, depresi dan selalu mengasihani dirinya sendiri. Selain itu, yang terburuk adalah dia akan memberikan pengaruh buruk untuk perkembangan anaknya.     

Saat memikirkan semua itu, Tang Xinluo memutuskan untuk terus bicara, "Kemudian, setelah diselamatkan, aku berpura-pura untuk hilang ingatan. Selain karena aku tidak ingin terus bertemu dengan Lu Yuchen, juga karena aku memiliki pemikiran untuk bercerai dengannya. Tapi… Kemarin, setelah pergi dari kantornya, aku tidak bisa berhenti memikirkan tentang hal yang selama ini tidak aku sadari, hingga kemarin malam, akhirnya aku memahaminya. Xiao Qing, Yinyin, aku ingin bertanya kepada kalian… Dari sudut pandang kalian sebagai pihak ketiga, apa Lu Yuchen tulus terhadapku atau hanya berpura-pura?"     

"Ini…" Su Qing berpikir sejenak, kemudian dia baru menjawab. "Aku tidak memahami Lu Yuchen, aku juga jarang berinteraksi dengannya, tapi sebagai seorang sutradara, aku sering bertemu dengan aktor."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.