Waktu Bersamamu

Mengubah Rencana, Membujuk Istri (3)



Mengubah Rencana, Membujuk Istri (3)

0"Iya, tentu saja aku sengaja," kata Lu Yuchen sambil menganggukkan kepalanya tanpa ragu.     

Raut wajah Tang Xinluo seketika berubah. Dan suaranya yang berubah menjadi lebih tinggi terdengar berkata, "Lu Yuchen, dulu kamu bukan orang yang tidak memiliki pekerjaan seperti ini! Kita sekarang sedang membahas masalah perusahaan, tidak ada hubungannya dengan masalah pribadi kita. Apa mempermainkan orang seperti ini terasa menyenangkan?"     

"Iya, menyenangkan," jawab Lu Yuchen sambil menganggukkan kepalanya. Karena setidaknya bisa membuatmu untuk mencariku lebih dulu, sambungnya dalam hati.     

"Kamu…" Tang Xinluo merasa sangat marah karena perkataan Lu Yuchen. Walaupun dia sangat peduli dengan Tang Group, tapi jika dia terus berada di sini, maka dia khawatir dirinya tidak akan bisa mengendalikan sikapnya. "Lupakan, anggap aku tidak pernah datang malam ini! Sampai jumpa, tidak… Selamat tinggal Tuan Lu!"     

Tang Xinluo yang merasa marah melewati tubuh Lu Yuchen dan ingin berjalan keluar dari kantor itu. Namun, dia tidak menyangka bahwa ketika dirinya baru saja melewati tubuh Lu Yuchen, sebuah tangan besar tiba-tiba bergerak dan langsung menahan pergelangan tangannya. Sebelum dirinya bisa bereaksi, pria itu sudah menarik tubuhnya dan memeluknya.     

"Kamu sudah akan menjadi seorang ibu, bagaimana bisa kamu masih begitu emosional, hm?" Lu Yuchen memeluk Tang Xinluo. Wanita itu sama sekali tidak sempat untuk bereaksi, dia meletakkan tangannya di pinggulnya, kemudian mengangkat tubuhnya.     

"Lu Yuchen, kamu sedang apa?! Turunkan aku!" Tang Xinluo tidak menyangka Lu Yuchen akan melakukan hal seperti ini kepadanya dan memberontak berusaha untuk turun.     

"Sayang, jangan bergerak sembarangan… Kalau kamu tidak memikirkan dirimu, setidaknya kamu harus memikirkan anak dalam kandunganmu. Kalau aku melepaskanmu, maka kamu akan terjatuh dan akan melukainya."     

Lu Yuchen benar-benar bukan orang licik dan kejam yang biasa! Dia memanfaatkan tubuhnya yang tinggi dan dengan sengaja menggendongku setinggi mungkin, batin Tang Xinluo     

Pantat Tang Xinluo kini duduk di pundak kiri Lu Yuchen. Sementara tangan kanan pria itu dengan mudah memegangi tubuh bagian belakangnya untuk melindunginya. Jika saat ini dia benar-benar memberontak dan jika Lu Yuchen melepaskan tangannya, maka dirinya akan terjatuh. Walaupun perutnya tidak terluka, namun hal itu akan membuat anaknya merasa syok.     

"Kamu… Bagaimana kamu bisa begitu kejam?!" teriak Tang Xinluo. Dia tidak bisa pergi, dia hanya bisa melihat Lu Yuchen dengan penuh amarah hingga matanya juga berair.     

Namun, Lu Yuchen yang mendengar Tang Xinluo mengatakan itu bukannya marah, dia malah tertawa. Dia lalu berkata, "Untuk mendapatkan kembali istriku, kalau aku harus kejam sedikit, maka tidak masalah!"     

"Aku bukan istrimu!" Tang Xinluo membalasnya dengan marah.     

"Perkataanmu tidak berpengaruh bagiku."     

"Kamu… Aku sudah pernah bilang, walaupun suamiku bermarga Lu, tapi namanya adalah Lu Qinghao, bukan Lu Yuchen! Aku sudah berkata berapa kali, kamu salah! Jangan menggangguku lagi!" tutur Tang Xinluo yang dengan sengaja menyebutkan nama Lu Qinghao untuk membuat Lu Yuchen merasa marah. Pasalnya, biasanya setiap dia mengatakan hal itu, maka pria ini pasti akan merasa marah. Namun, hari ini Lu Yuchen tidak seperti biasanya, walaupun matanya terlihat dingin dan sorot matanya dalam, tapi dia tersenyum hangat yang membuat orang melihatnya malah merasa takut.     

"Sayang, aku sudah mengatakan kalau perkataanmu tidak berpengaruh. Kalau kamu tidak percaya, maka ikut aku pulang dan aku akan menunjukkan buku pernikahan kita kepadamu," balas Lu Yuchen sambil tersenyum penuh kehangatan dan kasih sayang kepada Tang Xinluo.     

Tapi, semakin hangat senyuman Lu Yuchen malah membuat Tang Xinluo merasa semakin takut. Dia merasa ada yang aneh dengan pria ini. Lu Yuchen saat ini jauh lebih sulit dihadapi daripada Lu Yuchen yang marah karena mendengar nama Lu Qinghao.     

"Sudah, tidak memberontak lagi?" tanya Lu Yuchen sambil menggunakan ujung hidungnya yang mancung untuk menyentuh hidung Tang Xinluo.     

Tang Xinluo awalnya tidak menyadarinya. Saat tersadar, dia merasa seluruh tubuhnya gemetar. Dia langsung memalingkan wajahnya dan tidak ingin bersentuhan dengan Lu Yuchen. Namun, sedetik kemudian, Lu Yuchen dengan santainya mencium wajahnya.     

"Hm… Lu Yuchen, kamu sebenarnya mau melakukan apa?!" Tang Xinluo yang terkejut menutup wajah sebelah kirinya.     

Lu Yuchen mengangkat alisnya, lalu dengan wajah polos berkata, "Kamu memalingkan wajahmu… Bukannya kamu setuju ingin aku menciummu, hm?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.