Waktu Bersamamu

Mengubah Rencana, Membujuk Istri (2)



Mengubah Rencana, Membujuk Istri (2)

0Tang Xinluo mengira dia datang bertemu Lu Yuchen hanya untuk sebuah diskusi sederhana. Tapi dia meremehkan obsesi pria itu kepada dirinya. Sekretaris Zhang Li yang sudah lama tidak ditemuinya itu mengantarkannya masuk ke dalam kantor suaminya.     

"Nyonya Muda, silakan duduk dulu. Bos memiliki rapat, tapi sudah ditunda dan akan segera tiba di sini."     

Tang Xinluo ingin mengatakan bahwa dia bukan Nyonya Muda Lu, tapi setelah Zhang Li mengantarkannya duduk, sekretaris satu itu langsung pergi. Tidak lama kemudian, sang sekretaris kembali dengan membawa susu hangat kali ini.     

"Nyonya Muda, bos memberikan perintah agar saya memberikan anda susu hangat. Wanita yang sedang mengandung memerlukan banyak kalsium. Selain itu, akhir-akhir ini cuaca sedang dingin, jadi silakan minum sesuatu yang hangat," tutur Zhang Li sambil meletakkan susu itu di atas meja.     

Di awal musim semi, cuaca memang menjadi sangat dingin. Sejak dari luar hingga masuk kemari, seluruh tubuh Tang Xinluo terasa dingin. Walaupun dia tidak ingin menerima 'maksud baik' Lu Yuchen, tapi Zhang Li sudah membuatkan ini untuknya, jadi dia tidak bisa menolaknya.     

"Terima kasih, Sekretaris Zhang," ucap Tang Xinluo.     

"Sama-sama…" Zhang Li tersenyum, lalu dia membungkukkan tubuhnya dan berjalan keluar. Saat dia baru saja keluar, tampak Lu Yuchen yang seharusnya memiliki rapat itu sedang menunggu di luar pintu kantornya sendiri.     

"Bagaimana?" tanya Lu Yuchen dengan suara pelan.     

"Bos, Nyonya Muda pasti tidak kehilangan ingatan, dia tadi memanggil saya 'Sekretaris Zhang'. Padahal setelah bertemu dengannya hari ini, saya ingat jelas tidak memperkenalkan nama saya."     

Ini semua adalah tes yang sengaja dilakukan oleh Lu Yuchen. Walaupun Tang Xinluo sangat berhati-hati di depannya, tapi di depan orang lain, wanita itu menurunkan tingkat waspadanya. Oleh karena itu, setelah dia mengetahui bahwa Tang Xinluo akan datang kemari, dia langsung meminta Zhang Li melakukan persiapan untuk mengetes istrinya itu. Kebetulan, setelah Tang Xinluo mengetahui bahwa dirinya akan bertemu dengan Lu Yuchen secara langsung, perasaannya tidak stabil. Maka dari itu, dia tanpa sadar menyebut 'Sekretaris Zhang'.     

Setelah mendengar perkataan Zhang Li, Lu Yuchen mengerutkan alisnya untuk beberapa saat. Lalu, akhirnya dia perlahan kembali normal dan berkata, "Baiklah, kamu berjaga di luar, jangan biarkan siapa pun masuk."     

Sementara itu, Tang Xinluo baru saja meminum setengah gelas susu hangat itu saat dia mendengar suara pintu besar kantor Lu Yuchen terbuka. Dia dengan cepat meletakkan gelasnya, lalu menekan kedua bibirnya dan merapikan pakaiannya serta duduk dengan tegak. Entah kenapa, setiap kali akan bertemu dengan pria ini, dia selalu merasa sedikit tegang. Saat melihat pintu besar itu terbuka dari luar, dia lalu melihat sepasang kaki yang melangkah masuk. Kemudian, dia melihat tubuh tinggi Lu Yuchen masuk ke dalam kantor.     

Lu Yuchen melihat Tang Xinluo duduk di tengah sofa. Saat dia melihat wajah wanita itu, perasaannya terasa hangat. Xiao Luo tetap datang… Batinnya.     

Setelah itu, Lu Yuchen menutup pintu kantornya dan berjalan ke depan Tang Xinluo.     

Tang Xinluo sendiri bangkit berdiri. Tangan kirinya memegang lengan kanannya, lalu dia mengulurkan tangan kanannya ke arah Lu Yuchen sambil berkata, "Tuan Chen, senang bertemu denganmu."     

Saat ini, Tang Xinluo menunjukkan raut wajah yang sangat serius. Terlihat dengan jelas bahwa dia datang kemari hanya untuk satu tujuan, yaitu bekerja. Sementara Lu Yuchen mengerutkan alisnya dan dengan sorot mata yang muram, dia melihat wajah istrinya. Dia tampak seperti ingin melihat wanita itu melakukan kesalahan.      

Namun sayang sekali, setelah Tang Xinluo melihat Lu Yuchen, dia benar-benar waspada dan tidak membiarkan dirinya terpengaruhi oleh perasaan apa pun. Kedua matanya yang tersenyum biasanya selalu terlihat penuh dengan cinta, tapi kali ini terlihat begitu dingin tanpa kehangatan apa pun.     

Lu Yuchen merasa jantungnya seperti diremas kuat oleh sebuah tangan yang tidak terlihat dan merasa sesak. Dia berusaha menekan perasaan sedihnya dan dia juga berusaha mengendalikan ekspresinya. Dia menggunakan kedudukannya sebagai Direktur Royal Group dan dengan wajah serius berkata, "Xiao Luo, aku sangat senang hari ini kamu mau datang ke sini, tapi aku khawatir kedatanganmu kali ini akan sia-sia. Tidak ada yang perlu didiskusikan tentang kerja sama di antara kita."     

"Apa maksudmu?!" Tang Xinluo mengerutkan alisnya. "Lu Yuchen, kamu sengaja, kan?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.