Waktu Bersamamu

‘Mawar Merah’ Bertemu dengan ‘Teratai Putih’ (1)



‘Mawar Merah’ Bertemu dengan ‘Teratai Putih’ (1)

0"Tenang saja, tidak apa-apa… Kepala pelayanmu terlalu panik saja. Kamu hanya menunjukkan gejala kurang tidur, bukan demam."     

Usai memeriksa Tang Xinluo, Diana langsung memeriksa darahnya. Karena kebetulan datang kemari saat usia kandungannya sudah 16 minggu dan sudah waktunya untuk menjalani pemeriksaan, jadi dia melakukannya sekaligus.     

Setelah semuanya selesai Tang Xinluo duduk di dalam kantor Diana dan sarapan. Ini adalah rumah sakit pusat medis internal milik Reddington Group. Diana adalah kepala di tempat ini dan memiliki kendali di sana. Ketika melihat mata Tang Xinluo yang merah, dia hanya bisa menghela napas dan membantunya mengambil handuk dingin. Dia membasahi handuk itu sambil bertanya, "Xinluo, kamu benar-benar sudah memutuskan ingin meneruskan semua ini? Aku melihat keadaanmu sekarang, kamu terlihat tidak baik… Kamu masih memiliki perasaan kepadanya, kan?"     

"Aku, mana mungkin…" Tang Xinluo menggelengkan kepalanya dan ingin menyangkalnya.     

"Jangan berbohong kepadaku, kalau tidak ada perasaan lagi, untuk apa kamu menangis hingga matamu bengkak seperti itu?"     

Sebelum Tang Xinluo menjawab, Diana langsung berkata, "Jangan katakan kepadaku kamu menangis hingga seperti ini karena dia sudah mengetahui semuanya?!"     

Selama pemeriksaan tadi, Tang Xinluo menceritakan kepada Diana tentang Lu Yuchen yang sudah mengetahui dirinya yang berpura-pura hilang ingatan.     

"Xinluo, kalau aku harus bicara jujur… Melihatmu seperti ini, aku benar-benar tidak tahu apakah mendukungmu untuk bercerai adalah sebuah hal yang benar atau salah. Bagaimanapun, aku pernah mendengar tradisi orang Asia, tentang 'lebih baik menghancurkan kuil daripada menghancurkan pernikahan'," ujar Diana. Dia adalah wanita yang tidak bisa menerima pengkhianatan seorang pria. Dia melihat bahwa Tang Xinluo sangat berbeda dari dirinya. Tang Xinluo bukan orang yang mudah memberikan hatinya kepada seorang pria, tapi melihat keadaannya sekarang, terlihat jelas bahwa wanita itu sudah terjebak begitu dalam dengan perasaannya. Dia mengetahui bahwa hubungan mereka berdua begitu dalam, maka jika memaksakan hal ini, hanya akan membuat kedua belah pihak sama-sama tersakiti.     

"Aku merasa… Bagaimana kalau kita menunda masalah perceraian? Kamu dan dia sebaiknya bicara secara langsung, bagaimana?"     

"Diana, tidak perlu… Di antara aku dan dirinya sudah tidak ada kesempatan untuk kembali lagi," balas Tang Xinluo. Semenjak dia mendengar dengan telinganya sendiri saat Lu Yuchen mengatur kontrak perceraian mereka, dia yakin bahwa dirinya dan pria itu tidak akan bisa kembali seperti dulu lagi. Ketika bertemu dengan Lu Yuchen, dia mengira bahwa itu adalah waktu yang paling memalukan seumur hidupnya.      

Awalnya, Tang Xinluo mengira merasakan dikhianati dan dimanfaatkan adalah bagian tergelap dalam hidupnya.      

Tapi…     

Hingga saat dia mendengar semua hal dari luar ruang istirahat di hari perjamuan, dia baru mengetahui bahwa semua yang sudah dia alami itu sama sekali bukan masa tergelap dalam hidupnya. Setidaknya, sebelumnya dia tidak pernah begitu tulus kepada orang-orang yang mengkhianati dan memanfaatkannya. Hanya Lu Yuchen… Dia hanya pernah memberikan seluruh hatinya dan semua ketulusannya kepada Lu Yuchen seorang.     

Saat memikirkan itu, Tang Xinluo memaksakan diri untuk tersenyum ke arah Diana dan berkata, "Kamu tenang saja, aku akan berusaha untuk mengurus perasaanku. Aku baik-baik saja. Aku tahu kalau aku harus kuat agar bisa merasa baik-baik saja dan menyambut kedatangan anak ini."     

Diana ingin mengatakan sesuatu, tapi tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kantornya.     

"Bos, di luar ada pasien baru dari Negara M. Katanya Tuan Muda, Anda yang bertanggung jawab untuk mengurusnya, memberikannya pemeriksaan lengkap, lalu mencatat semua datanya karena mulai hari ini, dia akan sering datang ke sini untuk menjalani pengobatan."     

Diana yang terganggu akhirnya hanya bisa mengakhiri pembicaraannya dengan Tang Xinluo secara terburu-buru. Dia lalu berkata, "Tunggu aku sebentar, aku akan mengurus itu lalu kembali lagi."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.