Waktu Bersamamu

Terbongkar?



Terbongkar?

0Lu Yuchen sedikit semi sedikit mendekati wanita bertubuh kecil yang sedang tidur dengan begitu lelap di atas ranjang. Tang Xinluo benar-benar tidur dengan sangat nyenyak, bahkan saat dia sudah setengah berbaring di sampingnya, istrinya itu sama sekali tidak menyadarinya. Melihat hal ini, dia pun tidak bisa menahan dirinya untuk mengerutkan alisnya. Dia sama sekali tidak peka, bagaimana kalau yang masuk ke sini adalah orang jahat? Memang seharusnya wanita tidak peka seperti dirinya tidak boleh tinggal seorang diri, batinnya.     

Lu Yuchen hanya bisa merasa tenang saat Tang Xinluo tidur dengan dirinya. Namun, dia sama sekali tidak memikirkan kalau saat ini wanita itu terbangun apakah dia akan langsung menghinanya atau tidak. Dia kemudian tertawa dalam hati, Orang jahat… Bukannya sekarang aku adalah orang jahatnya bagi Xinluo?     

Kemudian, Lu Yuchen akhirnya berbaring sempurna di samping Tang Xinluo. Awalnya, dia hanya ingin diam-diam masuk ke sini dan tidur di samping istrinya itu. Dia berpikir jika hanya melihatnya, maka dia akan merasa puas. Tapi, kini dia malah terpikat dengan pesona yang dimiliki oleh wanita itu. Hanya dengan berbaring di sampingnya dan merasakan keberadaanya, membuatnya memiliki pemikiran yang tidak seharusnya dia miliki. Dia kan istriku sendiri, kalau aku memeluknya, lama kelamaan Xiao Luo juga akan terbiasa, gumamnya dalam hati.     

Saat memikirkan itu, Lu Yuchen tanpa ragu-ragu mengangkat selimut, kemudian memasukkan tangannya ke dalam dan dengan cepat merasakan sesuatu yang lembut dan tidak asing. Dia menyentuh tubuh Tang Xinluo, tapi tetap saja wanita itu sama sekali tidak terbangun. Dia pun tidak bisa menahan tangannya dan perlahan-lahan bergerak ke atas. Dengan cepat, napasnya berubah menjadi panas.     

Tang Xinluo yang tidur akhirnya mulai merasakan ada yang janggal. Dia merasa tubuh bagian atasnya geli dan ada sesuatu yang berada di antara kakinya. Matanya terpejam dengan erat dan tidak ingin terbangun, lalu dia menggerakkan tubuhnya sedikit. Namun anehnya, perasaan janggal itu tidak berkurang, malah menjadi semakin kuat. Dirinya yang setengah sadar itu pun mendorong sampingnya dengan tidak sabaran. Tiba-tiba, dia merasakan tangannya menyentuh sesuatu yang aneh. Dia merasakan otot manusia dan seperti ada arus listrik yang mengalir ke tangannya. Hm, sepertinya dada pria… Dada?! Pikirnya.     

Setelah itu, Tang Xinluo langsung membuka matanya dengan lebar. Di dalam kamarnya yang gelap itu, dia seolah dapat melihat bayangan hitam yang berbaring di sampingnya.     

"Ah!" Tang Xinluo langsung berteriak dan mendorong bayangan hitam itu. Namun sayangnya, orang itu sama sekali tidak bergerak. Satu detik kemudian, bayangan hitam itu tiba-tiba menindih tubuhnya. Orang itu tidak menekan perutnya, sementara tangannya yang besar memeluk tubuhnya yang kecil.     

"Xiao Luo, jangan takut… Ini aku."      

Terdengar suara yang tidak asing di dalam kegelapan. Tang Xinluo pun dapat merasakan aroma tubuh yang tidak asing baginya.     

"Kamu… Lepaskan…" Tang Xinluo mendorong Lu Yuchen sekuat tenaga.      

"Atas dasar apa kamu menyuruhku tidak takut, kamu adalah orang yang membuatku takut!" Tang Xinluo mendorong Lu Yuchen. Dia tidak ingin bersentuhan dengannya, sehingga dia langsung menarik selimut dan membalut tubuhnya.     

"Lu Yuchen, siapa yang menyuruhmu masuk?! Kamu adalah kepala Keluarga Lu, bagaimana bisa kamu melakukan hal seperti ini lagi?!" Tang Xinluo begitu marah dan dia sama sekali tidak bisa mengendalikan mulutnya, hingga hampir saja membongkar sandiwaranya sendiri.     

Menyadari dirinya salah bicara, Tang Xinluo yang dengan cepat mengubah topik pembicaraan, "Katakan, bagaimana kamu bisa masuk? Pengawal yang ada di luar itu membiarkanmu masuk? Pergi… Bawa mereka semua pergi bersamamu, aku tidak mau ada anak buahmu yang mengikutiku!"     

Namun, Lu Yuchen bukanlah orang yang akan dengan mudahnya melakukan apa pun yang diperintahkan kepadanya. Di dalam kegelapan itu, napasnya tiba-tiba berubah menjadi berat. Tang Xinluo meluapkan semua amarahnya, namun dia sama sekali tidak mengatakan apa pun. Dia hanya diam melihat wanita yang bersembunyi di balik selimut.     

"Tang Xinluo…" Setelah waktu berlalu, Lu Yuchen tiba-tiba bicara. Matanya yang gelap itu menyembunyikan sorot mata yang begitu dingin. "Sebaiknya kamu menjelaskan kepadaku apa maksudmu 'melakukan hal seperti ini lagi'? Bagaimana kamu tahu kalau aku juga pernah melakukan hal seperti ini?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.