Waktu Bersamamu

Atas Dasar Dia adalah Nyonya Lu



Atas Dasar Dia adalah Nyonya Lu

Nyonya Besar Tang langsung berteriak dengan suara yang keras, "Perjamuanmu? Tidak masalah kalau dia melakukan hal yang memalukan di kalangan pribadi, tapi sekarang beraninya membuat malu di depan umum. Astaga, apa dosa yang aku lakukan semasa hidupku, hingga suami dan anakku meninggal lebih cepat dan meninggalkanku cucu murahan sepertimu, yang selalu membuatku malu!"     

Nyonya Besar Tang sudah membulatkan tekadnya untuk mengusir Tang Xinluo sebelum acara perjamuan ini di mulai. Saat ini, dia masih terus berusaha untuk menjelekkan nama cucunya itu. Namun, selama masih ada pengawal tersebut, tidak ada yang bisa mendekati Tang Xinluo, jadi dia sengaja bicara dengan suara yang sangat keras agar semua orang yang mendengarnya akan mengira bahwa wanita itu sedang menindasnya, nenek kandungnya sendiri.     

Walaupun Tang Ruolan merasa sikap Nyonya Besar Tang sama sekali tidak terlihat elegan dan berkelas, tapi untuk tidak membuat malu Tang Xinluo, dia hanya bisa bekerja sama dengan sandiwara ibunya itu. Nyonya Besar Tang berteriak seperti itu ke arah Tang Xinluo, sehingga Tang Ruolan tidak berniat untuk mundur dan membuat semua orang berpikir bahwa keponakannya benar-benar melakukan semua hal itu.     

Karena semua keramaian itu membuat semua tamu yang ada di sana merasa Tang Xinluo sudah keterlaluan, Gong Xuemei dan Lu Zhihe yang ada di meja nomor 10 melihat semua itu dengan senyum bahagia di wajah mereka. Jika bukan karena mereka sedang ada di acara perjamuan Keluarga Lu, maka mereka pasti sudah memberikan dukungan kepada Nyonya Besar Tang. Sedangkan itu, Lu Qinghao saat ini malah terlihat sangat khawatir.     

"Keluarga Tang sudah keterlaluan! Qiao Mohan, lepaskan tanganmu, aku harus ke sana untuk membantu Xinluo!" kata Su Qing.     

"Jangan panik, tunggu dan lihat. Kamu bisa lihat kakak ipar sama sekali tidak panik, jelas sekali dia tidak takut dengan mereka. Ini adalah masalah keluarga kakak ipar, kamu tidak memiliki hak untuk ikut campur. Kalau kamu ke sana, malah kamu bisa membuat semuanya menjadi semakin kacau!" tutur Qiao Mohan. Dia hanya ingin membantu Su Qing agar tidak terlibat masalah, sehingga dia memeluknya dengan erat. Dia kini mengangkat alisnya dan menyaksikan pertunjukan yang menarik. Tentu saja bukan untuk menyaksikan pertunjukan Tang Xinluo, tapi dia sangat memahami Lu Yuchen dan dia yakin Keluarga Tang akan berakhir dengan sangat buruk.     

Tang Ruolan yang melihat para tamu termakan dengan hasutannya langsung memaki Tang Xinluo dengan wajah dingin, "Tang Xinluo, sekarang bantu nenekmu dan pulanglah. Kamu tidak tahu malu, tapi Keluarga Tang masih tahu malu. Nenekmu sudah tua, tapi kamu masih saja membuatnya marah!"     

Sejak awal, Tang Xinluo tidak ingin menghiraukan Keluarga Tang. Tapi sekarang, dia tersenyum hingga hampir mengeluarkan suara tertawa. Dia pun akhirnya bangkit berdiri. Dia melihat ke arah Tang Ruolan yang sedang menunjuk dan memaki dirinya. Kemudian, dia beralih melihat ke arah Nyonya Besar Tang yang sedang berdebat dengan pengawalnya. Senyum di wajahnya perlahan mulai menghilang.     

"Nenek, bibi… Atas dasar apa kalian berdua pantas mendapatkan sebutan ini dariku? Sejak awal, aku sudah bilang kalau aku dan kalian tidak memiliki hubungan apa pun. Kalau kalian mau mendapatkan simpati orang lain, maka lakukan sendiri, jangan libatkan aku! Kalau kalian tidak ingin terus merasa malu, sebaiknya kalian pergi dan kembali ke tempat duduk kalian. Kalau tidak, maka aku akan mengusir kalian bertiga keluar dari sini!"     

"Kamu… Atas dasar apa kamu mengusir kami?!" Tang Ruolan kembali menunjuk ke arah Tang Xinluo dan memakinya, "Kamu mendapatkan undangan dari Nyonya Lu. Kamu ini hanya wanita simpanan yang tidak tahu malu, atas dasar apa kamu berani menyuruh kami pergi?!"     

Saat Tang Xinluo mendengar perkataan Tang Ruolan, dia sudah bersiap untuk tertawa. Namun, kemudian tiba-tiba terdengar suara tegas dan dingin seorang pria dari belakang tubuhnya.     

"Atas dasar dia adalah istriku, Lu Yuchen." Sorot mata pria itu terlihat dingin dan tidak senang.     

Tang Xinluo tidak mengetahui kapan Lu Yuchen sudah ada di samping meja pertama. Saat melihat wajahnya, dia langsung tersenyum bahagia.     

Sementara Lu Yuchen berjalan menghampirinya dan dengan natural memeluk Tang Xinluo. Dia dengan lembut menepuk punggung istrinya itu, lalu dengan suara menghibur berkata, "Maaf ya, aku ada urusan sebentar, jadi aku datang terlambat."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.