Waktu Bersamamu

Perasaan Mantan Suami yang Kembali Muncul



Perasaan Mantan Suami yang Kembali Muncul

0"Lepaskan…" Tang Xinluo mengatakan itu dengan suara dingin sambil melihat ke arah Lu Qinghao yang memegang tangannya.     

"Xinluo…" Lu Qinghao juga tidak paham ada apa dengan dirinya saat ini. Dia mengetahui bahwa dirinya tidak seharusnya mengatakan ini. Tapi perkataan ini seolah mengganjal tenggorokannya dan ingin dia keluarkan. "Xinluo… ikut denganku pergi dari sini, ini adalah acara perjamuan Keluarga Lu, ini bukan tempat yang seharusnya kamu datangi!"     

Aku mengetahui orang seperti apa Tuan Lu, walaupun Xinluo pernah dimanjakan olehnya, tapi kalau sampai Xinluo berani datang kemari, maka Tuan Lu tidak akan melepaskannya begitu saja, batin Lu Qinghao.     

Tang Xinluo tiba-tiba tersenyum sinis dan berkata, "Bukan tempat yang seharusnya aku datangi?"     

Kemudian, Tang Xinluo berbalik badan, dia melihat ke arah Gong Xuemei dan Lu Yiyi yang sedang duduk. Setelah itu, matanya kembali melihat ke wajah tampan Lu Qinghao dan berkata, "Bukan tempat yang seharusnya aku datangi? Lalu, ini adalah tempat yang seharusnya didatangi oleh anak haram sepertimu dan Lu Yiyi, serta istri kedua seperti ibumu?"     

"Tang Xinluo, jaga ucapanmu!"     

"Sial, kalau kamu berani bicara satu kata lagi, aku akan merobek mulutmu!"     

Gong Xuemei dan Lu Yiyi memaki Tang Xinluo dengan penuh amarah.     

Sementara itu, Lu Zhihe merasa wajahnya terasa panas karena semua orang melihat ke arahnya. Kemudian, saat dia melihat istri dan anak perempuannya yang ingin berteriak dan memaki lagi, dia langsung berkata dengan suara dingin dan tinggi, "Cukup! Tutup mulut kalian!"     

"Lu Qinghao, lepaskan dia… karena Nona Tang mengantarkan diri ke kematian, maka untuk apa kamu menahannya!" Lu Zhihe memiliki perasaan yang sama dengan Lu Qinghao, mereka memiliki rasa bersalah kepada Tang Xinluo. Namun, saat mendengar perkataan Tang Xinluo barusan, dia sudah tidak peduli dengan hidup dan mati wanita itu lagi. Dia berpikir jika memang wanita itu ingin melakukannya, maka terserah kepadanya.     

Namun, Lu Qinghao tidak mau melepaskan tangan Tang Xinluo. Raut wajah Lu Zhihe pun sudah benar-benar sangat muram. Karena ayahnya terus melihat ke arahnya dengan raut wajah seperti itu, akhirnya dia pun mau tidak mau hanya bisa melepaskan pergelangan tangan Tang Xinluo.     

Tang Xinluo kemudian tertawa dengan dingin. Setelah itu, tanpa ragu berjalan melewati tubuh Lu Qinghao. Saat dia melewati pundak Lu Qinghao, dia mendengar suara pria itu yang pelan di samping telinganya, "Kamu… jangan terlalu keras kepala, ada hal yang tidak bisa kamu paksakan. Nyonya Muda Lu bukan orang yang mudah kamu hadapi, selama kamu bisa pergi, maka sebaiknya kamu meninggalkan tempat ini."     

Mendengar hal itu, Tang Xinluo hampir saja tidak bisa menahan tertawanya. Apa maksud Lu Qinghao? Di saat seperti ini dia berpura-pura peduli denganku dan berpura-pura menjadi dewa yang baik hati? Saat dulu dia mengkhianatiku dan tidur bersama Wan Weiwei, kenapa dia tidak berpikir bahwa dia bisa melukaiku? Dan sekarang… rasa pedulimu sudah terlalu terlambat! Batinnya.     

Senyuman sinis di bibir Tang Xinluo tidak menghilang. Setelah melewati tubuh Lu Qinghao, dia melihat ke arah Su Qing dan Qiao Mohan yang ada di meja nomor tiga. Saat keduanya melihat Tang Xinluo masuk ke dalam ruang perjamuan, mereka berdua sudah bangkit berdiri. Hingga saat mereka saling bertukar pandang, senyum di wajah Tang Xinluo akhirnya berubah menjadi senyuman yang hangat.     

"Xiao Qing…" Tang Xinluo berjalan menghampiri Su Qing dan memegang tangannya.     

"Xinluo, kamu baik-baik saja, kan? Tadi aku melihat Lu Qinghao menahanmu, aku baru saja mau pergi membantumu."     

"Kamu tenang saja, aku baik-baik saja… Apa kamu tidak lihat orang yang mengikutiku?"     

Saat ini, Su Qing baru sadar bahwa di belakang Tang Xinluo ada pengawal dengan wajah dingin yang selalu mengikutinya.     

"Lalu, tentang kalian… Tuan Qiao, aku sudah dengar kamu dan Xiao Qing pacaran?" Tang Xinluo mengubah topik pembicaraan ke arah Qiao Mohan dan dengan sengaja mengedipkan matanya untuk menggodanya.     

Qiao Mohan dengan terang-terangan memeluk pundak Su Qing dan berkata, "Kakak ipar, kamu tenang saja, aku serius terhadap Qingqing."     

Tapi sayang sekali, saat Qiao Mohan baru saja memeluknya, Su Qing langsung menatapnya dengan tatapan yang tajam. Qiao Mohan berdeham ringan, namun dia tidak mau melepaskan tangannya.     

Su Qing melihat Qiao Mohan dengan tatapan yang tidak bersahabat, kemudian menarik Tang Xinluo dan berkata, "Xinluo, jangan dengarkan dia. Aku dan dia hanya mencoba untuk pacaran, kalau tidak cocok, maka kamu tenang saja… Aku akan meninggalkannya!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.