Waktu Bersamamu

Qiao Mohan Mengutamakan Pacar daripada Sahabat



Qiao Mohan Mengutamakan Pacar daripada Sahabat

0Di luar pintu hotel, Su Qing yang menggunakan gaun malam pendek turun dari mobil.     
0

"Qingqing, pelan-pelan…" Qiao Mohan mengikutinya dari belakang dan memegang tangannya.     

Namun, Su Qing dengan tidak sabaran memukul tangan Qiao Mohan dan berkata, "Qiao Mohan, lepaskan tanganmu dan jangan dekat-dekat denganku."     

Ini ada di tempat umum dan kami ada di depan pintu hotel, tidak hanya ada banyak orang yang berlalu lalang, tapi juga ada banyak wartawan, apa dia tidak mengerti harus menahan diri?! Pikir Su Qing.     

"Sayang, kamu yakin kamu bisa?" tanya Qiao Mohan sambil mendekatkan tubuhnya ke arah Su Qing, kemudian melingkarkan tangannya yang besar ke pinggang wanita itu. Dengan mudahnya dia menarik kekasihnya itu ke dalam pelukannya.     

"Kemarin kita melakukannya sampai pagi ini. 12 jam lamanya, kamu sama sekali tidak turun dari ranjang… Kalau aku melepaskanmu, apa kamu yakin bisa berdiri dengan tegak, hm?" Setelah mengatakan itu, Qiao Mohan melepaskan tangan Su Qing. Namun, bagian bawah tubuhnya malah mendekat ke tubuh wanita itu. Dia dengan sengaja mengatakan itu tepat di samping telinganya. Suaranya terdengar sangat pelan dan memesona, bahkan saat mengatakan itu dia sengaja meniup telinga kekasihnya..     

Kedua kaki Su Qing seketika terasa lemas karena Qiao Mohan meniup telinganya. Setelah itu, dia hampir saja terjatuh. Tapi untung saja pria itu dengan cepat menangkap tubuhnya. Akhirnya, karena kakinya yang lemas, dia pun kembali ke dalam pelukan pria itu.     

"Bagaimana sayang? Kamu tidak bisa jalan sendiri tanpa aku, kan?"      

Su Qing menatap Qiao Mohan dengan kesal. Matanya yang berbentuk buah aprikot itu penuh dengan tatapan amarah. Lalu, dia berkata, "Semua ini salahmu… Kalau kamu bisa menahan dirimu, maka aku tidak akan menjadi seperti ini!"     

Setelah mengatakan itu, wajah Su Qing yang putih terlihat menjadi merah karena malu. Qiao Mohan sangat jarang melihat wajah wanita itu yang terlihat malu seperti saat ini. Bola matanya pun seketika seolah berubah menjadi semakin gelap. Saat dia mau mengangkat dagu Su Qing untuk menciumnya, tiba-tiba seseorang yang terlihat seperti manajer datang tanpa bisa melihat situasi romantis di antara mereka berdua.     

"Tuan Qiao… akhirnya tuan datang juga. Ini pasti adalah Nona Su, kan?" Orang itu menyapa Qiao Mohan dengan sangat hormat. Setelah itu, dia langsung berkata kepada Su Qing, "Nona Su, Nyonya Muda ada di ruang istirahat sudah menunggu Anda beberapa jam. Tuan Muda Lu memerintahkan saya jika melihat Anda untuk langsung membawa Anda ke tempat Nyonya Muda."     

Saat Qiao Mohan mendengar itu, dia langsung mengangkat alisnya. Dia tertawa dan berkata berkata dalam hati, Lu Yuchen, jelas-jelas dia sedang membantu istrinya untuk merebut Su Qing dariku! Tapi sayang sekali, walaupun Lu Yuchen sangat pintar, dia pasti tidak menyangka aku sudah mengatakan tentang si teratai putih itu kepada Xiao Qingqing.     

"Karena kakak ipar ingin bertemu denganmu, maka kamu temui saja dia," ujar Qiao Mohan. Sebelum melepaskan pinggang Su Qing, dia bertanya dengan suara yang pelan di samping telinganya, "Kamu bisa jalan sendiri? Atau mau aku menggendongmu ke sana, hm?"     

"Tidak perlu… Aku bisa jalan sendiri." Su Qing merasa telinganya terasa panas karena perbuatan Qiao Mohan. Dia pun mendorongnya agar menjauh darinya, kemudian dengan tidak nyaman mengusap telinganya.     

Qiao Mohan yang melihat itu langsung tersenyum. Namun, tidak lama kemudian senyumnya menghilang. Dia kembali mendekat ke telinga Su Qing dan dengan suara pelan berkata, "Aku sudah mengatakan semua hal tentang Gu Xuan'er kepadamu, Qingqing. Kalau kamu bukan wanitaku, apa menurutmu aku akan memberitahumu tentang hal ini?"     

Su Qing melihat ke arahnya dan berkata, "Apa yang ingin kamu katakan sebenarnya?"     

Qiao Mohan bersikap acuh tak acuh, dia mengangkat pundaknya dan berkata, "Kamu tahu aku ingin mengatakan apa… Qingqing, sekarang yang sedang aku lakukan adalah melupakan temanku. Kamu tidak bisa setelah 'selesai makan, lalu tidak membayar'."     

Qiao Mohan mengatakan itu sambil melihat ke matanya, sehingga membuat Su Qing merasa seperti ada arus listrik yang mengalir di tubuhnya. Dalam sekejap, dia merasa sangat kesal kepada pria itu. Tapi saat melihat sorot mata pria itu yang penuh dengan maksud tersembunyi, membuat dada sebelah kirinya seolah teraliri arus listrik yang membuatnya merasa geli. Kemudian, arus listrik itu seolah mengalir ke kakinya dan membuat kakinya terasa seperti kesemutan. Namun, untung saja reaksi dirinya sangat cepat. Dia dapat tetap berdiri dengan tegak, kalau tidak, maka dia akan merasa malu sekali lagi di depan pria ini.     

"Aku mengerti." Su Qing mengatakan itu dengan sorot mata yang dingin. Setelah selesai mengatakan itu, dia terlihat menggigit bibir bawahnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.