Waktu Bersamamu

Pertarungan Antara ‘Anjing’ Dan ‘Anjing’ yang Lain (2)



Pertarungan Antara ‘Anjing’ Dan ‘Anjing’ yang Lain (2)

0"Ternyata bibinya Xinluo…" Lu Zhihe bangkit berdiri mengatakan itu dengan tenang.     

Sedangkan Gong Xuemei yang ada di sampingnya dengan suara yang muram berkata, "Aku kira aku salah lihat, ternyata benar-benar Keluarga Tang. Tapi Nona Tang (Tang Ruolan dipanggil 'Nona' untuk menyindirnya karena sudah tidak memiliki suami), keberanian kalian besar sekali untuk melakukan ini. Ini adalah perjamuan Keluarga Lu, bagaimana kalian bisa kemari? Jangan salahkan aku dengan mengatakan aku tidak memperingatkan kalian… Hubungan Tang Xinluo dengan Tuan Muda Lu… Apa kalian tidak takut Nyonya Lu akan marah juga kepada kalian?!"     

Tang Ruolan dapat mendengar dengan jelas maksud dari perkataan Gong Xuemei yang dikemas seolah mengkhawatirkan mereka, "Nyonya Lu Si terlalu berlebihan, hari ini kami datang karena mendapatkan undangan. Dengan melihat tempat duduk kami, seharusnya kalian paham, kan? Ehm, Nyonya Lu benar-benar sangat baik hingga meletakkan kami di tempat yang sangat dekat dengan barisan depan."     

Tang Ruolan mengatakan hal itu dengan penuh rendah hati, tapi raut wajahnya menunjukkan hal yang sebaliknya. Saat dia melihat muncul sorot marah dan iri pada mata Gong Xuemei yang sedang mendengarkan perkataannya, itu membuat senyuman di wajahnya menjadi semakin dalam.     

"Oh ya, ini adalah anakku, Tang Mi…" Tang Ruolan memperkenalkan Tang Mi yang ada di belakangnya dan mendorongnya ke depannya dengan pelan. "Mimi, beri salam kepada Paman dan Bibi Lu."     

Tang Mi pun dengan menurut menganggukkan kepalanya kepada kedua orang itu. Kemudian, dengan senyum di wajahnya, dia memberikan salam, "Halo Paman Lu, halo Bibi Lu…"     

Tang Mi memiliki bentuk tubuh yang bagus, pipinya merah merona, ditambah lagi dia menggunakan gaun berwarna merah muda, jadi saat tersenyum, dia terlihat sangat menggemaskan dan segar. Anak perempuan seperti ini adalah yang biasanya disukai oleh nyonya dari keluarga kaya raya. Lu Zhihe dan Gong Xuemei saling bertukar pandang, mereka sama-sama langsung memikirkan Lu Yiyi. Jika mereka membandingkan anak mereka dengan Tang Mi yang terlihat ceria, segar dan menggemaskan, tentu saja Lu Yiyi berada di posisi yang tidak menguntungkan. Saat memikirkan itu, raut wajah Lu Zhihe menjadi semakin buruk.     

Tang Ruolan tidak lupa untuk terus membanggakan anaknya itu dengan berkata, "Anakku, Mimi ini benar-benar anak yang baik. Sejak masuk, dia langsung menarik perhatian nyonya-nyonya dari keluarga besar. Tapi sayang sekali, Mimi sudah menarik perhatian Nyonya Keluarga Lu. Tempat duduk kami hari ini diatur oleh Nyonya Keluarga Lu, kalau tidak, maka aku pasti sudah bicara dengan para nyonya-nyonya dari keluarga kaya lainnya untuk menjodohkannya dengan anak laki-laki mereka."     

"Nona Tang, jangan bicara terlalu sombong… Apanya yang sudah menarik perhatian Nyonya Lu? Aku rasa itu hanya pemikiran kalian saja!" Gong Xuemei sudah tidak mau menahan dirinya. Dia sama sekali tidak memedulikan peringatan dari Lu Zhihe kepada dirinya sebelumnya dan langsung menyerang Tang Ruolan.     

"Masalah seperti ini mana mungkin aku berani menggunakannya untuk bahan bercanda!" Tang Ruolan lalu sengaja tersenyum dan berkata lagi, "Lihat saja tempat duduk kami, kamu pasti tahu… Ehm, dulu aku mengira Tang Xinluo menikah dengan keluarga yang hebat, ternyata… Hari ini mataku baru terbuka dan melihat yang sebenarnya. Nyonya Lu Si, kalian duduk di meja nomor 10, sedangkan kami duduk di meja nomor dua, tempat duduk kita jauh sekali!"     

"Dasar wanita tidak tahu malu, kamu bilang apa?!" Gong Xuemei merasa sangat malu, dia sudah tidak menahan diri sama sekali dan benar-benar melupakan semua peringatan Lu Zhihe kepadanya.     

"Wanita murahan, aku akan memukulmu!" Gong Xuemei langsung mendorong pundak Tang Ruolan.     

Tang Ruolan sebenarnya hanya ingin memanfaatkan keadaan ini untuk menghina Gong Xuemei. Namun, dia sama sekali tidak menyangka wanita itu benar-benar berani menyerangnya di tempat seperti ini.     

"Kamu…" Sebelum Tang Ruolan bisa bereaksi, dirinya sudah terdorong ke belakang. Malam ini, dia menggunakan sepasang sepatu hak tinggi yang tipis. Ujung hak sepatunya itu menancap ke dalam karpet yang tebal. Hal itu membuatnya sama sekali tidak bisa mengendalikan tubuhnya dan tubuhnya terdorong ke belakang. Namun, saat hampir saja akan ada kecelakaan yang terjadi, sebuah tangan yang besar memegang pinggangnya.     

"Astaga… Membuatku takut saja…" Tang Ruolan menepuk-nepuk dadanya dan tanpa sadar memegang orang yang menangkap tubuhnya. Setelah dia berdiri dengan tegak, tiba-tiba terdengar suara yang berat dan muram dari atas kepalanya.     

"Apa yang terjadi?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.