Waktu Bersamamu

Perubahan Hati Lu Qinghao



Perubahan Hati Lu Qinghao

0Lu Yiyi melihat ke arah Lu Zhihe, kemudian dia berkata dengan gaya bicara yang telah diubah, "Baik, aku mengerti Diedi."     

Lu Yiyi sudah hampir mau gila agar bisa menggunakan acara perjamuan malam ini untuk mendapatkan pasangan yang cocok. Dia harus belajar berbagai etiket secara intensif, kemudian dia harus menekan sifat aslinya, serta belajar untuk terus bersikap sopan dan elegan. Sejak kecil, dia adalah anak yang bebas dan liar, jadi dia sama sekali tidak terbiasa memiliki kehidupan yang seperti ini. Setelah mendapatkan kritikan dari Lu Zhihe, dia hanya bisa menolehkan kepalanya ke arah Lu Qinghao. Dia berharap kakaknya itu akan membelanya di depan ayah mereka. Tapi dia tidak menyangka bahwa Lu Qinghao sama sekali tidak terlihat berniat untuk membantunya. Pria itu bahkan sama sekali tidak melihat ke arahnya. Dia juga tidak mengetahui siapa yang sedang ditunggu oleh kakaknya itu. Lu Qinghao terus melihat ke arah pintu dengan tatapan kosong.     

"Kak… Kamu sedang melihat apa?" Lu Yiyi akhirnya tidak bisa menahan diri untuk bertanya.     

Saat Lu Qinghao mendengar pertanyaan Lu Yiyi, dia langsung memalingkan pandangannya dari pintu dan menjawab, "Tidak melihat apa-apa."     

Namun, Lu Yiyi tidak bisa menahan dirinya untuk bergumam, "Tidak melihat apa-apa, tapi kenapa kamu terus melihat ke arah pintu…"     

Mendengar perkataan Lu Yiyi, Lu Qinghao langsung mengerutkan alisnya. Dan wajahnya yang tampan seketika terlihat tidak senang. Sementara itu, Gong Xuemei yang mendengar pembicaraan kedua anaknya langsung merasakan perubahan raut wajah Lu Qinghao. Dia pun segera mengingatkan anak laki-lakinya itu, "Sayang, jangan bilang kamu menunggu Tang Xinluo? Apa wanita itu benar-benar akan datang?"     

Saat Lu Qinghao mendengarkan perkataan Gong Xuemei, kerutan di antara alisnya menjadi semakin dalam. Namun, dia memilih tidak mengatakan apa pun.     

"Akan bagus sekali kalau dia benar-benar datang ke perjamuan ini! Aku benar-benar ingin melihat bagaimana wanita simpanan itu akan bertingkah saat bertemu dengan Nyonya Keluarga Lu," tutur Gong Xuemei.     

Saat ini, Lu Yiyi ikut tertarik karena perkataan Gong Xuemei, dia pun berkata, "Bu, perkataan ibu benar. Terakhir kali saat di mall, Tang Xinluo, wanita sialan itu merebut gaunku… Aku rasa, malam ini dia pasti muncul!"      

Kemudian, Lu Yiyi tertawa kecil dan berkata lagi, "Tapi, aku tidak tahu akhirnya apakah dia akan diusir dari sini atau tidak…"     

"Hmm, wanita tidak tahu diri, biar dia tahu rasa kalau dia akan di…"     

"Sudahlah…" Lu Qinghao tiba-tiba memotong pembicaraan mereka berdua dengan suara pelan. Dia sudah tidak tahan mendengarkan pembicaraan ibu dan adiknya itu. Dirinya memang sedang menunggu kedatangan Tang Xinluo. Tapi, tujuannya berbeda dengan tujuan Lu Yiyi dan Gong Xuemei yang ingin melihat wanita itu. Dia hanya mengkhawatirkan keadaan wanita itu. Dia tidak pernah merasakan hal seperti ini sebelumnya. Dia juga tidak mengetahui sejak kapan hal ini berlangsung, dia bisa mengkhawatirkan mantan istrinya itu.     

"Tadi aku baru saja memperingatkan kalian, tapi kalian sama sekali tidak mendengarkan…" ujar Lu Zhihe yang merasa tidak senang dengan sikap mereka berdua. "Kalian sebaiknya berhenti bicara. Ini adalah acara perjamuan Keluarga Lu. Walaupun mantan menantu kita datang, itu juga urusan Keluarga Lu Inti. Kalau kalian bersedia, sebaiknya menjaga mulut kalian, jangan membuat masalah!"     

Lu Zhihe tidak memiliki banyak masalah dengan Tang Xinluo. Hanya saja, setelah mendengar kabar bahwa Tang Xinluo menjadi istri kedua Lu Yuchen, dia merasa dirinya malu. Karena bagaimanapun juga, wanita itu pernah menjadi menantunya. Wanita itu adalah mantan istri Lu Qinghao. Di saat seperti ini, dia khawatir jika keluarganya tidak bisa menghindari kenyataan itu. Hanya Gong Xuemei dan Lu Yiyi yang akan bersikap tidak sabar untuk mengungkapkan masa lalu Tang Xinluo dengan keluarganya sendiri, dasar orang-orang bodoh! Batinnya.     

Gong Xuemei yang ditegur oleh Lu Zhihe di depan anak-anaknya seketika merasa tidak senang. Dia melihat suaminya yang mengerutkan alisnya dan terlihat masih marah, jadi dia sengaja mengubah topik pembicaraan dan berkata, "Iya aku tahu, kamu tenang saja, aku bisa mengendalikan diriku… Oh ya, tempat duduk kita di nomor 10, cukup dekat dengan bagian depan!"     

"Tentu saja, kita adalah bagian dari Keluarga Lu, tuan dari Keluarga Lu pasti masih sangat memedulikan keluarga kita!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.