Waktu Bersamamu

Mantan Suami Juga Datang



Mantan Suami Juga Datang

0Saat membayangkan Tang Mi akan menjadi istri Lu Yuchen, senyuman seketika terlihat di wajah tua Nyonya Besar Tang.     

"Mimi, kamu harus berusaha sekuat tenaga kali ini! Ini adalah kesempatan yang sangat bagus kalau kamu ingin berubah menjadi burung phoenix… Jangan sampai kamu melupakan nenekmu ini ya, rebut kembali perusahaan Tang!"     

"Sudahlah bu, di saat seperti ini masih saja membahas tentang perusahaan Tang. Kalau Mimi benar-benar bisa mendapatkan Tuan Lu, maka jangan katakan satu perusahaan Tang, bahkan 10 perusahaan Tang sekalipun bisa ibu dapatkan."     

Saat mendengarkan perkataan Tang Ruola, Nyonya Besar Tang tersenyum hingga matanya berbentuk bulan sabit. Lalu, dia berkata, "Iya, iya, iya, memang Mimi hebat. Ibu sudah tahu, ibu tidak salah selalu menyayangi Mimi selama ini."     

"Tentu saja." Tang Ruolan menganggukkan kepalanya. "Tapi, ibu jangan lupa tujuan kita datang kemari hari ini. Kalau nanti Tang Xinluo, wanita sialan itu datang dan membuat masalah, ibu harus menggunakan kekuatan ibu sebagai seorang nenek untuk menjatuhkannya. Kalau ibu bisa melakukan ini dengan baik, maka Nyonya Lu pasti akan kagum dengan kita!"     

"Iya ibu tahu, kamu tenang saja… Kalau dia benar-benar berani membuat masalah, maka ibu akan membuatnya berlutut dan mengakui kesalahannya di depan Nyonya Lu!"     

Saat mereka berdua sedang mengobrol, tiba-tiba ada seorang pelayan lagi yang menghampiri mereka. Tang Ruolan menolehkan kepalanya dan saat itu dia melihat dua orang pria dan dua orang wanita yang dipandu oleh pelayan itu untuk duduk di belakang meja mereka.     

Dengan suara sangat pelan, Tang Ruolan mulai menghitung, "Satu, dua, tiga… Sepuluh…"     

Tang Ruolan melihat Keluarga Lu Qinghao yang duduk di meja nomor 10 dan seketika dia langsung tersenyum bangga. Dia tidak mengira bahwa keluarga mantan suami Tang Xinluo akan duduk di meja nomor 10. Dia ingin tertawa saat mengingat betapa arogannya keluarga itu dulu di depan mereka.     

Tang Ruolan dan Nyonya Besar Tang bertukar pandang hingga tidak bisa menahan diri untuk saling tersenyum satu sama lain.     

Di sisi lain, Keluarga Lu Qinghao yang duduk di meja nomor 10 masih belum sadar bahwa yang duduk di meja nomor dua adalah Keluarga Tang. Ini pertama kalinya Gong Xuemei dan Lu Yiyi mendapatkan undangan untuk menghadiri sebuah perjamuan yang begitu megah. Dulu, mereka hanya bergantung dengan hubungan Tang Xinluo dengan Nyonya Besar Lu, sehingga Gong Xuemei bisa mengajak Lu Yiyi untuk ikut menghadiri beberapa acara perjamuan kecil yang diadakan oleh Keluarga Lu. Namun, ini pertama kalinya mereka menghadiri acara perjamuan yang begitu besar dan megah seperti ini. Terlebih lagi Gong Xuemei, ini pertama kalinya Lu Zhihe membawanya ke acara resmi setelah dia resmi menjadi istrinya. Sejak tiba di hotel, dia langsung merasa kagum saat melihat sekelilingnya. Dia selalu bersikap arogan karena takut orang-orang tidak akan mengetahui bahwa dia sudah resmi menjadi nyonya dari Keluarga Lu.     

"Sebentar lagi, orang yang akan duduk dengan kita pasti orang dari Keluarga Lu. Kamu dan Yiyi nanti jangan banyak bicara, ingat untuk perhatikan sikap kalian." Setelah mereka berempat duduk Lu Zhihe langsung memberikan peringatan kepada mereka.     

"Sayang, kamu tenang saja, malam ini aku pasti akan bersikap dengan baik dan tidak akan membuatmu malu… Untuk masalah Yiyi, kamu tidak perlu khawatir. Guru etiket bahkan memuji dirinya, katanya perkembangannya sangat besar." Gong Xuemei mengedipkan matanya ke arah Lu Zhihe. Dia bersikap sangat hangat kepada suaminya itu.     

Saat melihat itu, Lu Zhihe langsung berdeham canggung dan berkata, "Yang jelas kamu dan Yiyi sebaiknya bersikap dengan baik. nanti aku akan memperkenalkan Qinghao dan Yiyi kepada anggota Keluarga Lu lainnya."     

Setelah mengatakan itu, Lu Zhihe langsung melihat ke arah Lu Yiyi yang duduk di samping Gong Xuemei dan berkata, "Terlebih kamu Yiyi, semua tamu yang datang di acara ini sebagian besar berada pada usia untuk menikah, jadi kamu harus memanfaatkan kesempatan ini dan bersikap dengan baik!"     

Lu Yiyi menurut dan berkata sambil menganggukkan kepalanya, "Iya ayah, aku paham."     

Lu Zhihe mengerutkan alisnya dan berkata, "Aku sudah mengatakan berapa kali untuk memanggil Diedi[1][1]! Sekarang statusmu ini adalah anak perempuan yang baru saja kembali pulang setelah bersekolah di luar negeri, kebiasaan kecil seperti ini bisa terbongkar kalau kamu tidak memperhatikannya. Dan kamu akan ketahuan kalau kamu tidak pernah pergi ke luar negeri."     

[1] Kata 'Papa' dan 'Diedi' sebenarnya artinya sama, yaitu ayah. Hanya saja, 'Diedi' adalah bahasa yang lebih formal. Biasanya, sebutan tersebut digunakan oleh keluarga yang kaya raya atau keluarga yang memiliki sejarah yang kental sebagai tanda hormat dan berkelas.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.