Waktu Bersamamu

Lu Yuchen, Bagaimana Kamu Bisa Sebaik Ini Kepadaku?



Lu Yuchen, Bagaimana Kamu Bisa Sebaik Ini Kepadaku?

0Lu Yuchen benar-benar… sedang melamar aku! Batin Tang Xinluo. Dia membelalakkan matanya dan melihat empat kata yang ada di langit itu. Dia masih tidak berani memercayai apa yang dilihatnya. Kami sudah menikah, jadi kenapa Lu Yuchen masih… batinnya lagi.     

"Xiao Luo…" Saat ini, tiba-tiba terdengar suara Lu Yuchen yang seksi dan pelan.     

Tang Xinluo pun otomatis melihat ke arah Lu Yuchen. Dia sama sekali tidak sadar kapan pria itu sudah bangkit berdiri dan tiba-tiba berjalan ke sampingnya. Pria itu tampak mengeluarkan cincin dari dalam plastik. Saat Tang Xinluo menolehkan kepalanya, dia melihat Lu Yuchen yang sedang berdiri, membawa cincin berlian berwarna merah muda itu, kemudian berlutut di depannya.     

"Lu…" Tang Xinluo sama sekali tidak memiliki persiapan apa pun dan dia bangkit berdiri karena terkejut. Lu Yuchen malah berlutut di depannya dan melamarnya.     

"Xiao Luo, menikahlah denganku…" Lu Yuchen mengangkat cincin yang ada di tangannya, gerakannya terlihat begitu elegan dan kuat.     

"Aku…" Bibir Tang Xinluo bergerak dan saat dia ingin mengatakan sesuatu, tiba-tiba dia baru menyadari bahwa dirinya tidak bisa menahan air matanya dan menangis. Dia merasa dirinya terlihat seperti orang bodoh yang tidak bisa menahan air matanya sendiri. Dia menangis sambil menggigit bibir bawahnya, lalu dia menganggukkan kepala dan menjawab, "Iya... iya, iya…"     

Tang Xinluo sama sekali tidak bisa mengendalikan air mata yang ada di dalam matanya, sehingga terus menetes dengan derasnya. Namun, itu bukanlah air mata kesedihan, tapi karena dia merasa begitu bahagia. Perasaan bahagia yang begitu kuat. Perasaan yang begitu aneh dan kuat, sehingga mampu membuatnya menangis.     

Melihat Tang Xinluo menangis, Lu Yuchen merasakan sebuah kepuasan yang tidak bisa dia ungkapkan dengan kata-kata. Perasaan bahagia yang tidak pernah dia rasakan seumur hidupnya memenuhi dadanya saat ini. Dia berlutut dengan satu kakinya, sementara jarinya yang lentik memegang tangan kiri Tang Xinluo yang gemetar. Kemudian, dengan perlahan dia mengenakan cincin berlian berwarna merah muda yang melambangkan rasa cintanya ke jari manis wanita itu yang kurus. Setelah itu, dia bangkit berdiri dan memeluk wanita yang masih menangis seperti anak kecil itu dengan lembut.     

"Sudah jangan menangis lagi… Kalau kamu menangis terus, aku akan merasa sedih." Lu Yuchen mencium dahi Tang Xinluo dengan lembut. Ciumannya terasa begitu hangat seolah dia sedang menyatakan perasaan terdalamnya.     

"Hm… Aku… Aku tahu… Tapi, aku… Aku benar-benar sangat terharu!" jawab Tang Xinluo sambil memeluk pinggang Lu Yuchen dan membenamkan wajahnya yang ke dada bidangnya. Di saat yang sama, dia mengusapkan hidungnya pada dada pria itu.     

"Aku benar-benar tidak mengira kalau kamu akan… Lu Yuchen, bagaimana kamu bisa sebaik ini? Kamu begitu baik… Kalau kamu begitu baik kepadaku, maka aku benar-benar tidak akan bisa meninggalkanmu!" Tang Xinluo memeluk Lu Yuchen dengan erat dan dia mengatakan hal itu dengan sangat emosional. Dia sama sekali tidak menyangka pria itu akan mengatur semua ini dan memberikan kejutan yang begitu besar kepadanya. Mereka sudah menikah selama tiga bulan dan di acara makan malam besok statusnya sebagai Nyonya Lu akan diumumkan. Namun, dia sendiri lupa bahwa sebenarnya dia juga sangat ingin seperti perempuan lainnya yang bisa mendapatkan sebuah lamaran dari suaminya. Pada pernikahan pertamanya, dia tidak mendapatkan apa pun. Sementara pada pernikahan keduanya, semuanya dimulai dengan sebuah 'bisnis'.     

Awalnya, Tang Xinluo sama sekali tidak pernah menyangka bahwa dirinya bisa dilamar oleh orang lain di kehidupannya saat ini. Tapi Lu Yuchen yang berdiri di depannya saat ini, yang sedang memeluknya saat ini, tengah melamarnya.     

Lu Yuchen yang mengetahui bahwa Tang Xinluo begitu terharu menepuk-nepuk punggungnya dengan lembut untuk menenangkannya. Tang Xinluo benar-benar terharu, sedangkan Lu Yuchen? Saat ini dia sama seperti wanita itu, perasaannya penuh dengan kebahagiaan dan terharu.     

"Yuchen… bagaimana kamu tiba-tiba bisa terpikir untuk melamarku? Aku mengira karena kita sudah menjadi suami istri… Aku benar-benar tidak menyangka…" Suara Tang Xinluo terdengar sedikit gemetar. Hatinya dipenuhi dengan perasaan terharu dan bahagia, sehingga membuatnya seolah tidak bisa bicara dengan tenang dan stabil.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.