Waktu Bersamamu

Mulai Sekarang Kita Tidak Saling Berhubungan



Mulai Sekarang Kita Tidak Saling Berhubungan

0"Uhuhu, aku tahu perkataanku keterlaluan… Tapi, hmmm, bagaimana bilangnya… Pokoknya karena waktu itu aku terkena obat, sehingga kamu melakukan itu padaku. Bagaimana kalau kita berdua melupakan yang lalu dan menganggap semuanya impas dengan ini?" tutur Su Qing.     

Mendengar perkataan Su Qing, muncul kemarahan di dalam mata phoenix Qiao Mohan. Bibir tipisnya bergerak dan bertanya dengan dingin, "Apanya yang impas?"     

"Itu, saling mengalah dan tidak berhubungan lagi. Aku juga tidak akan menyalahkanmu karena meniduriku waktu itu, kamu juga… Anggap saja yang kali ini juga kecelakaan." Su Qing jarang-jarang menunjukkan rasa takut. Namun kali ini dia menunduk dan mencuri pandang pada tatapan Qiao Mohan yang tampak dalam dan nakal. "Kita lupakan dua kecelakaan ini, juga lupakan satu sama lain. Dan mulai sekarang kita jalan masing-masing, anggap saja kejadian hari ini tidak pernah terjadi. Kita bisa menjadi teman biasa yang bertemu secara kebetulan saja…"     

Melupakan? Gumam Qiao Mohan dalam hati sambil terus menatap wanita yang tidak berhenti bicara itu. Aura dingin perlahan terkumpul di matanya. Melupakan… Aku sudah melakukan begitu banyak hal, tapi dia malah memberitahuku untuk putus hubungan?! Menyuruhku untuk melupakannya?! Batinnya.     

"Kucing liar kecil, pikiranmu terlalu sederhana. Kamu kira Qiao Mohan adalah pria murahan yang bisa sembarangan tidur dengan berbagai wanita?" ujar Qiao Mohan.     

"Karena kamu sudah meniduriku, maka kamu harus bertanggung jawab!" Qiao Mohan menahan rasa kesal di dalam hatinya dan menggigit daun telinga Su Qing yang menggemaskan baginya. Dia mengulum daun telinganya dan menggunakan gigi untuk menyiksanya dengan kejam.     

"Bertanggung jawab… Mana mungkin… Aku hanya tidur sekali saja denganmu." Su Qing menolaknya dengan suara gemetar.     

"Kamu yakin?"     

"Ehm… Dua kali?" jawab Su Qing. Ditambah dengan waktu itu memang benar dua kali.     

"Hmm? Dua kali…" Qiao Mohan tersenyum tipis, lalu melepaskan daun telinga Su Qing. Dia tiba-tiba tersenyum menggoda. Senyuman di bibirnya itu nyaris membuat pandangan Su Qing kabur.     

"Su Xiaoqing, kamu terlalu memandang rendah priamu," kata Qiao Mohan. "Hari itu dan ditambah semalam, kita paling tidak melakukannya tujuh sampai delapan kali."     

Ini masih tidak seberapa. Saat itu, Qiao Mohan merasa kasihan padanya karena baru pertama kali dan takut dia kesakitan, jadi dia hanya melakukannya dua kali. Selanjutnya, dia hanya memeluknya sampai tertidur.     

"Tujuh, memangnya kenapa kalau tujuh sampai delapan kali..." kata Su Qing dengan gagap, bahkan dia nyaris menggigit lidahnya. "Sudah melakukan tujuh sampai delapan kali, juga bukan berarti harus bertanggung jawab, kan? Mungkin kita hanya friend with benefit saja!"     

Jika diungkapkan, pasti banyak orang yang tidak percaya. Qiao Mohan si playboy ini, tidak disangka suatu hari akan mengejar di belakang gadis dan menyuruhnya bertanggung jawab.     

"Friend with benefit?" tanya Qiao Mohan sambil menggertakan giginya. Kucing liar ini sesuai dengan seleranya dan jarang-jarang dirinya bersungguh-sungguh. Tetapi, kucing liar ini malah terlalu tidak tahu diri. Padahal, dia sudah merendahkan gengsinya untuk merayunya seharian, namun wanita ini malah tidak mau mengakuinya dan tidak mau bertanggung jawab.     

"Baik, kalau kamu ingin menjadi friend with benefit, maka lakukanlah. Menjadi friend with benefit dengan Qiao Mohan, kalau tidak membuatku puas, jangan harap turun ranjang!"     

Selesai bicara, Qiao Mohan tidak memberi Su Qing kesempatan untuk menjawab. Dia langsung membalikkan tubuh wanita itu dalam posisi berlutut, mengangkat pinggangnya dan mulai menyatukan tubuh keduanya dengan keras.     

"Ugh… Qiao Mohan… Kamu binatang buas!" umpat Su Qing.     

"Binatang buas? Benar, aku adalah binatang buas. Hari ini aku akan membuatmu menyaksikan dengan baik binatang buas sebenarnya!" Qiao Mohan sekali lagi menghantamnya dengan keras. Matanya yang dalam sudah berubah menjadi merah, begitu teringat bahwa Su Qing masih juga menolaknya meskipun sudah sampai tahap seperti ini. Perasaan yang aneh terus mengalir di dalam hatinya. Dia tidak tahu apa itu, tapi selama ini dia tidak pernah merasakannya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.