Waktu Bersamamu

Cuci Otak Berhasil



Cuci Otak Berhasil

0Setelah menggila, semuanya kembali menjadi tenang.     

"Ugh…"     

Su Qing membalikkan badan dan merasa tubuhnya sakit. Dia sadar jika dirinya sekarang sedang tidur, tapi matanya tidak ingin mengangkat. Entah sudah berapa lama dia tidur. Setelah bersusah payah mengembalikan sedikit kesadaran, dia merasa kepala dan pinggangnya sakit, bahkan seluruh tubuhnya seperti dilipat-lipat. Pikirannya tidak jelas, sama seperti pasta yang bercampur aduk. Jarinya yang kurus tidak tahan untuk menekan-nekan pelipisnya agar pikirannya mulai bergerak lagi. Celaka, semalam aku minum terlalu banyak, batinnya.     

Su Qing ingat samar-samar bahwa semalam dia minum terlalu banyak. Selain itu, banyak sekali jenis minuman yang dia minum. Ingatannya yang terpecah, perlahan tersambung kembali di dalam benaknya. Tapi, bagaimanapun dia mengingat, adegan terakhir berhenti pada adegan dirinya yang melepaskan celana Qiao Mohan perlahan-lahan.     

Tunggu dulu! Aku… Aku melepaskan celana Qiao Mohan? Aku… aku tidak menyangka diriku melepaskan celana Qiao Mohan duluan! Pikir Su Qing. Dia ketakutan sampai-sampai rasa kantuknya menghilang. Seketika, dia bangun dan terduduk di ranjang.     

Hanya saja…     

Baru saja Su Qing membuka mata dan terduduk. Dia menyadari bahwa terdapat sebuah telapak tangan besar yang bukan miliknya sedang berada di dadanya tanpa segan. Bahkan, saat dia belum sempat melawan, tangan itu tanpa disangka memijat-mijat dadanya. Ehm? Memijat-mijat?! Batinnya.      

"Argghh…!!!" Su Qing berteriak keras dan menampik tangan besar pria itu dengan ketakutan. Kemudian, dia berbalik badan dan turun dari ranjang.     

"Habis makan puas, lalu mau lari begitu saja, kamu tidak mau bertanggung jawab, uh?" Tiba-tiba, di belakang Su Qing terdengar suara pria yang tidak puas. Suara itu terdengar rendah dan seksi. Kemudian, lengan panjang seseorang melambai dan menarik kembali kucing kecil liar yang hendak melarikan diri itu.     

"Qiao Mohan, lepaskan aku!" ujar Su Qing dengan marah sambil melihat wajah Qiao Mohan.      

Melihat mata coklatnya yang bercahaya itu, Qiao Mohan ingin mengungkapkan kemarahannya. Tapi apa boleh buat, tidak ada ketajaman pada wanita yang semalam baru ditiduri itu saat ini di matanya sama sekali tidak ada ketajamannya yang biasanya selalu ada di dalamnya. Mata coklat itu tampak berkilat, mata itu malah terlihat memiliki pesona yang tidak bisa diungkapkan.     

"Kucing kecil liar, kamu manis sekali." Qiao Mohan tanpa ragu mencubit dagu Su Qing dan mengecup bibir kecilnya dengan ringan. Kemudian, dia mengeluh dan menggigit lembut bibirnya, "Kenapa? Apa kamu akan benar-benar melakukan tanpa mengakuinya?"     

Kedua orang ini sekarang benar-benar tergeletak di atas ranjang lembut. Su Qing ditindih oleh Qiao Mohan sampai nyaris melesak masuk ke dalam ranjang.     

"Aku…" Su Qing juga tertegun. Sekuat apa pun dirinya, dia tidak pernah menyangka jika suatu hari bisa meniduri Qiao Mohan.     

Sementara itu, Qiao Mohan masih terus di sana 'mencuci otak' Su Qing dengan berkata, "Aku melihatmu mabuk dan berbaik hati membukakan kamar untukmu , lalu membiarkanmu istirahat baik-baik. Xiaoqing, tak disangka kamu adalah orang seperti ini… Aku tidak menyangka kalau kamu memaksaku berhubungan badan denganmu di saat aku tidak memiliki persiapan…"     

Sisanya, tidak perlu dikatakan Qiao Mohan lagi, Su Qing sudah bisa menebaknya sendiri. Pasti dirinya yang menggagahi pria itu di saat mabuk. Iya, dia masih ingat. Sepertinya, dia yang melepas celana pria itu. Sepertinya juga, dia melihat Qiao Mohan kecil (barang milik Qiao Mohan). Ya Tuhan… Batinnya.      

Su Qing mengetahui kebiasaan buruknya saat berada di keadaan mabuk berat, tapi dia tidak pernah menggagahi seorang pria. Ya Tuhan, sebenarnya apa yang sudah aku lakukan semalam! Pikirnya.     

"Huh… Qiao Mohan, dengarkan aku. Aku benar-benar tidak sengaja… Semalam aku minum terlalu banyak, aku sampai tidak tahu apa yang sudah aku kerjakan."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.