Waktu Bersamamu

Kamu Tidak Bisa Lepas Lagi



Kamu Tidak Bisa Lepas Lagi

1Su Qing panik dan hendak keluar dari bak mandi. Dia memaksa dirinya untuk tidak melihat pria yang ada di dalam bak mandi itu. Lalu, dengan sekuat tenaga akhirnya dia berhasil membantu Qiao Mohan duduk bersandar di dalam bak mandi. Saat ini, air di dalam bak mandi sudah benar-benar habis. Dia pun mengambil jubah mandi bersih yang kering sekenanya dan memakaikannya di tubuh Qiao Mohan sekenanya juga. Bahkan, dia tidak mengikatkan sabuk jubah itu dengan baik ke tubuhnya, lalu langsung menariknya keluar dari kamar mandi.     
1

Beruntung karena saat ini mungkin pengaruh alkohol pada Qiao Mohan sudah sedikit berkurang. Walaupun dia masih belum sadar, tapi dia berusaha mengikuti langkah Su Qing sambil menyandarkan kepalanya ke bahunya.     

"Huh…" Su Qing mengerahkan seluruh tenaganya. Akhirnya, dia berhasil memapah Qiao Mohan ke sisi ranjang. Sampai di sisi ranjang, saraf di dalam pikirannya yang sedang berada dalam keadaan tegang dari tadi tiba-tiba putus. Tenaga terakhir yang berada di dalam tubuhnya kini tersedot habis dalam sekejap mata. Pria ini benar-benar terlalu berat. Seluruh tubuh itu sejak tadi bersandar ke tubuhnya, walaupun kekuatannya lebih kuat dari wanita pada normalnya, tapi sekarang dia juga sudah tidak tahan lagi. Dia merasakan tenaganya sedikit demi sedikit hilang dan pikirannya juga semakin tenggelam.     

Su Qing kemudian mengeluarkan tenaganya yang terakhir untuk melemparkan Qiao Mohan ke ranjang. Kemudian, sekujur tubuhnya menjadi lemas seketika. Dari posisi tegak, dia berpegangan pada ranjang dan merosot ke bawah. Kedua kakinya kebetulan berlutut di karpet di sisi ranjang itu, sementara kedua tangannya berpegangan di pinggir ranjang.     

Beberapa saat kemudian, pikiran Su Qing kembali jernih. Dan saat ini, Qiao Mohan sedang terbaring tergeletak di atas kasur. Jubah mandi yang tidak karuan masih membungkus tubuh pria itu. Karena tadi dia terlalu terburu-buru saat memakaikannya, sekarang jubah mandi yang tanpa sabuk itu terbuka seiring gerakan Qiao Mohan yang tergeletak di ranjang. Pria itu berbaring di ranjang dengan dua matanya yang tertutup rapat dan dua kaki besarnya tergeletak di pinggiran ranjang. Di bawah jubah mandinya, pria itu tidak memakai apa-apa.     

Su Qing mengembalikan kesadarannya dan mengangkat wajahnya untuk melihat kondisi Qiao Mohan. Tapi, begitu dia mengangkat wajahnya, tatapan matanya kebetulan mengarah pada antara kedua kaki pria itu.     

"Ehmm…" Su Qing menggelengkan kepalanya dan mengira dirinya salah lihat. Dia menggelengkannya lagi, tapi barang itu masih saja berada di depan matanya. Sangat dekat, bahkan dengan hidungnya nyaris berjarak milimeter saja. Dari jarak sedekat ini, dia tidak hanya bisa melihatnya dengan jelas, tapi juga masih bisa merasakan dengan jelas udara panas yang menyebar dari dalamnya. Wajahnya seketika menjadi merah padam. Pengaruh alkohol yang tersisa semakin menyerang kepalanya seiring dengan debaran jantungnya yang bertambah kuat.     

Akhirnya...     

Dengan tidak mengatakan apa pun…      

Buk!     

Terdengar sebuah suara dan Su Qing ambruk di sana. Kali ini, dia jatuh ke antara kedua paha Qiao Mohan.      

Saat pingsan, mulut kecil Su Qing yang dingin tidak sengaja bergesekan dengan area di antara dua paha Qiao Mohan itu. Pria yang sedari awal berpura-pura mabuk itu akhirnya tidak tahan dan mendengus pendek. Beruntung saat ini Su Qing sudah tidak sadar. Qiao Mohan akhirnya membuka matanya. Di dalam mata phoenix miliknya, kini penuh dengan rasa gembira. Tangan besarnya memegang wajah wanita itu dan melihat wajah merah kucing kecil liar yang sudah tidak sadarkan diri. Sudut bibirnya terangkat dan menunjukkan senyuman nakal.     

"Kucing liar kecil… Kali ini, kamu tidak akan bisa lepas lagi…"      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.