Waktu Bersamamu

Siapa yang Menggagahi Siapa?!



Siapa yang Menggagahi Siapa?!

0Qiao Mohan menahan napas dan memanggilnya dengan lembut, "Su Qing… Kamu mabuk, cepatlah sadar."     

Suara seksi dan rendah milik Qiao Mohan membuat Su Qing yang mabuk berat mendapatkan sedikit kesadaran. Dia lalu bertanya, "Ehm, Qiao Mohan? Kenapa kamu ada di sini… Ini adalah kasurku, aku mau tidur, kamu… Pulanglah ke rumahmu sendiri…"     

Su Qing sama sekali tidak sadar. Dia mengangkat wajahnya dan menatap ke sekitarnya, kemudian dia kembali meletakkan dagu kecilnya ke otot dada Qiao Mohan. Huh…. Pusing sekali kepalaku… Batinnya.     

Dengan sekuat tenaga Su Qing menghentakkan kepalanya, mulut kecilnya terbuka kecil dan napas yang keluar membawa aroma alkohol. Sementara Qiao Mohan menarik napas dalam-dalam. Tanpa sikap liarnya yang seperti biasanya, sekarang wanita ini terlihat seperti gadis penurut yang berinisiatif naik ke atas tubuhnya dengan sendirinya. Tubuh yang lembut dan harum seperti ini benar-benar adalah siksaan yang besar baginya. Dia hanya bisa pasrah ditindih oleh wanita itu. Gairah yang tadi dia tekan, tiba-tiba naik lagi. Tidak bisa… Aku tidak boleh membuat kucing kecil liar memiliki alasan untuk menjauh dariku, pikirnya.     

Qiao Mohan menahan siksaan gairahnya dan menggendong Su Qing. Dia perlu membiarkan wanita itu mengetahui bahwa semua yang terjadi malam ini adalah ulahnya sendiri. Paling tidak, dia harus membuatnya sedikit mendapatkan kesadaran. Dia harus membuatnya mengetahui jika kali ini, sebenarnya siapa yang menggagahi siapa.     

***     

"Ugh, dingin sekali…"     

Handuk yang sedikit dingin menutupi wajah Su Qing, sehingga membuatnya tiba-tiba sedikit sadar dari mabuknya. Dia mengambil handuk basah yang menutupi wajahnya dan akhirnya melihat dengan jelas situasi di depan matanya sekarang. Ehm? Kenapa aku ada di sini? Tempat ini adalah… Batinnya.     

Setelah Su Qing melihat dengan jelas kondisi di sekitarnya, dia menyadari bahwa dirinya saat ini berada di sebuah kamar mandi yang sangat luas dan terang. Kepalanya terasa pusing sekali, apalagi saat diterangi oleh lampu kamar mandi yang menyilaukan, dia tidak tahan untuk memegangi dahinya dan setengah bersandar ke sisi wastafel. Setelah beberapa saat kemudian, dia akhirnya pulih kembali.     

Su Qing akhirnya mengingat-ngingat apa yang terjadi. Semalam… Tidak, seharusnya subuh hari ini aku masih berada di Songyuan mengikuti pesta ulang tahun Mu Wan. Semalam aku sepertinya terlalu banyak minum. Banyak sekali jenis minuman yang aku minum. Mungkin karena banyak campuran jenis minuman, makanya aku bisa sampai mabuk berat, batinnya.     

Ehm… Lalu, siapa yang mengantarku ke hotel? Gumam Su Qing dalam hati. Pikirannya sangat kacau saat ini dan pelipisnya tiba-tiba terasa sakit. Dia memijat-mijat pelipisnya dan bersiap untuk menyalakan air. Dia ingin mandi air hangat agar lebih sadar. Tapi akhirnya, tatapan matanya jatuh ke dalam bak mandi. Saat itu, tiba-tiba semua rasa mabuknya hilang begitu saja karena terkejut. Qiao Mohan! Kenapa dia ada di sini?! Jeritnya dalam hati.     

Qiao Mohan tampak sedang berbaring di dalam bak mandi dengan baju atasan yang belum dilepaskan. Sebuah kemeja pria dan celana kain masih dipakai dengan rapi olehnya. Namun, entah kenapa pria itu berendam di dalam bak mandi begitu saja.     

"Qiao Mohan…" Su Qing berjalan, bersandar di pinggir bak mandi dan memanggilnya dengan keras. Dia telah memanggilnya dua kali, namun Qiao Mohan tidak bereaksi sama sekali. "Qiao Mohan, halo… Kamu kenapa…"     

Su Qing tadi benar-benar sudah mabuk berat sampai tidak sadar. Dia sama sekali tidak ingat dengan kejadian apa pun. Tapi di sini adalah hotel, jadi jelas bahwa orang yang membawa dirinya ke sini adalah Qiao Mohan. Dia ingat jika saat minum-minum di pesta itu, pria ini sudah sering berusaha menghentikannya. Sepertinya, waktu itu pria ini juga banyak dicekoki alkohol karena ulahnya. Melihat pria itu berbaring di bak mandi dengan baju lengkap, dia mengira bahwa pria ini lebih mabuk daripada dirinya. Hmm… Untung dia masih bisa mengantarku ke hotel, pikirnya.     

Su Qing saat ini juga masih mabuk, jadi dia sama sekali tidak sadar bahwa kamar mandi ini lebih mewah beberapa kali lipat dari kamar suite yang biasa ditinggali olehnya. Kamar ini memang bukanlah kamar hotel yang dia tinggali.     

"Huh, tidak bisa… aku tidak boleh membiarkan pria ini berendam di dalam air," gumam Su Qing. Walaupun dia tidak suka dengan Qiao Mohan, tapi dia tidak sampai membencinya dan mau membiarkannya di dalam bak mandi semalaman.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.