Waktu Bersamamu

Melahap Kucing Liar Kecil Perlahan



Melahap Kucing Liar Kecil Perlahan

0"Yinyin… Terima kasih banyak, kamu baik sekali. Nanti aku akan berbicara dengannya sebagai teman. Aku akan mendoakan mereka, aku tidak akan mengatakan perkataan yang tidak pantas dikatakan, tenang saja!"     

Setelah menutup telepon, kesedihan dan kelemahan di wajah Gu Xuan'er seketika menghilang. Semuanya berganti dengan senyuman tipis yang licik di sudut bibirnya dan tatapan dingin di matanya. Qiao Yinyin, hanyalah si bodoh lain yang dia permainkan saja. Apanya donor jantung yang sesuai, itu hanya sandiwara yang dia mainkan asal-asalan saja. Dia hanya meneteskan sedikit air mata saja dan berpura-pura putus asa, sudah bisa dengan mudah menundukkan seorang saingan percintaan. Cara seperti ini benar-benar sangat mudah digunakan. Hanya saja, waktu itu dia sama sekali tidak menyangka jika setelah menaklukkan seorang Qiao Yinyin, akan muncul seorang Tang Xinluo. Tapi tidak masalah, saat jamuan nanti dia akan membuat Qiao Yinyin membawa Tang Xinluo ke tempat yang sepi dan tidak ada orang. Nantinya, orang yang sudah disiapkan olehnya akan muncul dan menampilkan pertunjukannya.     

***     

Di waktu yang bersamaan, di Kota A, Tiongkok. Di dalam sebuah kamar presidential suite hotel bintang tujuh, sepanjang jalan dari pintu ke arah kamar tidur utama, bertebaran baju-baju wanita.     

"Ugh… Aku tidak apa-apa, aku masih bisa minum…" Kucing liar kecil menyergap ke atas dada seorang pria, membuat pria itu mundur dan terbaring di atas ranjang.      

Pesta ulang tahun di Songyuan semalam benar-benar bisa dikatakan seperti putaran balik. Pasalnya, awalnya suasananya sangat senang, namun di tengah-tengah acara muncul Dong Yaru yang membuat onar. Lu Yuchen muncul dan membawa pergi Tang Xinluo. Selanjutnya, Yue Ze tiba-tiba marah sampai memecahkan gelas anggur dan berpaling pergi dengan dinginnya. Pesta yang awalnya dikira akan bubar begitu saja dalam kondisi tidak gembira, namun siapa sangka, semakin malam suasana di klub itu malah semakin naik. Mungkin karena hubungan antar para tamu yang semakin akrab. Bahkan Su Qing yang memiliki luka di lehernya, saat itu juga menari di lantai dansa seiring dengan musik dari DJ. Jarang-jarang dia menunjukkan keahliannya menarinya di tengah-tengah lantai dansa. Suasana gembira di sana akhirnya bisa menyebar ke orang lainnya. Walaupun Qiao Mohan menghalanginya, tapi sampai akhir Su Qing minum sampai mabuk, bahkan berdiri pun tidak stabil.     

Pesta tersebut terus berlangsung sampai pagi. Sekitar pukul enam atau tujuh pagi, pesta itu baru akhirnya berakhir. Qiao Mohan melihat kondisi kucing liar kecil di dalam pelukannya yang tidak karuan dan benar-benar bergelayut di badannya karena terlalu banyak minum. Dia mengetahui bahwa kucing liar kecil itu hari ini tidak akan bisa pergi lokasi syuting untuk memberikan arahan. Jadi, dia bersikap layaknya pahlawan dan membawa kucing liar kecil itu kembali ke hotel.     

"Ugh… Ayo minum… Ambil satu botol lagi!" Su Qing ambruk di dalam pelukan Qiao Mohan dan wajahnya pun menempel di dada pria itu. Mata coklat cantiknya seketika terlihat bingung.     

"Kamu… Qiao Mohan… Dasar bajingan… Kenapa kamu bisa di sini?" Sambil bicara, Su Qing mengangkat tangannya. Lalu, tangan indah miliknya itu mencubit otot dada Qiao Mohan yang kuat. Uh, tidak bisa dicubit, terlalu keras, batinnya.     

Kucing liar kecil itu membuka mulut dan menjulurkan lidahnya untuk menjilat bibirnya yang kering. Godaan yang tanpa sengaja dilakukan itu nyaris membuat Qiao Mohan tidak tahan. Tidak bisa… Tidak boleh terburu-buru! Pikirnya. Bel alarm di kepalanya berbunyi untuk memperingatkannya.     

Jika Qiao Mohan menidurinya dalam kondisi mabuk, saat sadar, kucing kecil liar itu tidak hanya tidak akan mengakuinya, tapi mungkin akan menghindar darinya dan tidak bersedia berhubungan dengannya lagi. Lagi pula, sebelumnya dia hanya terpaksa berhubungan badan dengannya karena Su Qing sedang berada di bawah pengaruh obat. Hanya itu saja sudah nyaris membuat wanita itu menjauh darinya. Dia terancam bahaya kali ini. Aku tidak boleh terburu-buru. Sudah sampai di sini, lebih baik aku melakukan selangkah demi selangkah perlahan-lahan, katanya berbicara pada dirinya sendiri di dalam hati.     

Melihat kucing liar kecil yang tersungkur di tubuhnya dalam kondisi nyaris telanjang, cahaya di dalam mata phoenix Qiao Mohan berputar.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.