Waktu Bersamamu

Melayani Istri dengan Baik



Melayani Istri dengan Baik

0"Sayang…" Lu Yuchen menutupi Tang Xinluo dengan tubuhnya dan merangkulnya masuk ke pelukan. Di wajah istrinya itu masih ada bekas air mata yang belum kering. Melihat itu, dia mencium bekas air matanya dan berkata dengan suara yang serak, "Jangan menangis lagi. Aku yang jahat, aku tidak mempertimbangkan perasaanmu… Lain kali, aku akan lebih lembut sedikit, uh?"     

Hanya sedikit lebih lembut?! Batin Tang Xinluo. Dia mengerutkan hidungnya dan menatap Lu Yuchen tatapan yang menyedihkan. Dilihat oleh tampang menyedihkan seperti itu, Lu Yuchen terpaksa menyerah. Dia pun berkata, "Baiklah, malam ini… Aku akan berusaha mengurangi satu kali."     

Hanya satu kali?! Batin Tang Xinluo lagi. Kali ini, dia benar-benar marah. Bibir merahnya tanpa sadar cemberut. Dia berpikir, entah kenapa pria ini bisa tidak tahu batas seperti ini. Dia kan sekarang masih seorang ibu hamil.     

"Tidak bisa, malam ini tidak bisa lagi. Aku… Lain kali kita hanya bisa seminggu sekali!" kata Tang Xinluo.     

Seminggu sekali… Lu Yuchen yang mendengar itu langsung menjadi muram. Namun, agar tidak membuat marah istrinya, dia memaksakan diri berkata, "Baiklah, aku akan mendengarkanmu."     

"Benarkah?" Tang Xinluo menunjukkan wajah curiga. Dia tidak percaya jika iblis yang mata keranjang ini bisa dengan begitu mudahnya dikuasai.     

"Iya…" Lu Yuchen menganggukkan kepala dan menyentuh dagunya. "Tentu saja, kapan aku membohongimu? Aku akan menurutimu, siapa suruh kamu adalah istriku, Lu Yuchen."     

Mendengar perkataan ini, Tang Xinluo tercengang. Wajahnya yang masam dengan cepat berubah menjadi senyuman.     

"Oh… Suamiku, kamu benar-benar baik sekali!" kata Tang Xinluo sambil memeluk Lu Yuchen dengan malu-malu dan membenamkan wajahnya di dalam pelukannya.      

Tang Xinluo sama sekali tidak menyadari, setelah serigala ini dipeluknya, ada maksud tersembunyi melintas di dalam matanya. Ehm, semuanya tergantung istri. Jika istrinya sampai menangis dan berteriak memohon bantuannya, nanti jangan salahkan dia tidak mendengar ucapannya.     

"Ayo sini biarkan aku menggendongmu." Lu Yuchen mengayunkan tangan besarnya dan menggendong Tang Xinluo.     

Tang Xinluo pun digendong ke kamar mandi. Lagi-lagi, hatinya berdebar dan wajahnya menjadi merah. Dia hanya pasrah dan menurut. Lu Yuchen menggantikannya membersihkan bekas-bekas bercinta yang ada di tubuhnya. Karena setelah mengandung dia tidak bisa mandi air panas, akhirnya mereka berdua mandi dengan air dingin.      

Setelah mandi, Lu Yuchen membantu Tang Xinluo memakai kimono dulu. Kemudian, dia memberikan sikat gigi yang sudah diberi odol agar istrinya itu menyikat gigi duluan. Setelah dia sendiri sudah selesai menyikat gigi dan memakai kimononya, dia menggendong istrinya lagi dan meletakkannya kembali ke ranjang.     

"Aku akan membantumu mengeringkan rambut," tutur Lu Yuchen sambil menggendong Tang Xinluo dan mengelus rambutnya yang masih basah.     

Tang Xinluo merasa Lu Yuchen yang seperti ini sangat memuakkan, dia tidak tahan dan menjawab, "Tidak usah, aku bisa mengeringkan rambut sendiri."     

Namun, Lu Yuchen tentu saja tidak menghiraukannya. Dia hanya mengecup ujung bibir Tang Xinluo dengan lembut, kemudian mengambil pengering rambut dan mulai membantunya mengeringkan rambutnya.     

Baiklah, kalau dia sukarela, maka aku juga tidak akan meributkannya lagi, batin Tang Xinluo. Dia bersandar di dalam pelukannya dan mendengar dengan jelas suara pengering rambut itu di telinganya. Mungkin karena rasa hangat ini sangat nyaman, mungkin karena pelukan Lu Yuchen terlalu nyaman, atau mungkin juga karena kemarin malam terlalu letih, dia merasa ingin tidur lagi. Padahal, dirinya baru bangun tidur, namun kali ini saat dia berada di dalam pelukan Lu Yuchen, tanpa sadar dia kembali mengantuk.     

Lu Yuchen bukanlah pria yang memiliki kesabaran terhadap perempuan. Tapi sekarang, dia malah sangat perhatian membantu Tang Xinluo mengeringkan rambutnya. Sampai dia yakin bahwa setiap rambut wanita itu sudah benar-benar kering, dia baru mematikan pengering rambut itu. Dia tidak akan membiarkan istrinya sampai masuk angin.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.