Waktu Bersamamu

Insiden di Panti Asuhan



Insiden di Panti Asuhan

0"Panti Asuhan Xingchen…" Tentu saja Tang Xinluo mengetahui panti asuhan tersebut. Itu adalah panti asuhan yang sering dia kunjungi bersama ibunya. "Aku tahu, kenapa tiba-tiba kamu menanyakan ini? Panti asuhan itu sudah tidak ada sekitar 10 tahun yang lalu, kamu mau mencari teman?"     

Orang yang bertanya tentang panti asuhan, sebagian besar karena ada saudara atau teman yang menghilang. Dia ingat Blanc pernah memberitahunya bahwa Yue Ze adalah anak tunggal. Sejak kecil, pria itu besar seorang diri dan kesepian, sehingga kemungkinan dia mencari teman lebih besar daripada mencari keluarga.     

"Bukan..." Yue Ze menggelengkan kepala dan tersenyum datar dengan samar. "Aku ingat Asisten Lin bilang kalau dia adalah pernah tinggal di panti asuhan itu. Saat kecil, dia mendapat banyak bantuan dan perhatian dari ibumu, aku hanya merasa nama dari panti asuhan itu sangat unik."     

Tatapan Yue Ze yang dalam mendarat ke wajah Tang Xinluo. Mata birunya bercahaya, seolah sedang mengamati dengan seksama, tapi juga seperti sedang menutupi sesuatu.     

Mendengar perkataan Yue Ze, Tang Xinluo menunduk dan mengenang masa lalunya. Dia sama sekali tidak menyadari tatapan pengamatan dari pria itu. "Benar, sangat unik… Xingchen. Hmm, aku ingat ibuku pernah bilang kalau waktu kecil aku sangat menyukai panti asuhan itu, seperti aku sangat menyukai namanya. Waktu kecil, aku sering ke sana."     

"Tapi, suatu hari di sana terjadi insiden, sampai-sampai membuat aku mengalami demam tinggi selama beberapa hari setelah pulang dari sana. Setelah aku sembuh, ibu sangat marah dan tidak mau membawaku ke sana untuk bermain lagi." Saat mengenang kejadian itu, ujung bibir Tang Xinluo tidak tahan untuk terangkat. Masa kecil yang tanpa kegelisahan dan kesulitan, ditambah dengan hari-hari penuh kasih sayang dari ayah dan ibunya yang selalu terasa sangat cepat berlalu.     

"Aku kira saat kamu kecil, kamu adalah anak perempuan yang sangat penurut, aku tidak menyangka kalau kamu bisa juga membuat ibumu marah. Insiden apa yang kamu perbuat waktu itu?" tanya Yue Ze dengan santai, namun ada maksud mendalam pada mata birunya.     

"Aku hanya tidak sengaja membuat kalungku…"     

"Xinluo, Xinluo… Cepat kemari! Sutradara Su sudah kembali!"      

Tiba-tiba, pembicaraan dua orang itu terputus karena seseorang. Lin Qian membuka pintu dan berlari masuk ke dalam ruangan itu.     

"Sutradara Su sudah pulang, dia di luar… Dan… Dan ada orang-orang Tuan Muda Qiao, cepat keluarlah!"     

Mendengar perkataan Lin Qian, Tang Xinluo segera berdiri dan keluar dari sana. Dia sama sekali tidak memperhatikan pandangan Yue Ze di sampingnya yang penuh dengan gejolak perasaan yang berusaha ditutupi. Tang Xinluo… Dia, pasti dia orangnya! Tidak, aku tidak bisa secepat ini membuat kesimpulan, batinnya.     

Yue Ze berusaha menekan gejolak perasaan di dalam hatinya. Jari-jarinya yang terlihat jelas urat-uratnya mengepal erat, kemudian perlahan terbuka lagi. "Tunggu dulu… Tunggu dulu…"     

Baru dengan bukti kalung saja, jadi Yue Ze belum bisa membuat kesimpulan. Dia harus menunggu lagi.     

***     

Sementara itu, Tang Xinluo berlari ke lokasi syuting. Dia langsung melihat Su Qing yang berdiri di depan kamera dengan wajah kesal.     

"Xiao Qing!"     

"Xinluo?" Melihat Tang Xinluo, terlintas tatapan heran di wajah Su Qing. Kemudian dia tiba-tiba meletakkan pengeras suara di tangannya dan berbalik keluar dari lokasi syuting.     

"Eh, Xiao Qing, kenapa kamu lari? Tunggu aku…"     

Begitu melihat Tang Xinluo, Su Qing langsung berbalik lari. Sikapnya ini benar-benar sangat aneh. Tang Xinluo juga menyadari bahwa baju yang digunakan sahabatnya itu masih sama dengan baju yang kemarin dia pakai saat berjalan-jalan dengannya. Ini artinya… Semalam dia benar-benar bersama dengan Tuan Muda Qiao?! Batinnya.      

Su Qing baru berjalan sampai ke gerbang, dia belum keluar, namun sudah disambut dengan lima orang utusan Qiao Mohan. Beberapa utusan itu masing-masing membawa banyak barang dan kebetulan memenuhi jalan keluar.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.