Waktu Bersamamu

Mulai Menyelidiki Masalah Itu (1)



Mulai Menyelidiki Masalah Itu (1)

0Dengan sifat Qiao Yinyin, jika saja tanpa sengaja dia bertemu dengan Gu Xuan'er di Negara M dan melakukan kesalahan hingga berujung 'berteman' dengannya, maka mungkin saja dia masih membencinya seperti saat pertama kali mengenalnya.     

"Itu berarti Gu Xuan'er menggunakan utang budi dan mengikat suami Xinluo?" Su Qing ingat dengan sikap Qiao Mohan kepada Gu Xuan'er dan merasa semakin yakin. "Tidak heran kakakmu begitu tidak suka dengan Gu Xuan'er. Saat dia mengatakan Lu Yuchen tidak menyukai Gu Xuan'er, aku mengira dia sengaja membela temannya itu. Tapi, sekarang sepertinya semuanya benar…"     

"Kak Qingqing, Kak Xuan'er tidak mungkin sengaja mengikat Kak Yuchen. Aku dengar sepertinya karena dia pernah menyelamatkannya, jadi Kak Yuchen berutang budi dengannya."     

"Memangnya ini zaman apa? Mana ada utang budi, lalu membayarnya dengan dirinya sendiri?" kata Su Qing sambil dengan kesal menepuk tangannya sendiri. "Xinluo, kamu harus bertanya mengenai masalah ini kepada Lu Yuchen sampai jelas. Kalau itu memang benar, maka kamu harus membuatnya memikirkan cara untuk memutuskan hubungan dengan wanita itu."     

"Xiao Qing, kemarin Lu Yuchen mengatakan kepadaku tentang hal ini, dia memang mengatakan dia berutang budi kepada Gu Xuan'er. Selain itu, beberapa hari yang lalu tanpa sengaja aku bertemu dengan mereka berdua, walaupun sikap Lu Yuchen dengannya terlihat begitu akrab, tapi entah kenapa aku merasa ada yang aneh," tutur Tang Xinluo. Dia kembali mengingat saat dirinya melihat Lu Yuchen membantu memegangi tubuh Gu Xuan'er dan dia seketika mengerutkan alisnya.     

"Benar, aku baru ingat! Saat aku bertemu dengan Lu Yuchen dan Gu Xuan'er, jelas-jelas mereka awalnya terlihat sedikit jauh, tapi saat aku melihat ke arah mereka dan Lu Yuchen melihatku, saat itu dia tiba-tiba bersikap dekat dan membantu Gu Xuan'er. Saat itu, aku… Aku hanya memedulikan rasa sakit hatiku dan tidak memperhatikan hal yang aneh. Aku ingat… Saat itu, raut wajah Gu Xuan'er benar-benar terlihat terkejut. Perasaan terkejut kalau harus dijelaskan maka… Seperti mereka biasanya tidak sedekat itu."     

Saat mendengar perkataan Tang Xinluo, Qiao Yinyin menganggukkan kepalanya, lalu berkata, "Kak Xinluo, perkataanmu memang benar, walaupun Kak Yuchen hampir saja menikahi Kak Xuan'er, tapi mereka tidak pernah memiliki hubungan yang sangat dekat. Kak Yuchen sangat jarang sekali melakukan apa pun secara terlebih dahulu dan sering sekali Kak Xuan'er dengan wajah lemah melingkarkan tangannya di tangan Kak Yuchen."     

Qiao Yinyin pernah menganggap Gu Xuan'er sebagai saingan, jadi dia memperhatikan setiap gerakannya dengan seksama.     

"Ternyata begitu…" Tang Xinluo merasa semakin yakin dan perasaannya menjadi semakin stabil.     

"Menurut kalian, kenapa Lu Yuchen melakukan hal seperti ini? Kalau benar apa yang dia katakan, dia tidak menyukai Gu Xuan'er, lalu kenapa saat itu dia berpura-pura memiliki hubungan yang dekat dengannya?"     

"Tentu saja alasannya sangat sederhana, dia mau kamu cemburu," jawab Su Qing.     

Qiao Yinyin juga ikut menganggukkan kepalanya dan berkata, "Benar, aku juga merasa seperti itu."     

Tang Xinluo merasa perkataan mereka ada benarnya, tapi dia merasa masih ada yang janggal. Lu Yuchen memang ada kemungkinan melakukan itu untuk membuatku cemburu, tapi dia bisa bicara secara langsung kepadaku masalah Gu Xuan'er. Kalau hanya masalah berutang budi, maka dia tidak mungkin berusaha untuk menyembunyikannya dariku. Kemarin saat di kantornya, dia sudah mengakui kalau dia hanya berutang budi dengan Gu Xuan'er, jadi itu bukan sebuah rahasia lagi, tapi aku yakin masih ada hal yang tidak dia katakan, pikirnya.     

Tang Xinluo tiba-tiba bangkit berdiri dan berkata, "Xiao Qing, Yinyin, aku ingin bertemu dengan Qiao Mohan!"     

***     

"Kakak ipar, kamu bisa menghubungiku, tidak perlu sampai langsung datang ke sini," ujar Qiao Mohan yang langsung pulang dari perusahaannya. Saat melihat Tang Xinluo, dia langsung menyambutnya dengan hangat. Tapi sebenarnya, dia malah merasa pahit. Setelah Lu Yuchen dan Tang Xinluo bertengkar, kemarin malam dia menemani sahabatnya minum bir sepanjang malam dan mendengarkan semua ceritanya. Sedangkan hari ini, Tang Xinluo datang secara langsung untuk menemuinya. Bahkan Su Qing dan Qiao Yinyin menghubungi dan mendesaknya untuk segera pulang.     

Ini benar-benar buruk, aku hanya berharap Tang Xinluo tidak akan bertanya masalah tentang 'orang itu'. Selain masalah itu, maka aku bisa mengatakan apa pun kepadanya, batin Qiao Mohan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.