Waktu Bersamamu

Bukannya Ini Kalung yang Selalu Kamu Cari?



Bukannya Ini Kalung yang Selalu Kamu Cari?

0"Bicaralah setelah rambutmu kering…" ucap Lu Yuchen. Dia mengerutkan alisnya, kemudian melepaskan tangan Tang Xinluo.     

Saat Lu Yuchen melihat Tang Xinluo mencibirkan bibirnya dan terlihat tidak senang, dia dengan sabar menasehatinya, "Kamu masih dalam masa pemulihan…. Kalau tidak mengeringkan rambutmu dengan benar, nanti kamu bisa sakit, kamu tidak mau kan?"     

Walaupun suaranya sangat hangat, tapi wajah Lu Yuchen terlihat datar. Tang Xinluo yang melihat wajah serius Lu Yuchen langsung mengetahui bahwa hal tersebut tidak bisa kompromi. Dia pun hanya bisa duduk dengan diam dan membiarkan suaminya mengeringkan rambutnya.     

Setelah rambutnya kering dan sebelum Tang Xinluo mulai bicara, Lu Yuchen membawa hair dryer masuk ke dalam kamar mandi. Tidak lama kemudian, dia kembali keluar dan membawa pakaian bersih untuk istrinya dan membantunya menggunakannya.     

"Hm… Lu Yuchen, sekarang aku sudah boleh bicara?" Tang Xinluo memperhatikan raut wajah Lu Yuchen. Dia selalu merasa pria itu benar-benar sangat aneh hari ini. Suaminya sekarang sedang memeluknya dan membantunya menggunakan pakaian itu.     

"Tangan…" Lu Yuchen mengerutkan alisnya dan tidak menghiraukan perkataan Tang Xinluo.     

Tang Xinluo seketika kehilangan keberaniannya untuk bicara dan hanya mengangkat tangan kanannya sesuai permintaan Lu Yuchen. Dia sebenarnya sedang marah karena apa? Dia bertanya-tanya dalam hati.     

Setelah mengangkat tangan kanannya, Tang Xinluo kembali mengangkat tangan kirinya. Kemudian, Lu Yuchen mulai mengancingkan satu persatu kancing pakaian itu. Setelah dia selesai memakaikan atasan, dia juga membantunya untuk menggunakan celana.      

Saat ini, Tang Xinluo benar-benar merasa sangat malu. Setelah Lu Yuchen selesai membantunya berpakaian, dia baru mengangkat kepalanya dan melihat pria itu dengan mata berair. Sorot matanya seolah mengatakan, 'Sudah kan? Apa aku masih tidak boleh bicara?'. Wajahnya yang memelas terlihat seperti sudah diperlakukan dengan tidak adil.     

Sementara itu, Lu Yuchen melihat wajah Tang Xinluo, bola matanya yang berwarna hitam itu seketika terlihat muram.      

Sebelum Tang Xinluo bicara, dia merasa ada benda yang menyentuh tubuh bagian bawahnya. Hal itu sama sekali tidak asing baginya dan dalam sekejap tubuhnya menjadi sangat tegang. Suasana seketika menjadi sangat tegang. Setelah beberapa saat berlalu, dia mendengar suara Lu Yuchen yang pelan dan serak di telinganya.     

"Katakan, apa yang ingin kamu katakan?" tanya Lu Yuchen. Sebenarnya, sejak tadi dia sengaja untuk mengulur waktu karena dia sudah mengetahui bahwa Tang Xinluo ingin mengatakan sesuatu yang serius kepadanya. Dia tidak tahu apa yang ingin dikatakan oleh wanita itu, tapi dirinya sendiri memiliki begitu banyak hal yang tidak bisa dikatakannya saat ini kepadanya. Dia takut jika Tang Xinluo akan bertanya tentang Keluarga Tang, atau menanyakan tentang dirinya yang bersikap aneh hari itu hingga membuatnya melahirkan sebelum waktunya.     

Sebelum Lu Yuchen menyelidiki identitasnya dengan jelas dan Tang Xinluo melewati masa pemulihannya, dia tidak ingin istrinya ini mengetahui hal tersebut. Sedangkan untuk masalah 'dirinya yang lain', dia hanya berharap wanita ini tidak akan pernah mengetahuinya seumur hidup. Namun sayang sekali, Tang Xinluo adalah wanita yang pintar dan sensitif.     

Saat melihat sorot mata Tang Xinluo yang sedang melihatnya dan terus berharap untuk bisa bicara serius dengan dirinya, akhirnya Lu Yuchen tidak tega lagi untuk menolaknya. Dia sadar bahwa jika memang sudah waktunya untuk terjadi, maka akan terjadi. Dia sudah mempersiapkan diri untuk mendengarkan apa yang tidak ingin didengarnya dari mulut wanita ini. Kemudian, dia mendengar Tang Xinluo bertanya dengan cepat kepada dirinya.     

"Aku mau menunjukkan sesuatu padamu… Ini, lihatlah, bukannya ini adalah benda yang selalu ingin kamu temukan?"     

Setelah mengatakan itu, Tang Xinluo mengeluarkan sebuah kalung kristal kuning dari bawah bantalnya. Lu Yuchen belum sempat melihatnya karena dia menggenggamnya. Kemudian, dia membuka telapak tangannya dan menunjukkannya di depan wajahnya.     

"Lihatlah, bukannya ini kalung yang selalu kamu cari?" tanya Tang Xinluo.     

Qiao Mohan secara diam-diam menceritakan masa lalu Lu Yuchen dengan Gu Xuan'er tanpa sepengetahuan Lu Yuchen. Oleh karena hal itu, akhirnya Tang Xinluo mengetahui bahwa kalung itu adalah kunci utama dalam peristiwa tersebut. Di hari saat anak mereka lahir, semua ingatan yang sebelumnya hilang dari ingatannya kembali lagi. Dan akhirnya, dia sekarang mengetahui bahwa saat itu, setelah dirinya demam tinggi, dia kehilangan semua ingatannya yang berhubungan dengan Lu Yuchen kecil. Sekarang, dia ingat bahwa dirinya dan Lu Yuchen sudah saling mengenal jauh sebelum mereka menandatangani kontrak.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.