Waktu Bersamamu

Memberitahu Kebenarannya Kepada Shen Wan (8)



Memberitahu Kebenarannya Kepada Shen Wan (8)

0Gu Zonghan yang marah akhirnya langsung pergi ke kamar rawat inap Gu Xuan'er. Saat dia masuk, suasana hati Shen wan sudah tenang. Ibunya itu sedang duduk di samping ranjang sambil menyentuh wajah bengkak Gu Xuan'er dengan mata berair. Sementara Paman Zhong entah pergi ke mana karena di dalam sana hanya tersisa Gu Zihan yang sedang sibuk dengan ponselnya sendiri sambil menemani Shen Wan. Saat Gu Zihan melihat Gu Zonghan kembali, dia langsung bangkit berdiri.     

"Kak, akhirnya kamu kembali juga. Cepat minta maaf kepada ibu, aku tidak pernah melihat anak seperti dirimu yang bisa melakukan itu kepada ibunya sendiri," ucap Gu Zihan. Sejak kecil, dia tidak pernah akur dengan Gu Zonghan, sehingga saat ada kesempatan, dia ingin mengalahkannya.     

Shen Wan yang sebelumnya sudah tenang kembali menjadi emosional saat mendengar perkataan Gu Zihan. Dia menundukkan kepalanya dan berkata, "Tidak perlu menyuruh kakakmu minta maaf, ibu tidak berani menerimanya… Dia sekarang adalah Tuan Muda Keluarga Gu yang terhormat, seluruh keluarga ini akan menjadi miliknya, cepat atau lambat dia tidak akan memerlukan ibumu ini."     

Di mata Shen Wan, Gu Zonghan sama dengan Gu Xinheng yang tidak pernah tahu cara menghibur wanita. Dia menangis pelan saat melihat Gu Zonghan yang tetap diam saja dan tidak terlihat mau meminta maaf kepadanya, dia semakin yakin bahwa pemikirannya itu memang benar. Memang, di keluarga ini yang sayang kepadaku hanya Zihan dan Xuan'er, pikirnya.     

Gu Zonghan mengerutkan alisnya. Saat mendengar perkataan Shen Wan dan Gu Zihan, perasaan lelah dalam hatinya perlahan mulai memuncak. Entah sejak kapan dimulai, tapi hubungannya dengan kedua orang tuanya perlahan semakin menjauh. Hubungannya dengan ayahnya sebenarnya masih sedikit lebih baik. Dia merasa mungkin karena dia sudah dewasa, sehingga dirinya telah berubah menjadi lebih mandiri dan tidak bergantung kepada orang lain seperti saat masih kecil.     

Tapi untuk Shen Wan...     

Gu Zihan dan Gu Xuan'er tidak suka kepada dirinya dan selalu mencari masalah dengannya. Oleh karena itu, kedua orang tersebut sangat suka bicara berbagai hal buruk tentangnya kepada Shen Wan. Bagaimanapun juga, Gu Zihan adalah adiknya, jadi dia tidak bisa menyalahkannya. Namun untuk Gu Xuan'er…     

Saat melihat Gu Xuan'er yang menempati tempat adiknya selama ini, amarah Gu Zonghan semakin lama semakin memuncak. Dia merasa marah karena memikirkan Gu Xuan'er yang mengambil tempat Gu Rourou. Dia sendiri tidak akan segan untuk membuat perhitungan kepada Gu Xuan'er.     

"Zonghan, kenapa kamu melihat adikmu seperti itu? Kamu tidak boleh melihat adikmu seperti itu!" Shen Wan menyadari pandangan Gu Zonghan ke arah Gu Xuan'er seperti ingin menghancurkannya. Dia langsung ingat, dulu Gu Xuan'er pernah mengatakan kepada dirinya bahwa Gu Zonghan sering menindasnya secara diam-diam. Dia pun langsung marah dan bangkit berdiri untuk melindungi Gu Xuan'er.     

Sejak kecil, Shen Wan mengetahui bahwa Gu Zonghan tidak pernah bersikap baik kepada Gu Xuan'er dan suka menindasnya. Namun sekarang, Gu Xuan'er dalam keadaan seperti ini, dia tidak ingin Gu Zonghan melakukan apa pun kepadanya.     

"Bu…" Gu Zonghan melihat ke arah Shen Wan dengan sorot mata rumit. Dia berjalan ke depan Shen Wan dan wajahnya menjadi serius. "Bu, aku beritahu satu hal. Gu Xuan'er bukan adikku, adikku yang asli…"     

"Omong kosong…" Shen Wan tanpa berpikir panjang langsung mengangkat tangan kanannya dan menampar Gu Zonghan.     

Saat ini, kebetulan Lu Yuchen berjalan masuk dan dia melihat semua itu dari depan pintu kamar rawat inap. Suara tamparan yang keras terdengar jatuh di pipi kiri Gu Zonghan. Bekas telapak tangan berwarna merah kini tampak jelas di wajahnya. Gu Zonghan hanya tertegun, dia melihat ke arah Shen Wan dengan tatapan tidak percaya. Begitu pula dengan Gu Zihan, namun kemudian dia tersenyum dingin dan merasa senang dalam hati.     

Sedangkan Shen Wan, matanya yang indah tampak berair. Namun kemudian, amarah menutupi perasaan menyesalnya. Dia lalu berkata, "Gu Zonghan, ibu tahu sejak kecil kamu suka menindas Xuan'er. Kamu ini kakaknya, bagaimana bisa bersikap seperti ini, kamu membuat ibu kecewa!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.