Waktu Bersamamu

Merasa Tersentuh, Ingin Memberitahu Kebenaran



Merasa Tersentuh, Ingin Memberitahu Kebenaran

0Tidak lama kemudian, Lu Yuchen sudah melepaskan semua pakaiannya. Setelah itu, Tang Xinluo hanya merasa seluruh tubuhnya kembali dipeluk oleh suaminya. Mungkin karena Lu Yuchen takut Tang Xinluo akan merasa canggung, sehingga dia langsung menggendong dan menurunkannya ke dalam bathtub. Namun, tidak seperti bayangan Tang Xinluo, Lu Yuchen tidak ikut masuk dan malah duduk di samping bathtub. Pria itu hanya membantunya membersihkan tubuhnya dengan lembut.     

"Kamu… Tidak perlu, aku bisa melakukannya sendiri." Tang Xinluo hampir saja menggigit lidahnya sendiri. Lu Yuchen yang begitu hangat dan perhatian benar-benar membuatnya merasa tidak terbiasa. Padahal, beberapa hari yang lalu, suaminya itu terlihat sangat berbeda dari saat ini. Lu Yuchen yang terus melihat tubuhnya serta jari kasarnya yang menggosok tubuhnya, membuat Tang Xinluo merasa seperti ada ilusi api di depannya yang bisa membuatnya terbakar jika terus begini.     

"Hm…"     

Tang Xinluo mengira Lu Yuchen akan menolak permintaannya, namun pria itu dengan mudahnya menyetujui permintaannya. Kemudian, suaminya itu memberikan handuk kecil basah kepadanya.     

"Kamu santai saja mandinya, aku akan membantumu mencuci rambutmu," ucap Lu Yuchen. Setelah mengatakan itu, dia mengambil sebuah handuk lain dan melingkarkannya di leher Tang Xinluo. Kemudian, dia mengambil air dan membasahi rambut istrinya.     

"..."     

Tang Xinluo benar-benar tidak menyangka Lu Yuchen hanya membantunya mencuci rambutnya tanpa menyentuh dirinya ataupun berbuat yang aneh-aneh sama sekali. Dia hanya dapat merasakan jari lentik pria itu yang sedang memijat kepalanya. Gerakannya begitu berhati-hati dan penuh dengan perasaan. Karena posisinya saat ini berbaring di dalam bathtub, dia perlahan membuka sedikit matanya dan diam-diam melihat raut wajah suaminya. Dia tidak bisa menahan diri untuk melakukan itu.     

Uap air panas yang ada di dalam bathtub membuat Lu Yuchen sedikit mengerutkan alisnya. Dia lalu menundukkan kepalanya dan dengan lembut membersihkan busa yang ada rambut Tang Xinluo. Wajahnya sebelumnya sudah sangat tampan, tapi karena dia sedang fokus melakukan sesuatu, ketampanannya seolah menjadi bertambah dan menjadi lebih memikat. Tang Xinluo pun seketika tertegun melihat wajah Lu Yuchen.     

Setelah membantu mencuci rambutnya, Lu Yuchen melihat wajah Tang Xinluo. Mereka berdua seketika saling bertukar pandang. Orang yang diam-diam melihat Lu Yuchen tertangkap basah, tentu saja wajah Tang Xinluo langsung kembali merah karena merasa malu. Jantungnya juga berdetak dengan semakin cepat.     

Lu Yuchen melihat tingkah Tang Xinluo, tapi dia tidak menggodanya ataupun menertawakannya. Dia hanya diam saja dan mengambil sebuah handuk bersih untuk membungkus rambut panjang istrinya. Setelah itu, dia bangkit berdiri untuk mengambil handuk yang tadi diberikannya kepada Tang Xinluo, lalu menyeka tubuhnya dengan lembut. Setelah seluruh tubuh istrinya sudah bersih, dia pun menggendongnya keluar dari dalam bathtub. Dia lalu menggunakan bathrobe untuk membalut tubuh wanita itu.     

"Tunggu aku…"     

Tang Xinluo yang menggunakan bathrobe diletakkan oleh Lu Yuchen di atas ranjang. Setelah suaminya mengatakan hal itu di samping telinganya dengan suara serak, dia melihatnya yang berbalik badan, lalu masuk ke dalam kamar mandi.      

Tidak lama kemudian, Lu Yuchen keluar dari dalam kamar mandi dengan membawa handuk lagi dan hairdryer. Saat ini memang sudah musim panas, tapi karena Tang Xinluo baru saja melahirkan, kamar rawat inapnya tidak menggunakan pendingin ruangan, sehingga setelah keluar dari kamar mandi, kamar rawat inap tersebut terasa sedikit panas. Tang Xinluo dapat melihat bahwa walaupun Lu Yuchen menggunakan bathrobe, tapi tubuhnya tetap terlihat basah.     

Lu Yuchen menggunakan handuk itu untuk mengeringkan rambut Tang Xinluo yang masih basah. Rambut hitamnya yang pendek itu sudah berantakan dan basah karena keringat. Namun walaupun begitu, dia tetap duduk di atas ranjang, kemudian mengeringkan rambutnya.     

Perasaan Tang Xinluo seketika menjadi sangat kacau. Walaupun anak mereka lahir dengan selamat dan dia terus mengatakan kepada dirinya sendiri untuk memaafkan serta memahami Lu Yuchen, tapi semua yang terjadi sebelum dia melahirkan masih membuatnya merasa diperlakukan tidak adil. Hal itu membuatnya baru teringat tentang masalah kalungnya. Dia sendiri belum mengatakan apa pun kepada Lu Yuchen. Tapi saat ini, semua amarahnya kepada pria itu sudah menghilang sepenuhnya. Dia dapat merasakan seberapa dalam cinta suaminya kepada dirinya.     

Saat memikirkan itu, Tang Xinluo tiba-tiba memegang tangan Lu Yuchen yang memegang hair dryer dan berkata, "Tunggu sebentar, ada yang ingin aku katakan kepadamu."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.