Waktu Bersamamu

Anak Itu Sangat Menggemaskan



Anak Itu Sangat Menggemaskan

0Awalnya, mereka semua mengira jika anak yang lahir prematur akan memiliki masalah kesehatan. Namun, tidak ada yang menyangka setelah memeriksanya, dokter mengatakan bahwa selain tubuhnya yang lebih kecil dari bayi pada umumnya, anak laki-laki Keluarga Lu memiliki tubuh yang sangat sehat dan normal. Hanya saja, anak tersebut membutuhkan perhatian khusus, sehingga setelah tumbuh besar nanti, dia akan memiliki tubuh yang sehat.     

Saat mendengar perkataan dokter, Zhuo Yarong langsung berdoa dan mengucap syukur. Dia memegang kaca ruangan itu, matanya terlihat berkaca-kaca, lalu dia berkata, "Anak ini memiliki wajah yang sangat bagus, kulitnya putih, matanya juga cantik dan lihatlah hidung kecilnya yang mancung. Dia sama seperti ayahnya!"     

Yue Ze yang mendengar itu tidak mengetahui bagaimana harus membalas perkataan Zhuo Yarong. Dia melihat ke arah anak yang ada di dalam inkubator itu. Kulitnya keriput seperti monyet kecil, lalu matanya cantik? Anak itu bahkan belum membuka matanya, bagaimana Nyonya Lu bisa tahu matanya indah dan seperti Lu Yuchen? Batinnya.     

Namun, Yue Ze tidak mengatakan apa pun, dia mengerutkan alisnya dan masih terus memperhatikan anak di dalam inkubator itu. Entah kenapa dia merasa seperti sudah terpengaruh oleh perkataan Zhuo Yarong. Semakin melihatnya, dia tiba-tiba jadi merasa bahwa mata anak itu seperti milik Tang Xinluo. Matanya seperti Tang Xinluo. Hmm… Mulutnya seperti Lu Yuchen… Telinganya, sepertinya mirip saat aku masih kecil? Benar juga, bagaimanapun aku sepupu ibunya, batinnya.     

Walaupun Yue Ze hanya sepupu Tang Xinluo, tapi seorang paman tetaplah paman. Mungkin karena alasan ini dia menjadi semakin menyukai 'monyet kecil' itu yang merupakan keponakannya.     

Zhuo Yarong dan Yue Ze berada di sana untuk waktu yang lama. Mereka terus melihat ke arah anak yang ada di dalam inkubator yang sedang tidur itu. Sedangkan di kamar rawat inap, Tang Xinluo perlahan mulai bangun.     

"Xinluo, kamu sudah sadar?" tanya Lu Yuchen.     

Tang Xinluo baru saja menggerakkan kelopak matanya dan dia langsung mendengar suara gemetar seorang pria. Dia berusaha membuka matanya dan langsung melihat wajah tampan Lu Yuchen.     

"Kamu…" Ini pertama kalinya Tang Xinluo melahirkan anak, walaupun semuanya baik-baik saja, tapi saat berusaha untuk bangkit duduk, tanpa sadar dia langsung menahan nafasnya.     

"Jangan terburu-buru, berbaringlah dulu," ujar Lu Yuchen. Melihat Tang Xinluo yang masih sangat lemah hendak bangkit duduk, dia pun langsung memegang tubuhnya dengan sigap.     

"Berbaringlah dulu ya, kata dokter kamu baru saja kehilangan banyak darah, tapi kamu berhasil diselamatkan tepat waktu. Karena kehilangan begitu banyak darah, jadi sebaiknya kamu berbaring terlebih dahulu… Jangan banyak bergerak."     

Saat ini, Lu Yuchen sama sekali tidak terlihat seperti dirinya yang dingin dan arogan seperti biasanya. Dia dengan hati-hati membantu Tang Xinluo untuk kembali berbaring. Kemudian, dia membuat ranjang rumah sakit menjadi lebih tinggi dengan perlahan agar Tang Xinluo bisa bersandar dengan posisi setengah berbaring.     

Setelah melakukan semua itu, dia tidak mengatakan apa pun kepada Tang Xinluo. Lalu, dia mengambil segelas air untuknya dan berkata, "Minumlah air hangat dulu, sopir sedang menjemput Bibi Zhang. Nanti, Bibi Zhang akan datang membawakan sup ayam untukmu."     

Tang Xinluo masih belum sadar sepenuhnya karena otaknya masih terkejut. Tapi, sekarang dia sudah mengingat apa yang terjadi sebelum dirinya kehilangan kesadaran. Dia mengingat saat Lu Yuchen dengan suara dingin mengatakan dirinya kotor. Namun, dia merasa Lu Yuchen yang sebelumnya dengan yang sekarang sedang menemaninya saat ini seperti dua orang yang berbeda. Lu Yuchen sebenarnya apa yang sedang kamu lakukan… Tunggu, perutku… Gumamnya dalam hati.     

Tang Xinluo baru teringat dengan anaknya.     

"Aku… Lu Yuchen… Perutku? Anak kita?" tanya Tang Xinluo. Dia ingat bahwa saat masuk ke dalam ruang operasi, dokter menyuruhnya untuk berusaha keras. Namun, kemudian dia merasa kekuatannya perlahan mulai hilang. Dia mendengar berbagai suara yang kacau di sekelilingnya dan dia hanya merasa tubuhnya semakin lama semakin dingin.     

Kemudian…     

Anakku? Di mana anakku? Tanya Tang Xinluo.     

"Xinluo jangan panik, anak kita lahir dengan selamat. Sesuai dengan hasil USG, anak kita laki-laki. Tapi karena lahir prematur, dia sekarang diletakkan di dalam inkubator. Setelah keadaanmu lebih baik, aku akan membawamu menemuinya," tutur Lu Yuchen. Kelahirannya yang prematur membuat anak itu tidak bisa keluar dari inkubator, sehingga mereka hanya bisa pergi ke ruang bayi untuk melihatnya.     

Saat Tang Xinluo mendengar perkataan Lu Yuchen dia menghela napas lega. Sekarang dia tidak memiliki waktu untuk mengkhawatirkan hal yang lain, semua pikirannya terfokus kepada anaknya. Dia pun bertanya, "Bagaimana keadaan anak kita? Apa dia sehat? Dia lahir prematur, apa ada masalah dengan tubuhnya?"     

"..." Lu Yuchen tiba-tiba tidak bisa mengatakan apa pun karena setelah tiba di rumah sakit, dia langsung menjaga Tang Xinluo hingga sadarkan diri. Saat Tang Xinluo bertanya tentang keadaan anak mereka, dia baru teringat. Sebagai seorang ayah, dia sama sekali belum melihat anak mereka.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.