Waktu Bersamamu

Mulai Menyelidiki Masalah Itu (2)



Mulai Menyelidiki Masalah Itu (2)

"Kakak ipar, silakan duduk."     

"Hm, kamu juga duduklah," ucap Tang Xinluo sambil duduk di atas sofa. Su Qing dan Qiao Yinyin juga ikut duduk di sampingnya.     

Qiao Mohan seketika gemetar karena merasakan tekanan dari sorot mata ketiga wanita itu. Setelah itu, dia perlahan-lahan duduk di seberang mereka. Saat ini, semua sikap tidak serius yang biasanya ditunjukkannya menghilang.     

"Kakak ipar, Yinyin mengatakan kalau kamu sudah mendapatkan ingatanmu kembali dan ada hal yang ingin kamu tanyakan kepadaku. Apa yang ingin kamu tanyakan? Aku janji akan mengatakan semua yang aku ketahui, aku tidak akan…"     

"Tidak perlu banyak bicara…" ujar Su Qing yang memotong perkataan Qiao Mohan. "Katakan semua yang kamu ketahui tentang Gu Xuan'er, jangan ada yang kamu tutupi!"     

Sebelum mereka bertiga datang kemari, mereka sudah membuat kesepakatan. Mereka yakin bahwa Qiao Mohan akan berusaha untuk melindungi Lu Yuchen, walaupun mereka berharap pria itu akan mengatakan yang sebenarnya. Jika mereka bisa mendapatkan apa yang ingin mereka ketahui, maka mereka akan membiarkan pria itu begitu saja.     

Saat Qiao Mohan mendengar itu, bola matanya seketika menjadi berbinar. Ternyata mereka ingin aku mengatakan tentang wanita tidak tahu malu itu… Sepertinya, Tang Xinluo sudah mulai meragukan Gu Xuan'er. Kalau begitu, maka semuanya akan menjadi mudah, aku juga sudah lama sekali tidak menyukai wanita itu, gumamnya dalam hati.     

"Baiklah, Qingqing aku akan melakukan yang kamu katakan… Kalian ingin tahu masalah Gu Xuan'er, maka… Aku akan memulai dari hubungan mereka berdua," kata Qiao Mohan. Dia tidak bertanya bagaimana Tang Xinluo bisa mengetahui masalah Gu Xuan'er dan langsung bicara.     

Suara Qiao Mohan yang berat dan pelan itu memenuhi ruang tamu. Setelah pria itu selesai berbicara, Tang Xinluo baru mengetahui bahwa ternyata saat masih kecil, Lu Yuchen pernah diculik. Saat penculikan itu, setelah para penculik mendapatkan uang, mereka tidak mau melepaskan Lu Yuchen kecil dan sudah bersiap untuk menenggelamkannya. Saat dalam perjalanan menuju laut, sepertinya ini belum saatnya Lu Yuchen kecil untuk meninggal. Tali yang mengikat tangannya terbuka, kemudian ketika para penculik sedang lengah dan mobil sedang berada di tengah kemacetan, Lu Yuchen kecil yang terus berpura-pura pingsan tiba-tiba membuka pintu mobil dan berlari. Dia berlari tanpa tujuan dan rasa panik. Pasalnya, selama penculikan itu dia terus merasakan penindasan dan siksaan yang membuatnya tidak mampu kabur dari mereka. Para penculik yang menyadari Lu Yuchen kecil kabur, langsung mengejarnya. Hingga saat Lu Yuchen kecil tiba di sebuah panti asuhan, tiba-tiba ada sebuah tangan kecil dari ujung dinding yang menariknya masuk ke dalam lubang yang ada di batang pohon besar untuk bersembunyi.     

"Orang yang menolong Lu Yuchen itu Gu Xuan'er?" Entah kenapa Tang Xinluo tiba-tiba mengatakan tebakannya itu, seolah dia berada di sana dan melihat kejadian tersebut secara langsung.     

"Hm, kakak ipar pintar," jawab Qiao Mohan sambil menganggukkan kepalanya. "Yang menolong Yuchen adalah Gu Xuan'er. Dia adalah anak yang hilang dari Keluarga Gu dan tinggal di panti asuhan itu. Kemudian, para penculik itu terus mendekat ke arah mereka, tapi karena mereka berdua masih kecil, jadi sama sekali tidak terlihat saat bersembunyi. Para penculik itu mengira kalau Lu Yuchen masuk ke dalam panti asuhan, sehingga mereka terus berjaga di sana sepanjang malam. Sampai keesokan harinya, mereka tidak menemukan keberadaan Lu Yuchen dan akhirnya mereka mengira dia sudah pergi jauh, jadi mereka pergi dan mencari di tempat lain. Saat itu, Lu Yuchen dan Gu Xuan'er akhirnya aman."     

Tang Xinluo dan Qiao Yinyin mendengarkan semua itu dengan seksama. Sementara Su Qing malah tiba-tiba menghela napas dan berkata, "Sepertinya suami Xinluo benar-benar berhutang budi kepada Gu Xuan'er. Tapi walaupun berutang budi, bukan berarti dia harus membalasnya menggunakan dirinya sendiri! Kalau ada masalah seperti ini, selama bertemu dengan orang yang berhati baik dan tulus, maka pasti akan ingin menolong, kan? Bukannya kemudian malah meminta untuk dinikahi."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.