Waktu Bersamamu

Ibu Melakukan Ini Hanya Karena Tidak Ingin Kehilanganmu



Ibu Melakukan Ini Hanya Karena Tidak Ingin Kehilanganmu

0Lu Yuchen pada akhirnya tetap pergi. Dia membawa kekecewaan dan tubuhnya yang terasa dingin pergi meninggalkan kediaman Keluarga Tang.     

Setelah Lu Yuchen pergi, Bibi Zhang datang dan mengetuk pintu kamar Tang Xinluo. Bibi Zhang bicara panjang lebar, sedangkan Tang Xinluo hanya duduk di atas ranjang dengan melamun. Dia tidak mendengar perkataan Bibi Zhang sama sekali. Setelah dia merasa Bibi Zhang sudah cukup bicara, dia pun memotong perkataannya dengan suara serak, "Bibi Zhang sudah cukup… Sudah malam, aku ingin tidur."     

Bibi Zhang hanya bisa berhenti bicara saat melihat sikap Tang Xinluo. Dia juga mengetahui bahwa wanita itu akhir-akhir ini berubah menjadi semakin lesu, jadi saat terbangun di tengah tidurnya, tentu saja dia tidak akan merasa senang. Akhirnya, dia menahan apa yang ingin dikatakannya. Dia lalu mendekat ke ranjang dan menyelimuti tubuh Tang Xinluo.     

Tang Xinluo membiarkan tubuhnya tertutup dengan selimut, lalu membalikkan tubuh dan memunggungi Bibi Zhang. Melihat hal itu, Bibi Zhang yang mengetahui suasana hati Tang Xinluo saat ini sedang buruk, tidak memikirkan sikapnya. Dia pun berjaga di sana untuk beberapa saat. Setelah mendengar suara napas Nyonya Muda-nya yang tenang dan memastikannya kembali tidur, dia akhirnya menghela napas. Dia menggelengkan kepalanya, lalu keluar dari kamar tidur itu.     

Setelah terdengar suara pintu yang tertutup dari belakang tubuhnya, Tang Xinluo yang sebelumnya 'tertidur' lelap di dalam kamarnya yang gelap itu membuka matanya. Bantalnya sejak lama sudah basah karena air matanya yang terus mengalir keluar. Dia tidak bisa mengendalikannya. Dia kemudian memejamkan matanya dan berusaha untuk menahan air matanya. Namun, saat ini dia baru menyadari bahwa dia tidak bisa mengendalikan dirinya dan apa pun yang dia lakukan tidak bisa menghentikan air mata itu.     

Jangan menangis… Tang Xinluo jangan menangis! Kamu adalah seorang ibu, kamu tidak boleh memberikan pengaruh buruk kepada anakmu! Batin Tang Xinluo.     

Tang Xinluo sudah putus asa untuk menahan air matanya. Setelah tidak tahan lagi, dia hanya bisa meringkukkan tubuhnya di dalam selimut. Kedua tangannya menutup mulutnya dan berusaha keras untuk mengendalikan perasaannya yang terasa begitu sakit dan sedih. Dia berusaha bersembunyi di dalam selimut dan tubuhnya tidak berhenti gemetar. Di dalam kepalanya, dia terus teringat sorot mata terakhir Lu Yuchen sebelum pergi. Walaupun kamarnya gelap, tapi dia dapat melihat mata hitam suaminya yang memancarkan sebuah kekecewaan. Dia mengetahui bahwa kali ini pria itu tidak akan kembali lagi untuk mencarinya. Pasalnya dia tahu, Lu Yuchen adalah pria yang sangat mementingkan harga dirinya. Selama ini, pria itu selalu berada di atas. Sedangkan dirinya selalu menginjak-injak harga diri Lu Yuchen, lagi dan lagi. Jadi, dia yakin Lu Yuchen tidak mungkin kembali datang menemuinya. Hal itu sama seperti Lu Yuchen yang membungkukkan tubuhnya di depannya dan membiarkan dirinya untuk menamparnya.     

Saat memikirkan hal ini, Tang Xinluo menundukkan kepalanya, lalu mengusap perutnya sambil berkata, "Sayang, maaf… Ibu membuatmu kehilangan ayah. Tapi kamu tenang saja, ibu kelak akan mencintaimu dua kali lebih banyak… Maafkan ibu, ibu melakukan ini hanya karena tidak ingin kehilanganmu…"     

***     

Setelah tidur larut malam, Tang Xinluo dibangunkan oleh Bibi Zhang pada keesokan harinya.     

"Nyonya Muda… Nyonya Muda, bangun…"     

"Hmm… Bibi Zhang, kenapa?"     

"Ya Tuhan, akhirnya Anda bangun juga. Semua salah saya. Anda tidak bangun sejak tadi, saya mengira karena kemarin malam tidak tidur dengan tenang. Sebenarnya saya tidak ingin membangunkan Anda, tapi barusan saya melihat Anda sudah seharusnya bangun, sehingga saya naik ke atas untuk melihat… Saat tiba di sini, saya melihat raut wajah Anda terlihat sedikit aneh… Saya berusaha membangunkan Anda sejak tadi dan Anda baru saja bangun sekarang."     

"Aku… Aku tidak apa-apa, hanya merasa lelah."     

"Apanya yang tidak apa-apa, lihatlah wajah Anda tidak terlalu baik… Biarkan saya memeriksanya…" Bibi Zhang pun mengulurkan tangannya dan menyentuh dahi Tang Xinluo. "Astaga, dahi Anda panas, Anda demam? Tidak bisa, tidak bisa… Nyonya Muda kita ke rumah sakit sekarang juga, hal ini tidak boleh ditunda!"     

Tang Xinluo benar-benar merasa dirinya tidak apa-apa. Dia hanya mengira kejadian kemarin malam membuatnya merasa kepalanya terasa berat, tapi bukan karena tidak enak badan. Namun, dia tidak bisa menahan Bibi Zhang yang begitu pank. Dia pun hanya bisa mengganti pakaiannya dan membiarkan pengawal mengantarnya ke tempat Diana untuk menjalani pemeriksaan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.