Waktu Bersamamu

Telepon untuk Menyuruh Tang Xinluo Melepaskan Posisinya



Telepon untuk Menyuruh Tang Xinluo Melepaskan Posisinya

0Raut wajah Tang Xinluo seketika menjadi dingin. Lawan bicaranya di seberang telepon tidak bersikap sopan, sehingga dia juga tidak menahan dirinya untuk bersikap tidak ramah juga.     

"Kalau kamu yang meneleponku, bukannya kamu seharusnya memperkenalkan dirimu terlebih dahulu? Kamu siapa dan ada perlu apa mencariku? Kalau ada yang mau kamu katakan, maka cepat katakan, waktuku sangat berharga."     

"Kamu… Tang Xinluo, kamu jangan sombong. Kamu kira kamu benar-benar adalah Nyonya Lu? Hm, aku beritahu kepadamu, aku…"     

Sebelum lawan bicaranya selesai berkata, Tang Xinluo langsung menutup telepon itu. Orang yang menghubunginya adalah Gu Xuan'er. Dia masih ingin mengatakan banyak hal, tapi tiba-tiba dia mendengar suara telepon yang terputus. Tang Xinluo, kamu berani menutup teleponku?! Batinnya.     

Su Qing yang ada bersama dengan Tang Xinluo bertanya, "Siapa yang menelepon? Kenapa kamu menutupnya?"     

"Tidak tahu, sepertinya orang gila. Dia menghubungi dan memakiku, dia bahkan tidak memperkenalkan dirinya," kata Tang Xinluo dengan tidak senang.     

"Di saat seperti ini, masih saja banyak orang gila yang menelepon. Nanti, kalau dia menelepon lagi kamu tidak perlu mengangkatnya."     

"Tidak apa-apa, lagi pula aku juga bosan, tidak ada salahnya menemaninya bermain," jawab Tang Xinluo. Walaupun mengatakan hal itu, tapi di dalam hatinya, sedikit banyak dia dapat menebak bahwa wanita yang menghubungi dan memakinya di saat seperti ini hanyalah Gu Xuan'er.     

Saat Tang Xinluo memikirkan kemungkinan itu, ponselnya kembali berbunyi. Dia mengangkat alisnya dan menerimanya.     

"Tang Xinluo, kamu tidak mengerti sopan santunya, beraninya menutup telepon orang sembarangan…" Suara wanita yang tajam kembali terdengar dari ponsel Tang Xinluo.     

"Orang yang tidak mengerti sopan santun adalah orang yang menelepon tanpa memperkenalkan diri. Aku sudah bilang waktu berharga, kalau kamu tidak mau mengatakan kamu siapa, aku akan menutup teleponnya," balas Tang Xinluo dengan tenang.     

Setelah mendengar Tang Xinluo hendak menutup teleponnya lagi, Gu Xuan'er langsung mengatakan identitasnya, "Aku Gu Xuan'er… Tang Xinluo, aku beritahu kepadamu, aku dan Lu Yuchen saling mencintai!"     

Tang Xinluo tidak menahan dirinya untuk tertawa saat mendengar hal itu. Lalu, dia berkata, "Hm, aku tahu… Lalu?"     

"Lalu…? Lalu, kamu seharusnya segera melepaskan statusmu!" Gu Xuan'er merasa benar-benar sangat marah. "Apa kamu tidak merasa malu menduduki posisi istri Yuchen, tapi kamu tidak bisa memberikan cinta yang dia mau?"     

Tang Xinluo seketika merasa benar-benar tertarik, dia tertawa dan bertanya, "Kamu yang merupakan pihak ketiga saja tidak tahu malu, kenapa aku sebagai istri sah Lu Yuchen harus malu? Apa yang perlu membuatku merasa malu?"     

"Aku… Aku bukan pihak ketiga! Aku dan Yuchen jelas-jelas mengenal dan bersama terlebih dahulu, kamu yang pihak ketiga dan masuk ke dalam hubungan kami!"     

"Oh, begitu?" Tang Xinluo tertawa dengan dingin, lalu melanjutkan, "Tapi bagaimana ini, aku sekarang adalah istri Lu Yuchen, istri sahnya. Sedangkan dirimu, hanya pihak ketiga yang masuk ke dalam hubungan pernikahan kami."     

"Tidak!" Gu Xuan'er merasa sangat marah karena Tang Xinluo, hingga dia hampir tidak bisa bernapas. Dia merasa jantungnya berdetak dengan sangat cepat, lalu dia segera berusaha keras untuk menenangkannya. Dia terus mengatakan kepada dirinya sendiri untuk tetap tenang karena tujuannya menelepon Tang Xinluo untuk membuatnya marah dan keguguran, sehingga dia tidak seharusnya merasa marah dan kehilangan kendali karena perkataan wanita itu.     

Gu Xuan'er menarik napas dalam-dalam, lalu dia kembali berusaha membuat Tang Xinluo marah dengan berkata, "Hm, Tang Xinluo, kamu tidak akan bisa merasa bangga begitu lama. Aku rasa kamu pasti sangat tahu alasan kenapa Yuchen menikahimu, itu karena menggantikanku untuk hamil! Setelah anak di dalam kandunganmu itu lahir, maka kelak dia akan memanggilku mami kalau kamu tidak pergi sekarang juga. Saat itu, aku bisa diam-diam menindasnya dan tidak memberikannya makan atau pakaian. Kalau kamu tidak mau anakmu mendapatkan perlakuan buruk, maka sebaiknya kamu memanfaatkan kesempatan ini dan segera bercerai dengan Yuchen!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.