Waktu Bersamamu

Tidak Berani Menyebutkan Nama ‘Gu Xuan’er’!



Tidak Berani Menyebutkan Nama ‘Gu Xuan’er’!

0"Sebenarnya, Keluarga Gu dan Keluarga Shen masih memiliki hubungan karena pernikahan kedua anggota keluarga. Anak perempuan kedua dari istri kedua Tuan Shen Jun yang bernama Shen Wan menikah dengan Gu Xinheng yang berasal dari Keluarga Gu."     

"Tertanya ada takdir yang seperti ini…" Setelah mendengar perkataan Lu Qi, Tang Xinluo tidak bisa menahan dirinya untuk semakin memikirkan hal ini. Yue Ze tiba-tiba mengatakan tentang Keluarga Shen dan Keluarga Gu kepada dirinya, kemudian ternyata kedua keluarga itu terikat karena takdir seperti ini. Dan dia pun sangat yakin bahwa Yue Ze tidak mungkin menyebutkan kedua keluarga itu tanpa ada alasan apa pun. Dia yakin ada sesuatu, tapi dia tidak bisa memikirkan apa alasannya.     

Saat ini, Tang Xinluo dan Lu Qi sudah berjalan keluar dari lokasi syuting. Lu Qi berjalan sambil memperhatikan reaksi Tang Xinluo dengan hati-hati. Saat melihat sang Nyonya Muda terus menundukkan kepalanya dan sibuk berpikir, dia tidak bisa menahan diri untuk menghela napas lega. Dia merasa sangat lega karena wanita itu tidak terus bertanya. Jika sampai wanita itu terus bertanya, hingga akhirnya ingin tahu berapa anak yang dimiliki oleh Gu Xinheng dan Shen Wan, lalu bertanya nama setiap anak-anak mereka, maka dia benar-benar tidak tahu bagaimana harus menjawab pertanyaan tersebut. Walaupun dirinya diberikan 10 keberanian, dia tetap tidak akan pernah berani menyebutkan tentang 'Gu Xuan'er' di depan Tang Xinluo.     

Saat sedang memikirkan itu, kemudian terdengar suara klakson tidak jauh dari tempat mereka. Semua pemikiran Tang Xinluo seketika menjadi kacau karena bunyi klakson itu. Dia mengangkat kepalanya, lalu saat melihat mobil yang membunyikan klakson dengan sangat jelas, senyuman senang langsung muncul di wajahnya.     

"Itu adalah mobil Yuchen…" kata Tang Xinluo. Dia tidak berani berlari untuk menghampiri Lu Yuchen, jadi dia hanya berjalan cepat. Sesaat setelah melihat mobil Lu Yuchen, muncul senyum di wajahnya yang terlihat manis dan senang.     

Di saat yang sama, Lu Qi akhirnya benar-benar bisa menghela napas lega. Dia merasa sangat beruntung karena Lu Yuchen tiba di saat yang tepat. Dia pun dengan cepat pergi ke arah mereka, kemudian membukakan pintu belakang untuk Tang Xinluo. Setelah pintu mobil terbuka, orang yang sedang duduk santai di dalam mobil seketika langsung tersenyum dan seluruh wajahnya terlihat begitu lembut. Setelah Tang Xinluo masuk ke dalam mobil, dia langsung memeluknya.     

"Kamu lelah?" tanya Lu Yuchen sambil menyentuhkan ujung hidungnya ke ujung hidung Tang Xinluo.     

Tang Xinluo menggelengkan kepalanya dan menjawab, "Tidak."     

Sesaat melihat Lu Yuchen, semua hal yang baru saja Tang Xinluo pikirkan seketika sudah terlupakan. Ketika melihat mata suaminya yang seperti bulan sabit karena tersenyum, membuat mata miliknya yang terlihat seperti buah persik itu, seolah berubah menjadi berbentuk hati.     

Hal itu tentu saja membuat Lu Yuchen merasa sangat senang. Saat dia melihat Tang Xinluo masih menggunakan syal yang dia berikan, senyum di wajahnya pun menjadi semakin mendalam. Dia lalu mendekatkan tubuhnya ke arah istrinya dan membantunya untuk melepaskan syal yang ada di lehernya. Setelah itu, dia juga membantunya melepaskan mantelnya.     

Tang Xinluo kemudian langsung memeluk tubuhnya untuk menutupi bagian dadanya dan dengan suara yang tegang serta pelan berkata, "Jangan… Jangan di dalam mobil lagi…"     

Tang Xinluo tidak suka melakukan hal seperti itu di dalam mobil. Sedangkan Lu Yuchen selalu melakukan apa yang dia inginkan. Bukannya dia berjanji kelak akan mendengarkan perkataanku, selama aku masih hamil, maka kami akan melakukan itu satu kali saja dalam satu minggu?! Batinnya.     

Lu Yuchen dapat melihat bahwa Tang Xinluo sedang terlihat takut akan sesuatu. Tangannya yang besar pun menyentuh rambutnya, kemudian mengusapnya dengan lembut. Lalu, dia berkata, "Kamu berpikir apa? Di mobil ini panas, karena itu aku melepaskan mantelmu. Nanti saat turun dari mobil, kamu bisa menggunakannya lagi."     

Setelah bekerja sepanjang hari, Tang Xinluo baru sadar ternyata dirinya yang berpikir berlebihan. Dia seketika merasa malu dan marah secara bersamaan. Dia melihat Lu Yuchen yang sedang tersenyum dengan sorot mata kesal. Lalu, dia menempelkan wajahnya di leher suaminya, seolah ingin bersembunyi dan tidak mau mengangkat kepalanya.     

Saat melihat Tang Xinluo yang marah, Lu Yuchen langsung mengulurkan tangannya dan dengan lembut mengusap punggungnya untuk meredakan amarahnya. Dia lalu berkata, "Suamimu ini salah bicara… Kamu tidak berpikir berlebihan, kok. Aku memang memiliki pemikiran itu, saat melihat istriku, aku langsung ingin mencium dan memeluknya. Tapi istriku sudah mengatakan untuk melakukan hal itu harus dengan jadwal yang sudah ditetapkannya. Jadi, walaupun aku menginginkannya, aku tidak berani melakukannya lebih dulu tanpa persetujuan istriku. Aku benar, kan?"     

Setelah mengatakan hal tersebut, Lu Yuchen sengaja memeluk pinggang Tang Xinluo. Kemudian, tangannya perlahan bergerak ke bawah dan menekan tubuhnya. Tang Xinluo seketika merasa ada sebuah benda yang panas menekan bagian bawah tubuhnya.     

"Kamu…"     

"Ini adalah hal yang normal terjadi setelah aku memeluk istriku ini," kata Lu Yuchen sambil memicingkan matanya. Bola matanya yang berwarna hitam sama sekali tidak berusaha menyembunyikan isi pikirannya.     

"Tapi, Nyonya Lu tenang saja. Sebelum mendapat persetujuan darimu, Tuan Lu tidak akan pernah melampaui batas," tutur Lu Yuchen.     

Tang Xinluo tertawa sinis mendengar itu. Jika saat Lu Yuchen mengatakan hal itu tangannya tidak menyentuh pantatnya, maka dia masih bisa memercayai perkataannya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.