Waktu Bersamamu

Kali Ini Memercayainya



Kali Ini Memercayainya

0"Benar-benar tidak ada?" tanya Lu Yuchen dengan suara seraknya. Kemudian, dia menciumi leher kecil Tang Xinluo. Di sini adalah area terinfeksi, setiap inci kulitnya harus terdapat bekas yang ditinggalkannya. Dia merasa harus membersihkan setiap inci kulit wanita itu, setelah itu baru dia akan melepaskannya.     

"Tidak ada… Benar-benar tidak ada…" ucap Tang Xinluo yang dicium Lu Yuchen sampai kekurangan oksigen. Di dalam tubuhnya, ada rasa yang aneh. Suaranya yang tersiksa terdengar berubah tidak seperti biasanya.     

Tang Xinluo benar-benar tidak menyukai perasaan ini. Setelah mengambil alih Tang Group, dia pernah diam-diam merasa dirinya sudah berubah menjadi lebih kuat dan pemberani dibandingkan dengan dirinya yang dulu. Siapa pun yang dia hadapi, tak peduli Nyonya Besar Tang, Wan Weiwei, ataupun orang lain yang mengganggunya, dia tetap bisa menunjukkan sisi dirinya yang kuat untuk menekan maksud jahat mereka. Tapi begitu dia menghadapi Lu Yuchen, sisi kuatnya seketika diserang dan kembali ke bentuk semula. Di depan suaminya yang sangat berwibawa dan kuat itu, sisi kuat dirinya yang hanya sedikit itu juga langsung terkuras tanpa bekas. Apalagi, dia juga pernah membuatkan mie untuk Yue Ze, bahkan juga pernah dipeluk olehnya. Jika dikatakan bahwa dirinya tidak takut ketahuan, itu adalah bohong. Sekarang, dia hanya bisa bersyukur, kejadian-kejadian itu tidak dilihat oleh Lu Yuchen. Dia hanya bisa menutupinya dengan kebohongan dan menghibur pria itu.     

Tang Xinluo masih di sana meminta ampun, namun Lu Yuchen sama sekali tidak mengintrogasinya lagi. Melihat istrinya yang menangis sangat menyedihkan dan meminta ampun padanya, akhirnya hatinya pun melunak dan memercayainya lagi. Sudahlah, kalau dia bilang tidak ada, ya sudah, pikirnya.     

Tadi Lu Yuchen sudah melihatnya sendiri dengan sangat jelas di pinggir jalan. Xiaoluo-nya juga dipaksa menerima maksud baik orang itu. Berpikir sampai di sini, kemarahan di dalam matanya perlahan menghilang. Di dalam hati, dia memilih untuk memercayainya istrinya kali ini.      

Hanya saja, semua ini tidak Lu Yuchen beritahukan pada Tang Xinluo. Dirinya yang menyedihkan mengira jika suaminya itu masih marah. Meskipun pria itu menelanjangi dirinya bulat-bulat, tapi dia tetap tidak berani menghalanginya.     

Di atas kasur berukuran King Size dengan sprei berwarna hitam, tubuh menawan Tang Xinluo terlihat semakin putih bersinar di atas ranjang gelap itu. Seluruh tubuhnya semua sudah tertutup oleh bekas cinta yang ditinggalkan dirinya. Mata dalam Lu Yuchen tanpa sadar terlihat suram. Kedua tangan besarnya menahan pinggang kurus wanita itu. Lalu, suara serak miliknya terdengar berkata, "Anak baik, biarkan aku masuk, maka aku akan mengampunimu."     

Mendengar hal itu, Tang Xinluo langsung merasakan perasaan aneh di dalam perutnya, sehingga membuatnya sangat bingung. Mungkin karena dia sedang mengandung, jadi tubuhnya lebih peka daripada sebelumnya. Lu Yuchen, hanya menciumnya saja, tapi dia sudah tidak tahan dan merasa ada arus hangat yang mengalir di dalam tubuhnya. Dia sangat sadar dan mengetahui jika dirinya sedang mengandung, jadi tidak seharusnya berpikir ke arah sana. Tapi di bawah godaan suaminya, tanpa terasa dia merasakan perasaan itu.     

"Ugh… Kita tidak boleh seperti ini… Perutku, tiga hari lagi, sudah genap tiga bulan," kata Tang Xinluo. Walaupun selisih waktunya tidak banyak, tapi dokter sudah berkata, sebelum genap tiga bulan tidak boleh melakukan hal itu. Sejak awal, dia sudah menyadari bahwa di dalam mata Lu Yuchen terdapat hasrat yang tidak bisa ditahan. Sedangkan dirinya sendiri juga merasakan perasaan aneh di dalam tubuhnya. Tapi, walaupun begitu, mereka juga tidak bisa melakukannya.     

"Xinluo… Kata-katamu ini tidak sesuai dengan hatimu… Lihat saja, jelas-jelas kamu juga menginginkannya." Lu Yuchen menyipitkan mata, sementara tangan besarnya bergerak ke bawah melewati selangkangan Tang Xinluo.      

Hanya sebuah gerakan saja sudah membuat Tang Xinluo merapatkan kedua pahanya dengan erat. Sekujur tubuhnya kini gemetaran karena sentuhan itu.     

"Anak baik… Menurutlah, biarkan aku masuk…" Lu Yuchen merayunya dengan lembut.     

Namun demi bayinya, Tang Xinluo melakukan penolakan yang sangat kuat. Biasanya dia sangat takut pada Lu Yuchen, tapi terkait dengan bayinya, dia sama dengan ibu di seluruh dunia, tidak akan menyerah.     

Lu Yuchen pun hanya bisa menghela napas. Dia mengetahui jika wanita mungil ini tidak akan membiarkannya melampaui batas bagaimanapun juga. Dia sudah menahan diri sampai terasa sakit, namun dia terpaksa menyatukan kedua kaki istrinya.     

Entah berapa kali keluar masuk. Akhirnya, Lu Yuchen merintih rendah… Dan panasnya sudah benar-benar terlepaskan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.