Waktu Bersamamu

Menjadi Target



Menjadi Target

0"Hmm… Xinluo tebakanmu benar… Sebenarnya aku ingin bicara denganmu masalah Qiao Mohan. Aku dan Qiao Mohan sudah memutuskan untuk berpacaran."     

"Apa?! Kamu dan Qiao Mohan?!" Tang Xinluo sampai membelalakkan matanya karena tidak percaya.     

"Hmm…" Su Qing menganggukkan kepalanya. Setelah melihat Tang Xinluo tidak curiga kepadanya, dia merasa lebih tenang. "Kami… ingin mencoba dulu. Kalau tidak cocok, maka nanti bisa dibicarakan lagi."     

Namun, Su Qing tidak bisa mengatakan kepada Tang Xinluo bahwa dia mabuk dan akhirnya memaksa Qiao Mohan melakukan hal 'itu' dengannya. Maka dari itu, akhirnya dia harus bertanggung jawab.     

Saat ini, tiba-tiba ada orang yang masuk ke dalam ruang istirahat untuk mengingatkan Tang Xinluo bahwa sudah hampir saatnya menuju ke dalam ruang perjamuan.     

"Xiao Qing, temani aku masuk ke ruang perjamuan ya." Tang Xinluo bangkit berdiri dan menggandeng tangan Su Qing.     

Su Qing tentu saja akan menemani Tang Xinluo. Hanya saja, dia merasa aneh kenapa Lu Yuchen tidak datang langsung untuk masuk bersama dengan sahabatnya itu.     

Tang Xinluo melihat sorot mata Su Qing yang ragu, kemudian dia tersenyum kecil dan berkata, "Tidak apa-apa, kita pergi dulu saja. Yuchen tiba-tiba ada urusan, tadi dia mengutus orang untuk memberitahuku, dia akan datang terlambat."     

***     

Alunan musik merdu terdengar keluar dari ruang perjamuan. Tang Xinluo dan Su Qing baru saja tiba di luar ruang perjamuan. Dia langsung bertemu dengan mertuanya, Zhuo Yarong, yang sedang menyambut tamu.     

"Xinluo, kenapa kamu turun sendiri? Di mana Yuchen?"     

"Yuchen sepertinya ada urusan mendadak, jadi dia menyuruhku untuk turun dulu."     

"Yuchen ini benar-benar, bagaimana bisa dia membiarkanmu turun seorang diri…" kata Zhuo Yarong yang dengan panik memperhatikan tubuh Tang Xinluo dari ujung kepala hingga ujung kaki. Dia merasa menantunya sangat cantik, dia merasa gaun malam berwarna putih yang dipilih Tang Xinluo membuatnya terlihat seperti dewi.     

Tapi…     

Zhao Yarong kemudian melihat sepatu Tang Xinluo dengan model bagian jari yang terbuka. Dia lalu berkata, "Xinluo, sepertinya sepasang sepatu ini tidak terlalu cocok dengan gaun malam yang kamu gunakan. Sepatu ini lebih cocok dengan gaun malam berwarna merah muda tadi. Ibu sengaja memilihkanmu sepasang flatshoes berwarna perak, sepatu itu baru cocok dengan gaun malammu yang berwarna putih ini."     

Zhuo Yarong adalah seorang wanita yang sangat memperhatikan penampilan. Hanya dengan sekali tatap, maka dia langsung dapat melihat ketidaksesuaian dalam penampilan Tang Xinluo.     

Tang Xinluo saat itu baru ingat. Tadi dia hanya sembarangan memilih sepatu yang warnanya terlihat muda. Dia pun berkata, "Kalau begitu, aku akan menggantinya."      

Tang Xinluo sama sekali tidak merasa keberatan harus naik turun lift untuk mengganti sepatunya. Su Qing pun berniat menemani Tang Xinluo mengganti sepatunya, tapi wanita itu malah menyuruhnya untuk masuk ke dalam ruang perjamuan terlebih dahulu. Jadi, Zhuo Yarong mengutus orang untuk menemani Tang Xinluo naik ke atas.     

Setelah mendengar perkataan Tang Xinluo, Su Qing tidak memaksa untuk ikut dan masuk ke dalam ruang perjamuan terlebih dahulu. Hanya saja, mereka tidak ada yang menyadari bahwa tidak jauh di sebuah pojokan di belakang Zhuo Yarong, ada seorang pelayan pria tinggi yang sedang bersembunyi di balik dinding dan diam-diam mengawasi Tang Xinluo yang sedang naik ke atas. Setelah melihat hanya ada satu orang yang mengikuti Tang Xinluo, sorot mata pelayan pria itu seketika langsung terlihat jahat, seolah dia sudah memiliki maksud jahat kepadanya.     

Setelah itu, Su Qing dibawa oleh seorang pelayan untuk duduk ke meja perjamuan nomor tiga dan dia duduk di samping Qiao Mohan. Saat baru saja duduk, dia langsung menyadari bahwa di meja nomor dua adalah Zhao Mingfu yang sedang bicara dan tersenyum bersama Tang Ruolan.,     

"Keluarga Tang… bagaimana mereka bisa ada di sini?!" Su Qing mengetahui dengan jelas bahwa Tang Xinluo tidak memiliki hubungan yang baik dengan Keluarga Tang.     

"Sayang, akhirnya kamu kembali…" Qiao Mohan melihat ke arah Su Qing, kemudian memegang tangannya. "Kamu sedang lihat apa?"     

Qiao Mohan mengikuti ke arah mana sorot mata Su Qing tertuju dan dia juga melihat Zhuo Mingfu di meja nomor dua. Dia lalu berkata, "Kamu sepertinya tidak terlalu senang, apa kamu pernah memiliki masalah dengan paman Yuchen?"     

Su Qing melihat meja nomor dua dengan bingung dan bertanya, "Pria paruh baya yang sedang bicara dan tersenyum di samping bibi Xinluo itu paman Lu Yuchen?"     

Qiao Mohan menganggukkan kepalanya dan berkata, "Benar, kenapa memangnya?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.